Muamalat.co.id – SINGAPURA. Kabar baik datang dari PT Medco Energi Internasional Tbk (Medco), di mana Moody’s Ratings (Moody’s) menaikkan peringkat corporate family rating (CFR) perusahaan menjadi Ba3, dari sebelumnya B1. Kenaikan ini menjadi sinyal positif atas kinerja dan prospek Medco di masa depan.
Tak hanya itu, Moody’s juga meningkatkan peringkat surat utang senior unsecured yang diterbitkan oleh anak perusahaan Medco yang dimiliki sepenuhnya, juga ke level Ba3 dari B1. Surat utang ini mendapatkan jaminan tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan oleh Medco, semakin memperkuat kepercayaan investor.

Lebih lanjut, prospek untuk seluruh peringkat Medco pun direvisi menjadi stabil, yang sebelumnya positif. Perubahan ini menunjukkan keyakinan Moody’s terhadap kemampuan Medco dalam menjaga kinerja keuangannya dalam jangka panjang.
Meski Laba Semester I Anjlok, Prospek Medco Energi (MEDC) Masih Menarik
Rachel Chua, Wakil Presiden dan Analis Senior Moody’s Ratings, menjelaskan bahwa kenaikan peringkat ini didorong oleh peningkatan kapasitas Medco dalam menyerap akuisisi di masa depan, sejalan dengan pertumbuhan skala bisnisnya. “Kenaikan peringkat dari B1 ke Ba3 mencerminkan peningkatan kapasitas Medco dalam menyerap akuisisi di masa depan seiring dengan skala usahanya yang semakin besar. Kami juga memperkirakan perusahaan akan mempertahankan metrik kredit yang kuat dengan rasio utang terhadap EBITDA di bawah 3,5x dan rasio EBITDA terhadap bunga di atas 3,5x,” ujarnya dalam rilis yang dikeluarkan pada hari Selasa (26/8).
Salah satu faktor kunci yang mendasari kenaikan peringkat Medco adalah kemampuannya yang konsisten dalam melakukan deleveraging (pengurangan utang) secara cepat setelah melakukan akuisisi. Selain itu, Medco juga memiliki pendapatan yang stabil berkat kontrak penjualan gas alam berharga tetap, yang menyumbang sekitar 50% dari total produksinya. Hal ini memberikan kepastian pendapatan di tengah fluktuasi harga komoditas.
Meskipun skala produksi Medco dinilai moderat dibandingkan para pemain besar lainnya, perusahaan ini memiliki likuiditas yang sangat baik. Lebih lanjut, Moody’s juga menyoroti kebijakan keuangan Medco yang hati-hati dalam menjalankan strategi akuisisinya.
Berdasarkan perhitungan Moody’s, Medco diperkirakan akan menghasilkan EBITDA tahunan sebesar US$ 1,1 miliar – US$ 1,2 miliar selama dua tahun ke depan. Proyeksi ini didasarkan pada asumsi harga minyak jangka menengah di kisaran US$ 55 – US$ 75 per barel. Dengan 50% produksinya berasal dari gas berharga tetap, fluktuasi harga minyak tidak akan terlalu signifikan memengaruhi kinerja Medco dibandingkan perusahaan sejenis.
Peringkat ini juga mempertimbangkan kinerja keuangan konsolidasi Medco, termasuk anak perusahaan pembangkit listrik yang dimiliki sepenuhnya, PT Medco Power Indonesia (MPI). MPI memegang peranan penting dalam strategi transisi energi Medco dan menjadi salah satu pilar utama dari grup usaha ini.
Manajemen Medco yang proaktif dalam mengelola kewajiban keuangan, dengan fokus pada pelunasan awal dan refinancing utang, turut mendukung metrik kredit perusahaan serta memperpanjang profil jatuh tempo utangnya. Sejak tahun 2022, Medco telah membeli kembali sekitar US$ 1,7 miliar surat utang dolar AS melalui tender offer dan pembelian di pasar sekunder, menggunakan kombinasi kas dan utang baru.
Namun demikian, Moody’s juga menyoroti beberapa faktor yang mengimbangi kekuatan-kekuatan tersebut, seperti selera pertumbuhan Medco melalui akuisisi dan investasi modal, umur cadangan minyak dan gas yang terbatas, serta eksposur terhadap harga komoditas yang fluktuatif.
Tertekan Harga Minyak di Semester I, Kinerja Medco Bisa Membaik di Semester II
Sejak tahun 2020, Medco tercatat telah mengeluarkan sekitar US$ 2,5 miliar untuk akuisisi, termasuk akuisisi 54% Blok Corridor di Sumatera Selatan (2022) dan Blok 48 & 60 di Oman (2023). Meskipun demikian, Medco memiliki rekam jejak yang baik dalam mengakuisisi aset yang langsung memberikan kontribusi positif terhadap EBITDA.
Akuisisi terbaru Medco adalah 24% saham Repsol di Blok Corridor senilai US$ 425 juta pada Juli 2025, yang didanai dengan kombinasi utang dan kas. Seperti akuisisi-akuisisi sebelumnya, transaksi ini diharapkan akan segera memberikan dampak positif pada EBITDA. Skala Medco yang semakin besar juga memperkuat kapasitas keuangannya dalam menyerap akuisisi.
Per 30 Juni 2025, umur cadangan terbukti minyak dan gas Medco tercatat sebesar 6,9 tahun. Perusahaan diperkirakan akan terus berinvestasi dan melakukan akuisisi, yang kemungkinan akan dibiayai dengan kombinasi kas dan utang (rata-rata 70% utang dan 30% kas). Sebagian besar akuisisi ditargetkan pada ladang migas yang sudah atau hampir berproduksi, sehingga tidak memerlukan biaya pengembangan yang besar.
“Namun, akuisisi besar-besaran yang dibiayai utang secara agresif atau aset yang membutuhkan investasi besar akan menjadi negatif bagi kredit dan bisa membebani peringkat,” tegas Chua.
Dari sisi likuiditas, Medco dinilai sangat baik dalam 12–18 bulan ke depan. Per 30 Juni 2025, Medco memiliki kas dan setara kas sebesar US$ 824 juta, kas terbatas US$ 58 juta, serta fasilitas kredit multiyears yang belum digunakan sebesar US$ 1,2 miliar.
Dengan kondisi tersebut, Medco tidak menghadapi risiko likuiditas jangka pendek dan mampu menghasilkan arus kas operasional yang cukup untuk memenuhi kebutuhan belanja dan pembayaran utangnya.
Prospek stabil yang diberikan oleh Moody’s mencerminkan ekspektasi bahwa Medco akan mampu menjaga likuiditas yang sangat baik serta metrik kredit yang kuat selama 12–18 bulan ke depan, sambil tetap disiplin secara finansial di tengah upaya pertumbuhan yang berkelanjutan.
Ringkasan
Moody’s menaikkan peringkat corporate family rating (CFR) Medco Energi menjadi Ba3 dari B1, dan meningkatkan peringkat surat utang senior unsecured anak perusahaan Medco ke level yang sama. Prospek untuk seluruh peringkat Medco juga direvisi menjadi stabil, yang sebelumnya positif, menunjukkan keyakinan terhadap kemampuan Medco dalam menjaga kinerja keuangan jangka panjang. Kenaikan peringkat ini didorong oleh peningkatan kapasitas Medco dalam menyerap akuisisi di masa depan seiring dengan pertumbuhan skala bisnisnya.
Moody’s memperkirakan Medco akan menghasilkan EBITDA tahunan sebesar US$ 1,1 miliar – US$ 1,2 miliar selama dua tahun ke depan, didukung oleh kontrak penjualan gas alam berharga tetap yang menyumbang sekitar 50% dari total produksinya. Medco juga dinilai memiliki likuiditas yang sangat baik dan manajemen proaktif dalam mengelola kewajiban keuangan. Moody’s menyoroti bahwa akuisisi besar-besaran yang dibiayai utang secara agresif bisa membebani peringkat.