MLBI: Penjualan Rp 1,47 T di 2025, Strategi Bisnis Terbaru!

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Di tengah tantangan ekonomi global yang terus berlanjut, PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI), perusahaan produsen minuman beralkohol terkemuka, berhasil mencatatkan kinerja penjualan yang menggembirakan pada semester I-2025. Meskipun laba bersih mengalami sedikit penurunan, pencapaian ini menunjukkan ketahanan dan adaptabilitas perusahaan dalam menghadapi dinamika pasar.

Pada periode Januari hingga Juni 2025, MLBI membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 1,47 triliun, mengalami pertumbuhan 6% secara *year on year* (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara itu, laba bersih perusahaan tercatat sebesar Rp 425,75 miliar, sedikit menurun sebesar 4,14% yoy.

Presiden Direktur Multi Bintang Indonesia, Roland Bala, mengungkapkan rasa bangganya atas kinerja yang telah diraih. “Di tengah dinamika pasar yang terus berubah dan tantangan ekonomi global yang masih berlanjut, MLBI tetap bangga atas kinerja yang berhasil diraih pada semester pertama tahun ini,” ujarnya.

SMGR Pasok 22.184 Ton Semen untuk Proyek Jalan Tol Semarang–Demak Seksi 1

Lebih lanjut, Roland menjelaskan bahwa pencapaian ini merupakan hasil dari kekuatan merek-merek ikonik MLBI, kelincahan dan dedikasi para karyawan, serta kemampuan perusahaan untuk terus fokus pada pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan. “Multi Bintang Indonesia membukukan pertumbuhan pangsa pasar dan volume yang solid dibandingkan tahun sebelumnya, sehingga turut mendorong peningkatan pasar bir secara keseluruhan,” jelas Roland dalam paparan publik yang diselenggarakan pada Jumat (15/8).

Kontribusi positif ini, lanjut Roland, didukung oleh portofolio merek Bintang yang kuat. Secara khusus, Bintang Anggur Merah dan Bintang Radler menunjukkan kinerja yang positif, dengan pertumbuhan volume masing-masing berada pada kisaran *low single digit* dan *low teens*. Hal ini mencerminkan permintaan konsumen yang tetap tinggi terhadap cita rasa khas kedua produk tersebut.

Selain itu, MLBI terus memperkuat strategi premiumisasi melalui merek Heineken, yang juga memberikan kontribusi signifikan terhadap pertumbuhan positif perusahaan. Merek premium ini mencatat pertumbuhan tahunan di kisaran tinggi digit tunggal, yang sebagian besar didorong oleh keberhasilan strategi komersial dan penguatan distribusi melalui jalur pemasaran di Batam, semakin mengukuhkan tren pertumbuhan positif perusahaan.

“Kami akan terus memprioritaskan inovasi merek dan menjaga standar operasional yang unggul, sekaligus mempererat hubungan dengan konsumen melalui berbagai pengalaman yang berkesan,” ungkap Roland, menegaskan komitmen perusahaan terhadap kualitas dan kepuasan pelanggan.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Stephanie Yolande Peregrin menyampaikan bahwa perusahaan tidak dapat memberikan informasi spesifik terkait target bisnis untuk tahun 2025. Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa kinerja perusahaan secara keseluruhan cukup baik, dengan pertumbuhan penjualan sebesar 6% yang didorong oleh peningkatan volume. 

BEI Buka Suspensi Saham FUTR, MLPT, dan PGUN, Simak Rekomendasi dari Analis Berikut

“Ke depan, perusahaan juga memiliki agenda pertumbuhan marjin pendapatan yang diproyeksikan akan sangat kuat,” ucap Stephanie, mengisyaratkan prospek yang menjanjikan bagi kinerja keuangan perusahaan.

Stephanie menambahkan bahwa saat ini terdapat berbagai peluang yang terbuka, dan perusahaan akan mengoptimalkannya melalui berbagai kegiatan promosi, didukung oleh keyakinan penuh terhadap strategi yang dijalankan. 

Tidak hanya itu, MLBI juga berkomitmen untuk melakukan investasi signifikan di bidang digitalisasi. Meskipun langkah ini berpotensi memberikan sedikit tekanan pada laba operasional dalam jangka pendek, fokus utama tetap diarahkan pada pertumbuhan jangka panjang, dengan keyakinan bahwa investasi ini akan menghasilkan keuntungan yang signifikan di masa depan.

Lebih lanjut, Roland menjelaskan bahwa MLBI telah mencapai kemajuan signifikan dalam penerapan *Digital Backbone* (DBB), sebuah program transformasi strategis yang mendapat dukungan global dari Heineken. Program ini bertujuan untuk menjadikan MLBI sebagai produsen bir dengan tingkat konektivitas terbaik di Indonesia. 

DBB dirancang untuk mentransformasi cara menghubungkan seluruh lini operasional perusahaan secara menyeluruh, dengan didorong oleh analisis data secara *real-time*. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing perusahaan di pasar.

Sebagai bagian dari inisiatif inovasi digital perusahaan, DBB telah berhasil mengevaluasi lebih dari 300 proses bisnis melalui serangkaian *business impact workshops*. Saat ini, perusahaan sedang mempersiapkan tahap selanjutnya dari implementasi DBB, yang meliputi pelatihan bagi pengguna kunci, *user acceptance testing*, serta proses penyempurnaan dan pembersihan data induk.

Sementara itu, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, memberikan analisis teknikal terkait pergerakan saham MLBI. Ia menilai bahwa secara teknikal, saham MLBI masih berada dalam tren menurun dan telah menembus MA20. 

“Dari indikator lainnya, MACD mulai menyempit dan berpotensi mengalami *deadcross*, demikian pula dengan indikator Stochastic,” jelas Herditya kepada Kontan, Jumat (15/8).

Berdasarkan analisisnya, Herditya merekomendasikan strategi *wait and see* untuk saham MLBI, dengan level *support* di Rp 6.000 dan *resistance* di Rp 6.200.

PTRO dan RAJA Kompak Akuisisi Dua Perusahaan Grup Hafar, Simak Rekomendasi Sahamnya

Ringkasan

PT Multi Bintang Indonesia Tbk (MLBI) mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp 1,47 triliun pada semester I-2025, tumbuh 6% yoy. Meskipun laba bersih sedikit menurun 4,14% yoy menjadi Rp 425,75 miliar, perusahaan menunjukkan ketahanan di tengah tantangan ekonomi global. Pertumbuhan ini didorong oleh kekuatan merek ikonik seperti Bintang Anggur Merah, Bintang Radler, dan Heineken, serta strategi premiumisasi dan peningkatan pangsa pasar.

MLBI terus memprioritaskan inovasi merek, standar operasional, dan hubungan dengan konsumen. Perusahaan juga berinvestasi dalam digitalisasi melalui program Digital Backbone (DBB) untuk meningkatkan konektivitas dan produktivitas. Analis merekomendasikan strategi wait and see untuk saham MLBI, dengan level support di Rp 6.000 dan resistance di Rp 6.200.

Leave a Comment