Muamalat.co.id JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menorehkan angka merah, tergelincir signifikan pada penutupan perdagangan Selasa, 10 September 2025.
Menurut data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dihimpun melalui RTI, IHSG terpangkas tajam sebesar 138,24 poin atau 1,78%, menutup sesi di level 7.628,60. Pelemahan ini tak terhindarkan seiring tekanan jual yang melanda mayoritas saham di pasar.
Tercatat, sebanyak 465 saham ditutup di zona merah, mengalahkan jumlah saham yang berhasil menguat yaitu 222, sementara 118 saham lainnya stagnan. Kondisi ini secara jelas menggambarkan sentimen bearish yang kuat mendominasi perdagangan pada hari tersebut.
Meskipun pasar diliputi sentimen negatif, aktivitas transaksi terpantau cukup ramai. Total volume perdagangan mencapai 39,66 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 24,85 triliun. Adapun kapitalisasi pasar IHSG pada penutupan kemarin tercatat menembus angka Rp 13.782 triliun.
Koreksi IHSG pada hari tersebut tak lepas dari tekanan jual masif oleh investor asing. Mereka membukukan aksi net sell yang sangat besar, mencapai Rp 4,55 triliun di seluruh pasar pada Selasa. Tren ini bukan hanya sesaat; secara kumulatif, dalam sepekan terakhir, investor asing telah mencatatkan net sell total sebesar Rp 4,71 triliun, mengindikasikan keluarnya modal yang signifikan dari pasar saham domestik.
Di tengah gejolak pasar ini, sebuah sorotan penting muncul: IHSG Kembali Merosot 1,78% ke 7.628, Cek Saham yang Banyak Ditadah Asing Kemarin. Namun, perlu dicatat bahwa data justru menunjukkan sejumlah emiten menjadi target jual utama oleh investor asing pada hari itu, mencerminkan pergeseran portofolio yang substansial.
Berikut adalah 10 saham dengan nilai net sell terbesar oleh investor asing pada perdagangan Selasa:
1. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) Rp 2,1 triliun
2. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) Rp 1,38 triliun

3. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 468,65 miliar
4. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) Rp 246,78 miliar
5. PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) Rp 185,91 miliar
6. PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 55,21 miliar
7. PT Alamtri Resources Indonesia Tbk (ADRO) Rp 49,78 miliar
8. PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) Rp 47,3 miliar
9. PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) Rp 37,15 miliar
10. PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) Rp 36,98 miliar
Meskipun demikian, harapan akan pemulihan pasar tetap ada. Sebuah proyeksi optimis mengemuka: IHSG Diproyeksi Rebound pada Rabu (10/9), Cek Rekomendasi Saham Pilihan. Ini menjadi secercah harapan di tengah bayang-bayang tekanan jual yang masih menyelimuti pasar modal Indonesia.
Ringkasan
Pada tanggal 10 September 2025, IHSG mengalami penurunan signifikan sebesar 1,78% dan ditutup pada level 7.628,60, didorong oleh aksi jual yang mendominasi pasar. Investor asing tercatat melakukan net sell besar-besaran sebesar Rp 4,55 triliun pada hari itu, dan akumulasi net sell dalam sepekan mencapai Rp 4,71 triliun.
Beberapa saham mengalami tekanan jual terbesar dari investor asing, di antaranya BBCA (Rp 2,1 triliun), BMRI (Rp 1,38 triliun), dan BBRI (Rp 468,65 miliar). Meskipun demikian, terdapat harapan akan pemulihan IHSG, dengan proyeksi rebound pada hari berikutnya dan rekomendasi saham pilihan yang perlu diperhatikan.