PTBA Garap Hilirisasi Batubara: Analis Ungkap Rekomendasi Saham!

Muamalat.co.id JAKARTA. PT Bukit Asam Tbk (PTBA) tengah gencar melakukan diversifikasi bisnis, beralih dari ketergantungan pada batubara mentah dengan fokus pada hilirisasi. Langkah strategis ini bertujuan untuk menghadapi fluktuasi harga batubara global dan membuka peluang pertumbuhan jangka panjang.

Salah satu proyek unggulan adalah pengembangan Kalium Humate, memanfaatkan batubara berkalori rendah. Kerja sama dengan Universitas Gadajah Mada (UGM) sebagai mitra riset, menunjukkan komitmen PTBA terhadap inovasi dan pengembangan produk bernilai tambah. Saat ini, proyek masih dalam tahap pilot plant dengan kapasitas produksi 150 ton per tahun. Namun, PTBA optimistis mampu meningkatkannya hingga 235.000 ton per tahun seiring pengembangan lebih lanjut. Produk ini telah menarik minat pelaku usaha pertanian dan perkebunan, seperti PTPN dan PT Agrinas, dan diproyeksikan untuk segera dikomersialisasikan secara penuh dalam beberapa bulan mendatang.

Selain Kalium Humate, PTBA juga berinvestasi dalam produksi Artificial Graphite, sebuah produk turunan batubara yang krusial untuk mendukung ekosistem baterai kendaraan listrik. Proyek ini dijalankan berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Meskipun kapasitas produksi mencapai 200 ton per bulan, saat ini PTBA memproduksi 41 ton per bulan dalam skala pilot plant.

Diversifikasi PTBA juga merambah ke sektor energi terbarukan. Sejak tahun lalu, perusahaan telah mengembangkan Wood Pellet dari tumbuhan Kaliandra Merah di area pasca tambang Tanjung Enim, Sumatera Selatan. Kerja sama dengan UPN Veteran Yogyakarta dalam proyek ini bertujuan untuk menghasilkan biomassa alternatif guna mengurangi emisi karbon di kawasan pertambangan. Saat ini, PTBA memproduksi 96 ton Wood Pellet per bulan.

Strategi hilirisasi PTBA dinilai positif oleh analis. Muhammad Wafi dari Korea Investment & Sekuritas Indonesia menyatakan bahwa langkah ini merupakan strategi penting dalam menghadapi penurunan harga batubara. Ia menambahkan, “Proyek-proyek ini berpotensi menjadi katalis jangka panjang PTBA, karena dapat mengurangi ketergantungan harga batubara mentah.” Wafi bahkan merekomendasikan trading buy saham PTBA dengan target harga Rp 2.800 per saham.

Meskipun menjanjikan, ekspansi ini juga memiliki tantangan. Aspek pendanaan dan eksekusi proyek hilirisasi perlu dikelola dengan cermat agar tidak membebani arus kas perusahaan. PTBA perlu memperhatikan mitra strategis, keekonomian proyek, dan kecepatan progres agar hilirisasi dapat menjadi titik balik kinerja perusahaan.

Ringkasan

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) gencar melakukan hilirisasi batubara untuk mengurangi ketergantungan pada batubara mentah dan membuka peluang pertumbuhan jangka panjang. Beberapa proyek unggulan meliputi pengembangan Kalium Humate bekerja sama dengan UGM, produksi Artificial Graphite bersama BRIN, dan pengembangan Wood Pellet dari Kaliandra Merah di area pasca tambang.

Analis menilai positif strategi hilirisasi PTBA karena berpotensi menjadi katalis jangka panjang dan mengurangi ketergantungan pada harga batubara mentah. Korea Investment & Sekuritas Indonesia merekomendasikan trading buy saham PTBA dengan target harga Rp 2.800 per saham. Meskipun menjanjikan, PTBA perlu mengelola pendanaan dan eksekusi proyek dengan cermat.

Leave a Comment