Presiden Prabowo Subianto dan Raja Kerajaan Yordania Hasyimiah Raja Abdullah II ibn Al Hussein telah menggelar pertemuan bilateral penting di Istana Merdeka Jakarta pada Jumat (14/11). Dalam giat tersebut, kedua pemimpin membahas secara mendalam dinamika kawasan Timur Tengah yang kompleks, dengan fokus utama pada upaya menjaga stabilitas dan perdamaian.
Menteri Luar Negeri Sugiono, yang juga menjabat sebagai Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, menjelaskan bahwa dalam pertemuan tersebut, kedua pimpinan negara juga membahas intensif koordinasi diplomatik seputar perkembangan situasi di Jalur Gaza. Sugiono menegaskan bahwa Indonesia berkomitmen untuk terus menjalin komunikasi erat dengan negara-negara di sekitar Palestina, terutama Yordania, dalam upaya mencari solusi perdamaian di Gaza.
“Tadi disampaikan bahwa kita akan terus melakukan koordinasi dengan negara-negara yang ada di sekitar Palestina, khususnya Yordania,” ujar Sugiono setelah pertemuan bilateral. Ia menambahkan bahwa Indonesia masih terus berkoordinasi bersama dengan negara-negara lain di sekitar Palestina. “Untuk menentukan keputusan terakhirnya seperti apa, semuanya masih dalam koordinasi,” tambahnya, menunjukkan proses pengambilan keputusan akhir terkait langkah konkret masih terus dikoordinasikan secara mendalam.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengungkapkan bahwa Indonesia didorong untuk berperan aktif dalam upaya perdamaian yang berkelanjutan di Jalur Gaza. Pernyataan ini disampaikan Prabowo sepulangnya menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Perdamaian Gaza yang diselenggarakan di Sharm El-Sheikh, Mesir, pada Selasa 14 Oktober.
Dalam kesempatan itu, Prabowo menjelaskan bahwa Indonesia secara khusus diminta oleh empat negara mediator kunci — Amerika Serikat (AS), Turki, Qatar, dan Mesir — untuk kesediaannya mengawal perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Hamas. “Mereka bertanya, bagaimana kesiapan Indonesia, kami katakan kami siap, kalau diminta pasukan penjaga perdamaian, pasukan peacekeeping, Indonesia siap,” kata Prabowo di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, pada tanggal yang sama.
Ketua Umum Partai Gerindra itu lebih lanjut menyampaikan bahwa meskipun proses pengerahan pasukan perdamaian Indonesia ke Jalur Gaza masih memerlukan perundingan lebih lanjut yang mendalam, Indonesia siap berkontribusi aktif dan signifikan dalam upaya mewujudkan perdamaian di kawasan Timur Tengah. “Kami sekarang akan membicarakan detailnya, ini masih rumit, tidak gampang. Tapi kita sudah mulai bekerja,” tegasnya, menggarisbawahi kompleksitas namun juga keseriusan Indonesia dalam misi kemanusiaan dan perdamaian ini.
Ringkasan
Presiden Prabowo Subianto bertemu dengan Raja Abdullah II dari Yordania di Jakarta untuk membahas situasi di Timur Tengah, khususnya upaya perdamaian di Jalur Gaza. Kedua pemimpin negara menekankan pentingnya koordinasi diplomatik untuk menjaga stabilitas kawasan dan mencari solusi bagi konflik yang sedang berlangsung.
Indonesia menyatakan komitmennya untuk terus berkoordinasi dengan negara-negara sekitar Palestina, termasuk Yordania, dalam rangka mewujudkan perdamaian di Gaza. Prabowo sebelumnya menyatakan kesiapan Indonesia untuk mengirim pasukan penjaga perdamaian jika diminta, namun detail pengerahan pasukan masih dalam perundingan.