JAKARTA. PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI) telah menunjukkan ketahanan finansial yang luar biasa, berhasil menjaga bahkan meningkatkan kinerja profitabilitasnya pada Kuartal III-2025. Pencapaian ini patut diapresiasi mengingat perusahaan menghadapi penurunan pendapatan. Keberhasilan PMUI ini menegaskan efektivitas strategi efisiensi operasional yang cermat di tengah dinamika pasar.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan per 30 September 2025, pendapatan PMUI tercatat sebesar Rp 2,82 triliun, mengalami koreksi 5,55% secara tahunan (year-on-year/YoY). Penurunan ini terasa di seluruh lini bisnis perseroan. Rinciannya, penjualan barang terkoreksi 28,90% YoY menjadi Rp 2,15 triliun. Pendapatan jasa dan komisi juga merosot 30% YoY menjadi Rp 141,94 miliar, diikuti penjualan makanan dan minuman yang turun 31,74% YoY menjadi Rp 251,73 miliar, serta produk perawatan menurun 16,42% YoY menjadi Rp 281,41 miliar.
Namun, di tengah tantangan pendapatan tersebut, PMUI sigap melakukan efisiensi biaya. Beban pokok penjualan berhasil ditekan 5,88% YoY menjadi Rp 2,64 triliun. Langkah strategis ini sangat krusial dalam menjaga margin, sehingga laba kotor perusahaan hanya terkoreksi tipis 0,74% YoY, mencapai Rp 184,47 miliar.
Efisiensi operasional ini merambah hingga ke beban lainnya. Beban penjualan berhasil dipangkas dari Rp 96,22 miliar menjadi Rp 91,01 miliar, sementara beban umum dan administrasi juga menurun dari Rp 50,24 miliar menjadi Rp 46,36 miliar. Hasilnya, laba usaha PMUI melonjak impresif 16,82% YoY, mencapai Rp 51,79 miliar, menunjukkan kemampuan manajemen yang kuat dalam mengelola operasional.
Perbaikan kinerja keuangan semakin solid dengan peningkatan signifikan pendapatan keuangan dari Rp 824,81 juta menjadi Rp 1,56 miliar, diiringi penurunan tipis biaya keuangan dari Rp 7,74 miliar menjadi Rp 7,49 miliar. Kombinasi positif ini mendorong laba sebelum pajak naik 22,58% YoY menjadi Rp 45,86 miliar. Meskipun beban pajak penghasilan meningkat 21,18% YoY menjadi Rp 9,94 miliar, laba bersih PMUI tetap melesat 25,99% YoY, mencapai Rp 33,73 miliar. Laba per saham juga naik dari Rp 5,77 pada periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 5,82 per saham.
Dari sisi neraca, posisi finansial PMUI juga semakin kuat. Total aset per 30 September 2025 meningkat signifikan menjadi Rp 531,16 miliar dari Rp 458,39 miliar per 31 Desember 2024, didukung oleh kenaikan aset lancar dari Rp 406,69 miliar menjadi Rp 479,05 miliar dan aset tidak lancar dari Rp 51,70 miliar menjadi Rp 52,11 miliar. Yang paling menonjol adalah penurunan drastis liabilitas menjadi Rp 79,97 miliar dari Rp 247,04 miliar, beriringan dengan lonjakan tajam ekuitas menjadi Rp 451,18 miliar dari Rp 211,35 miliar pada akhir tahun lalu. Ini mengindikasikan struktur permodalan yang jauh lebih sehat dan kuat.

Kinerja Kuartal III-2025 ini menegaskan keberhasilan PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI) dalam menavigasi dinamika pasar yang menantang. Dengan fokus pada efisiensi dan pengelolaan biaya yang prudent, perusahaan tidak hanya mampu menjaga profitabilitas tetapi juga meningkatkan laba bersih secara substansial, sembari memperkuat struktur neracanya. Ini menjadi sinyal positif bagi investor dan prospek bisnis PMUI ke depan.
Ringkasan
PT Prima Multi Usaha Indonesia Tbk (PMUI) berhasil meningkatkan laba bersih sebesar 25,99% pada Kuartal III-2025 meskipun mengalami penurunan pendapatan sebesar 5,55% menjadi Rp 2,82 triliun. Penurunan pendapatan terjadi di seluruh lini bisnis perusahaan. Keberhasilan ini didorong oleh efisiensi biaya, terutama pada beban pokok penjualan dan beban operasional.
Efisiensi tersebut berdampak positif pada laba usaha yang melonjak 16,82% dan laba sebelum pajak yang naik 22,58%. Total aset PMUI juga meningkat signifikan, sementara liabilitas menurun drastis dan ekuitas melonjak tajam, menunjukkan struktur permodalan yang lebih sehat. Kinerja positif ini memperkuat posisi finansial perusahaan dan memberikan sinyal baik bagi investor.