Multi Makmur (PIPA) rombak bisnis: ekspansi migas & right issue di kuartal III 2026

 

Muamalat.co.id JAKARTA. Emiten manufaktur material bahan bangunan berbasis plastik PVC, PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA) segera melakukan transformasi bisnis seiring dengan masuknya PT Morris Capital Indonesia sebagai pemegang saham pengendali baru. 

Direktur Multi Makmur Lemindo Imanuel Kevin Mayola menuturkan saat ini, manajemen PIPA tengah memasuki fase transisi strategis dari entitas manufaktur berbasis PVC menjadi holding investasi yang berfokus pada sektor energi. 

“Kami optimistis bahwa rangkaian aksi korporasi ini akan menjadi katalis positif bagi peningkatan nilai Perseroan dalam jangka menengah hingga panjang,” jelasnya dalam keterangan resmi, Kamis (18/12/2025). 

Sejak Oktober 2025, PT Morris Capital Indonesia (MCI) resmi menjadi pengendali PIPA. Saat ini, MCI tengah memproses Penawaran Tender Wajib alias Mandatory Tender Offer (MTO) yang ditargetkan rampung pada awal 2026.

IHSG Menguat ke 8.718,2 di Pagi Ini (18/12), Top Gainers LQ45: ADRO, MBMA, EXCL

Sebagai pondasi transformasi ke depan, Kevin memaparkan sejumlah inisiatif strategis pada 2026. Yaitu investasi inti bisnis, dimana rencana investasi pada aset pengolahan minyak dan gas dengan estimasi nilai hingga Rp 300 miliar. 

Investasi ini diharapkan menjadi sumber pendapatan utama jangka panjang dengan margin yang lebih baik. PIPA juga akan menguatkan infrastruktur dengan modal berasal dari penerbitan obligasi. 

“Kami berencana menerbitkan obligasi senilai sekitar Rp 460 miliar untuk memperkuat logistik dan infrastruktur energi, termasuk transportasi, penyimpanan, dan distribusi migas,” kata Kevin. 

Untuk ekspansi perdagangan, lanjut Kevin, PIPA menargetkan ekspansi usaha melalui akuisisi perusahaan afiliasi di sektor perdagangan migas. Rencana ini akan dibiayai melalui penerbitan obligasi dengan nilai hingga Rp 200 miliar. 

  PIPA Chart by TradingView  

Sebagai bagian dari penyesuaian struktur organisasi dan tata kelola pasca-akuisisi, PIPA berencana menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada Februari 2026. 

Adapun agenda utama rapat tersebut mencakup perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi, serta pemberian persetujuan awal atas penambahan modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau Rights Issue, yang ditargetkan terlaksana pada kuartal III 2026.

Leave a Comment