MGLV, BWPT, UANG Kena Suspensi BEI! Analis Kasih Rekomendasi Saham

Muamalat.co.id JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi menghentikan sementara perdagangan saham tiga emiten pada Kamis (21/8). Emiten yang dimaksud adalah PT Panca Anugrah Wisesa Tbk (MGLV), PT Eagle High Plantations Tbk (BWPT), dan PT Pakuan Tbk (UANG).

Langkah suspensi ini diambil BEI menyusul lonjakan harga kumulatif yang signifikan yang dicatat oleh ketiga saham tersebut. Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk memberikan jeda atau cooling down di pasar serta melindungi kepentingan para investor dari pergerakan harga yang tidak wajar.

Menanggapi keputusan BEI, Analis Korea Investment & Sekuritas Indonesia (KISI), Muhammad Wafi, mengungkapkan bahwa lonjakan harga saham MGLV, BWPT, dan UANG sejauh ini lebih dominan disebabkan oleh faktor spekulasi. Oleh karena itu, menurut Wafi, tindakan suspensi oleh BEI adalah langkah yang tepat untuk memungkinkan investor menenangkan diri dan mengevaluasi kembali posisinya. “Pihak emiten juga bisa memberi penjelasan jika ada fakta material terbaru,” kata dia, Kamis (21/8).

Saham-Saham Emiten Grup Lippo Tengah Naik Daun, Seberapa Menarik Untuk Dilirik?

Senada dengan Wafi, Praktisi Pasar Modal sekaligus Founder WH-Project, William Hartanto, menilai bahwa kenaikan harga saham MGLV, BWPT, dan UANG sangat besar kemungkinannya dipicu oleh spekulasi pasar. Namun, William menambahkan nuansa berbeda khusus untuk saham BWPT, yang berpotensi juga terangkat oleh sentimen positif di sektor perkebunan, terutama dari harga minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO). “Sebab, saham-saham CPO lain juga menguat,” imbuh dia, Kamis (21/8).

Melihat proyeksi ke depan, William Hartanto memperkirakan bahwa tidak menutup kemungkinan ketiga saham tersebut dapat kembali melanjutkan tren penguatan harga setelah suspensi dicabut oleh BEI.

Namun, di sisi lain, Muhammad Wafi memberikan peringatan. Jika lonjakan harga saham MGLV, BWPT, dan UANG murni didasari oleh spekulasi, maka ada potensi besar harga ketiga emiten ini akan berbalik arah dan mengalami penurunan tajam ketika gembok suspensi dibuka BEI. Kondisi ini dapat terhindar apabila ada sentimen fundamental yang kuat dan positif pada masing-masing emiten yang dapat menopang harganya.

Mengingat ketidakpastian tersebut, Wafi menyarankan investor untuk mengambil sikap wait and see terhadap saham MGLV, BWPT, dan UANG. Penting bagi investor untuk mencermati perkembangan lebih lanjut sebelum mengambil keputusan investasi. “Hindari berinvestasi berdasarkan spekulasi semata,” tegasnya.

Berbeda dengan Wafi, William Hartanto merekomendasikan strategi buy on weakness. Rekomendasi ini berlaku jika terjadi koreksi harga setelah suspensi dicabut oleh BEI, menawarkan peluang bagi investor untuk masuk pada harga yang lebih rendah.

Sebagai informasi, saham MGLV telah mencatatkan performa impresif dengan melonjak 81,05% dalam sebulan terakhir, mencapai level Rp 1.050 per saham pada Rabu (20/8). Secara year to date (ytd) atau sejak awal tahun, saham MGLV bahkan meroket hingga 1.246,15%. Diketahui, MGLV merupakan emiten yang bergerak di bidang penyediaan produk-produk barang mewah untuk rumah tangga.

Saham BWPT juga tidak kalah menarik, menanjak 42,20% dalam sebulan terakhir ke level Rp 155 per saham pada Rabu kemarin. Kenaikan harga BWPT sejak awal tahun juga signifikan, mencapai 162,71% ytd. BWPT dikenal sebagai emiten di sektor perkebunan dan produsen utama minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO).

Terakhir, saham UANG turut mengalami lonjakan harga yang drastis, mencapai 220,39% dalam sebulan terakhir, ditutup pada level Rp 660 per saham pada Rabu lalu. Namun, perlu dicatat bahwa sejak awal tahun, saham UANG justru menunjukkan penurunan sebesar 10,20% ytd. UANG merupakan emiten yang berfokus pada bidang properti dan real estat.

Pasar Saham Tersengat Euforia Pemangkasan Suku Bunga

Ringkasan

Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara perdagangan saham MGLV, BWPT, dan UANG karena lonjakan harga kumulatif yang signifikan. Suspensi ini bertujuan memberikan jeda di pasar dan melindungi investor dari pergerakan harga yang tidak wajar, mengingat kenaikan tersebut diduga kuat dipicu oleh spekulasi. Analis menyarankan investor untuk wait and see terhadap saham-saham ini dan menghindari investasi berdasarkan spekulasi, sementara yang lain merekomendasikan strategi buy on weakness jika terjadi koreksi harga.

Dalam sebulan terakhir, MGLV melonjak 81,05%, BWPT naik 42,20%, dan UANG meroket 220,39%. Kinerja year-to-date (ytd) MGLV dan BWPT juga sangat tinggi, sementara UANG justru mengalami penurunan. Analis mengingatkan bahwa jika kenaikan harga hanya didasari spekulasi, potensi penurunan tajam setelah suspensi dicabut sangat besar, kecuali ada sentimen fundamental yang kuat.

Leave a Comment