Presiden Peru di Jakarta: Teken IP-CEPA, Ekonomi RI Makin Kuat!

Presiden Republik Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra, telah tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Banten, pada Minggu sore. Kedatangan kepala negara Peru ini menandai sebuah momen penting dalam penguatan hubungan bilateral kedua negara.

Dina Boluarte, yang tampak mengenakan setelan jas berwarna hijau, mendarat sekitar pukul 16.00 WIB. Kedatangannya disambut langsung oleh sejumlah pejabat tinggi Indonesia, termasuk Menteri Perdagangan Budi Santoso, sebuah indikasi keseriusan pemerintah Indonesia dalam menyambut tamu kehormatan ini. Presiden Boluarte dijadwalkan akan mengadakan pertemuan penting dengan Presiden Prabowo Subianto pada Senin (11/8) untuk membahas berbagai isu strategis yang relevan bagi kedua negara.

Salah satu agenda utama dalam pertemuan kedua kepala negara tersebut adalah penandatanganan perjanjian komprehensif, yaitu Indonesia-Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA). Menteri Perdagangan Budi Santoso telah memastikan bahwa perundingan IP-CEPA telah berhasil dirampungkan dan kini siap untuk ditandatangani secara langsung oleh Presiden Boluarte dan Presiden Prabowo Subianto pada Senin (11/8). Kesepakatan ini diharapkan dapat semakin memperkuat dan memperdalam hubungan ekonomi serta perdagangan antara Indonesia dan Peru, sebuah inisiatif yang telah intensif dibahas sejak beberapa tahun lalu.

Data menunjukkan bahwa hubungan perdagangan antara Indonesia dan Peru terus menunjukkan tren yang positif dan menguntungkan. Pada semester I 2024, total nilai perdagangan bilateral mencapai US$ 196 juta. Dari jumlah tersebut, ekspor Indonesia ke Peru menyumbang US$ 153,8 juta, sementara impor Indonesia dari Peru tercatat sebesar US$ 42,2 juta. Angka ini dengan jelas menegaskan posisi Indonesia yang menikmati surplus perdagangan signifikan, mencapai US$ 111,6 juta dalam periode tersebut.

Tren serupa juga terlihat sepanjang tahun 2023, di mana total perdagangan kedua negara tercatat sebesar US$ 444,3 juta. Dari total tersebut, ekspor Indonesia ke Peru mencapai US$ 367,4 juta dan impor Indonesia dari Peru sebesar US$ 77 juta. Dengan capaian ini, Indonesia berhasil mencatatkan surplus perdagangan yang substansial, yakni sebesar US$ 290,4 juta, yang lebih jauh mempertegas kekuatan ekspor Indonesia di pasar Peru.

Kunjungan ini bukan kali pertama kedua pemimpin berinteraksi dalam kapasitas kenegaraan. Sebelumnya, pada November 2024, Presiden Prabowo Subianto telah mengunjungi Turki untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC yang diselenggarakan di Lima. Kala itu, kedatangan beliau disambut langsung oleh Presiden Dina Boluarte, sebuah momen yang menandakan kesinambungan dan kedekatan hubungan diplomatik antara kedua negara.

Ringkasan

Presiden Peru, Dina Ercilia Boluarte Zegarra, tiba di Indonesia untuk memperkuat hubungan bilateral. Pertemuan penting dengan Presiden Prabowo Subianto akan dilaksanakan, dengan agenda utama penandatanganan Indonesia-Peru Comprehensive Economic Partnership Agreement (IP-CEPA).

IP-CEPA diharapkan memperdalam hubungan ekonomi dan perdagangan antara kedua negara. Data perdagangan menunjukkan tren positif, dengan Indonesia mencatatkan surplus perdagangan yang signifikan terhadap Peru pada semester I 2024 dan sepanjang tahun 2023.

Leave a Comment