Presiden Prabowo Subianto memberikan perhatian serius terhadap kasus keracunan yang menimpa ribuan siswa penerima program Makan Bergizi Gratis (MBG). Ia berjanji akan segera menyelesaikan masalah ini dan mengingatkan agar isu ini tidak dijadikan komoditas politik.
Pernyataan ini disampaikan Prabowo kepada awak media di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Sabtu (27/9), menanggapi pertanyaan mengenai maraknya laporan keracunan MBG. Video pernyataan tersebut juga disiarkan melalui kanal Youtube Sekretariat Presiden.
“Kita harus waspada agar program Makan Bergizi Gratis ini tidak dipolitisasi,” tegas Prabowo.
Menyatakan telah memantau kasus ini dari luar negeri, Prabowo berencana memanggil pejabat terkait untuk membahas solusi komprehensif.
Baca juga: Marak Siswa Keracunan MBG, Prabowo akan Panggil Kepala Badan Gizi Nasional
“Setelah ini, saya akan langsung memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) beserta pejabat terkait lainnya untuk berdiskusi,” lanjut Prabowo.
Presiden menekankan pentingnya program MBG, yang dirancang untuk membantu anak-anak kurang mampu. Ia menyoroti bahwa masih banyak anak-anak yang hanya mampu mengonsumsi nasi dengan garam. Oleh karena itu, ia berkomitmen untuk mengatasi masalah keracunan ini. “Harus diatasi. Pasti ada hambatan dan rintangan, tapi kami atasi,” ujarnya optimis.
Data dari BGN mencatat bahwa sejak Januari hingga 25 September, terdapat 5.914 penerima manfaat MBG yang mengalami keracunan di 70 lokasi berbeda. Korban keracunan ini meliputi anak sekolah dan ibu hamil.
Sebaran kasus keracunan ini paling tinggi terjadi di Wilayah II (Jawa), dengan 41 kasus yang melibatkan 3.610 orang.
Menanggapi situasi ini, BGN mendesak seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk segera memiliki Sertifikasi Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) dari Kementerian Kesehatan. Lembaga tersebut menargetkan sertifikasi ini harus dilengkapi paling lambat bulan depan, sebagai bagian dari upaya meningkatkan keamanan pangan program MBG.
“Kami memberikan batas waktu satu bulan untuk melengkapi SLHS, sertifikat halal, dan penggunaan air layak pakai,” tegas Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, dalam konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Jumat (26/9). Dengan langkah ini, diharapkan kasus keracunan MBG dapat diminimalisir dan program dapat berjalan dengan aman dan efektif.
Ringkasan
Presiden Prabowo Subianto menanggapi serius kasus keracunan makanan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan berjanji untuk segera menyelesaikan masalah tersebut. Beliau mengingatkan agar isu keracunan ini tidak dipolitisasi dan berencana memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) beserta pejabat terkait untuk membahas solusi komprehensif.
Data BGN mencatat adanya 5.914 penerima manfaat MBG yang mengalami keracunan di 70 lokasi berbeda sejak Januari hingga 25 September. BGN mendesak seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk segera memiliki Sertifikasi Laik Higiene dan Sanitasi (SLHS) dari Kementerian Kesehatan dalam satu bulan, sebagai upaya meningkatkan keamanan pangan program MBG.