PT SMI Kucurkan Rp 26,9 T: EBT Makin Berjaya!

PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero), atau PT SMI, semakin memperkuat perannya dalam pembangunan infrastruktur nasional. Komitmen pembiayaan perusahaan ini untuk industri energi baru dan terbarukan (EBT) telah mencapai angka signifikan Rp 26,9 triliun, menjadikannya sektor kedua terbesar yang mendapatkan dukungan finansial.

Secara keseluruhan, hingga September 2025, PT SMI telah mencatatkan total komitmen pembiayaan dan investasi sebesar Rp 74,2 triliun kepada berbagai badan usaha. Sektor jalan dan jalan tol memimpin dengan porsi terbesar, mencapai 34,42% atau Rp 41,13 triliun, menunjukkan prioritas pada konektivitas. Sementara itu, energi baru dan terbarukan menduduki peringkat kedua dengan 22,54% atau Rp 26,93 triliun, diikuti oleh sektor transportasi sebesar 12,1% (Rp 14,46 triliun) dan ketenagalistrikan 11,7% (Rp 13,99 triliun). Kontribusi lainnya tersebar di sektor keuangan (6,91% atau Rp 8,26 triliun), telekomunikasi (4,03% atau Rp 4,82 triliun), minyak dan gas bumi (3,28% atau Rp 3,92 triliun), air minum (2,56% atau Rp 3,06 triliun), dan infrastruktur sosial (2,45% atau Rp 2,93 triliun), menegaskan dukungan PT SMI terhadap beragam pilar pembangunan.

Reynaldi Hermansjah, Direktur Utama PT SMI, menegaskan bahwa sektor jalan dan jalan tol, energi baru dan terbarukan, serta transportasi merupakan fokus strategis dalam pembiayaan perusahaan. Beliau menambahkan, sebagai fiskal tools pemerintah, PT SMI memiliki komitmen kuat terhadap prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG). Komitmen ini tidak hanya diucapkan, tetapi juga dibuktikan dengan perolehan akreditasi dari Green Climate Fund (GCF), seperti yang disampaikan Reynaldi dalam acara Media Gathering di Sumatera Utara, Senin (10/11).

Selain dukungan kepada badan usaha, PT SMI juga memainkan peran krusial dalam mendukung pembangunan di tingkat pemerintah daerah (Pemda). Total pembiayaan dan investasi yang disalurkan melalui Pemda mencapai Rp 17,6 triliun. Dana ini sebagian besar dialokasikan untuk sektor jalan dan jembatan dengan porsi mencapai 57,59%, diikuti oleh sumber daya air sebesar 12,69%. Sektor-sektor vital lainnya seperti kesehatan (6,2%), perumahan (6,02%), pendidikan (5,67%), pangan (3,48%), perdagangan (1,95%), penerangan jalan umum (1,49%), dan pariwisata (1,19%) turut mendapatkan dukungan, dilengkapi dengan alokasi untuk sektor lainnya sebesar 3,71%.

Komitmen kuat PT SMI terhadap keberlanjutan dan energi hijau juga tercermin jelas dalam data portofolio pembiayaan perusahaan. Data ini meliputi total komitmen, pembiayaan yang masih berjalan (outstanding), hingga proyek-proyek spesifik yang telah dibiayai, menunjukkan konsistensi dalam mendukung inisiatif ramah lingkungan dan iklim.

Lebih lanjut, PT SMI juga menjadi tulang punggung dalam pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN). Hingga September, perusahaan ini telah mencatatkan komitmen pembiayaan sebesar Rp 120,5 triliun untuk mendukung 120 proyek PSN yang memiliki total nilai fantastis mencapai Rp 677,5 triliun. Proyek-proyek tersebut mencakup 39 proyek jalan dan jalan tol yang vital bagi konektivitas, 59 proyek ketenagalistrikan untuk pasokan energi, serta 9 proyek transportasi. Selain itu, dukungan juga mengalir ke 7 proyek bendungan dan irigasi, 2 proyek telekomunikasi, 3 proyek air minum, dan 1 proyek minyak dan gas bumi, mencerminkan jangkauan luas kontribusi PT SMI terhadap infrastruktur esensial.

Seluruh arah pembiayaan PT SMI ini, menurut Reynaldi, sangat selaras dengan visi pembangunan yang diusung oleh Presiden Prabowo Subianto. Dari delapan visi Astacita, PT SMI secara aktif berkontribusi dalam merealisasikan lima di antaranya—yakni visi ke-2, ke-3, ke-4, ke-5, dan ke-8—melalui berbagai proyek infrastruktur strategis yang telah dan sedang dijalankannya, menunjukkan sinergi kuat dengan agenda pembangunan nasional.

Leave a Comment