Nadiem Makarim Tersangka Korupsi Chromebook? Saham GoTo Justru Naik!

Muamalat.co.id – Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) berhasil menunjukkan performa positif pada penutupan perdagangan pekan ini, Kamis (4/9), dengan mengakhiri sesi di zona hijau. Keberhasilan emiten teknologi ini tercermin dari nilai kapitalisasi pasar yang mencapai angka Rp 70,278 triliun, menandakan kepercayaan pasar yang masih cukup solid.

Pada penutupan perdagangan hari itu, harga saham GOTO menguat ke level Rp 59, mengalami kenaikan sebesar Rp 1 atau 1,72 poin. Sepanjang hari, pergerakan harga saham GOTO terpantau stabil, bergerak di rentang Rp 57 hingga Rp 59, menunjukkan dinamika pasar yang positif.

Kondisi saham GOTO yang tetap berada di jalur hijau ini menjadi bukti nyata bahwa kinerja perusahaan tidak terpengaruh secara signifikan oleh sentimen negatif yang muncul dari kasus hukum yang menyeret nama mantan petinggi perusahaan, Nadiem Makarim. Seperti diketahui, Nadiem sedang berhadapan dengan dugaan kasus korupsi pengadaan Chromebook di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).

Manajemen GoTo dengan tegas telah menyampaikan bahwa tidak ada hubungan atau keterlibatan perusahaan dengan kasus yang menimpa Nadiem Makarim. Hal ini sebagaimana dikonfirmasi oleh Direktur Public Affairs & Communications GoTo, Ade Mulya, yang menegaskan pemisahan tersebut sejak lama.

Ade menjelaskan bahwa Nadiem Makarim telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Presiden Komisaris PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, entitas yang dikenal sebagai Gojek, sejak Oktober 2019. Ia juga memastikan bahwa sejak tanggal tersebut, Nadiem sudah tidak lagi terlibat dalam operasional maupun manajemen perusahaan dalam kapasitas apa pun.

“Selama masa jabatan beliau sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Perseroan tidak memiliki keterlibatan atau hubungan apa pun dengan tugas beliau sebagai menteri termasuk terkait dengan pengadaan yang sedang diselidiki,” ujar Ade Mulya dalam keterangan resminya, yang dikutip pada Kamis (4/9).

Dalam menyikapi proses hukum yang sedang berjalan, GoTo menegaskan komitmennya untuk selalu menghormati dan mendukung upaya penegakan hukum. Perusahaan tidak hanya memilih untuk bersikap kooperatif, tetapi juga tetap menjunjung tinggi prinsip praduga tak bersalah terhadap pihak-pihak yang terlibat.

“Sebagai perusahaan publik, GoTo berkomitmen terhadap penerapan prinsip tata kelola perusahaan yang baik, akuntabel, dan transparan, sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku,” pungkas Ade, menegaskan integritas perusahaan di mata publik.

Di sisi lain, mantan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim, sebelumnya sempat menitipkan pesan kepada keluarganya setelah ditetapkan sebagai tersangka oleh Kejaksaan Agung.

Nadiem resmi menjadi tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook sebagai bagian dari program digitalisasi pendidikan periode 2019-2022. Usai penetapan tersebut, ia langsung ditahan oleh penyidik Kejaksaan Agung.

“Untuk keluarga saya dan empat balita saya. Kuatkan diri, kebenaran akan ditunjukkan. Allah melindungi saya, insya Allah,” demikian pesan yang disampaikan Nadiem dari balik mobil tahanan, mencerminkan harapannya di tengah situasi sulit.

Namun, Direktur Penyidikan (Dirdik) Jaksa Agung Muda Bidang Pidana Khusus (JAM Pidsus) Kejagung, Nurcahyo Jungkung Madyo, menjelaskan bahwa penetapan Nadiem sebagai tersangka didasarkan pada alat bukti yang memadai. Setelah pemeriksaan ketiga yang dilakukan terhadap Nadiem, penyidik merasa memiliki cukup bukti untuk menetapkan mantan bos GoJek itu sebagai tersangka.

5 Fakta Soal Nadiem Makarim Kemenristekdikti Era Jokowi Jadi Tersangka Korupsi, Ini yang Sudah Diketahui

Berdasarkan keterangan saksi, ahli, petunjuk, surat, serta barang bukti yang telah dikumpulkan dan diterima oleh tim penyidik JAM Pidsus, Kejaksaan Agung menetapkan satu orang tersangka dengan inisial NAM yang menjabat sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia periode 2019-2024.

Ringkasan

Saham GoTo (GOTO) menunjukkan performa positif dengan kenaikan harga saham menjadi Rp 59 per lembar, naik 1,72 poin. Kapitalisasi pasar GOTO mencapai Rp 70,278 triliun, menunjukkan kepercayaan pasar yang solid. Kinerja positif ini terjadi di tengah sentimen negatif terkait dugaan kasus korupsi pengadaan Chromebook yang menyeret nama Nadiem Makarim, mantan petinggi GoTo.

Manajemen GoTo menegaskan bahwa perusahaan tidak terkait dengan kasus Nadiem Makarim, yang telah mengundurkan diri dari Gojek sejak Oktober 2019. GoTo berkomitmen pada tata kelola perusahaan yang baik dan mendukung penegakan hukum. Nadiem Makarim ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi pengadaan laptop Chromebook periode 2019-2022, berdasarkan bukti yang memadai dari penyidik Kejaksaan Agung.

Leave a Comment