KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT Mayora Indah Tbk (MYOR) menyuarakan optimisme tinggi terhadap prospek kinerja gemilang di tahun 2025. Guna mencapai target tersebut, perseroan telah merancang serangkaian strategi komprehensif untuk mengoptimalkan performa bisnis hingga akhir tahun depan.
Manajemen MYOR mengungkapkan bahwa, memasuki periode musiman akhir, perusahaan akan berfokus pada penguatan kampanye pemasaran, menjaga efisiensi produksi yang optimal, serta memperluas jaringan distribusi baik di pasar domestik maupun ekspor. Segmen makanan olahan dan minuman olahan diproyeksikan tetap menjadi pilar utama penopang kinerja perseroan, khususnya di kuartal IV-2025.

Dari sisi finansial, MYOR membidik pertumbuhan penjualan sebesar 10% menjadi Rp 39,7 triliun di tahun 2025. Di saat yang sama, laba bersih diproyeksikan naik 0,8% mencapai Rp 3,1 triliun. Manajemen menegaskan bahwa target fundamental tersebut selaras dengan rencana strategis perusahaan yang telah berjalan hingga saat ini, menunjukkan keyakinan akan capaian positif.
Research Analyst MNC Sekuritas, Catherine Florencia, menyoroti sejumlah faktor pendorong yang dapat menopang kinerja MYOR sepanjang sisa tahun 2025. Pertama, penurunan harga bahan baku sejak Agustus 2025, terutama kakao yang telah terkoreksi 16,7% year to date (YTD) menjadi US$ 7.710/MT per 31 Agustus 2025, diperkirakan akan memberikan ruang perbaikan margin laba perseroan.
Kedua, kinerja ekspor MYOR tetap solid, tumbuh 11,8% YoY pada semester I-2025, khususnya di pasar Asia. Momentum perayaan Mid-Autumn Festival di Tiongkok juga berpotensi mendongkrak permintaan produk biskuit dan konfeksioneri melalui tradisi pemberian hadiah. Ketiga, penyesuaian harga jual rata-rata (ASP) secara selektif pada beberapa produk unggulan, seperti Kopiko 78 RTD (+11,8%) dan Energen (+12,8%), turut berkontribusi dalam menjaga stabilitas margin. Keempat, stimulus pemerintah yang dijadwalkan bergulir pada kuartal IV-2025 diharapkan dapat meningkatkan daya beli masyarakat. Selain itu, ekspektasi pemesanan produk untuk Lebaran 2026 yang diperkirakan akan dimulai lebih awal pada kuartal IV-2025, juga menjadi katalis tambahan bagi kinerja MYOR.
Kendati demikian, Catherine juga mengidentifikasi beberapa tantangan yang berpotensi membebani performa MYOR. Pada paruh pertama 2025, gross profit margin (GPM) tercatat menurun menjadi 21,2% dari 25,8% pada periode yang sama tahun lalu, seiring dengan lonjakan biaya bahan baku. Selain itu, fluktuasi nilai tukar rupiah yang cenderung melemah menambah risiko terhadap biaya impor bahan baku yang esensial bagi perseroan.
Di pasar domestik, daya beli masyarakat masih tergolong sensitif terhadap perubahan harga, ditambah dengan persaingan ketat di industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG). “Di sisi domestik, daya beli masyarakat masih tergolong sensitif, sementara persaingan di industri FMCG tetap ketat,” ujar Catherine kepada Kontan, Selasa (30/9).
Lebih lanjut, Catherine menerangkan bahwa koreksi saham MYOR sejak awal tahun memberikan peluang akumulasi. Namun, investor tetap perlu mengantisipasi volatilitas earnings di kuartal III-2025. Untuk jangka panjang, ia menilai ini merupakan momentum yang tepat untuk melakukan akumulasi bertahap sambil menanti kepastian pemulihan margin di akhir tahun.
Ia juga mencermati bahwa secara YTD, sektor konsumer masih tertinggal dibandingkan sektor lain yang telah lebih dulu menguat sepanjang sembilan bulan pertama 2025. Meski demikian, sejak September 2025, mulai terlihat tanda-tanda pergerakan positif, didorong potensi catch-up menuju musim perayaan kuartal IV-2025 serta stimulus pemerintah yang umumnya meningkatkan permintaan produk konsumer dan menjadi penopang sektor ini. Rancangan postur APBN 2026 yang dinilai pro-consumption, termasuk perluasan program cash for work di kuartal IV-2025, juga memberikan sentimen positif tambahan bagi prospek sektor konsumer ke depan.
Melihat keseluruhan prospek MYOR, MNC Sekuritas merekomendasikan buy untuk saham MYOR dengan target harga Rp 2.500. Rekomendasi tersebut mencerminkan valuasi 18,9 kali/2,9 kali untuk PE/PBV di tahun 2025.