Muamalat.co.id JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) secara resmi mengakhiri suspensi atau penghentian sementara perdagangan saham untuk sejumlah emiten, membuka kembali peluang transaksi bagi para investor. Keputusan penting ini memengaruhi saham-saham dari PT Pyridam Farma Tbk (PYFA), PT First Media Tbk (KBLV), PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC), PT Futura Energi Global Tbk (FUTR), dan PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT). Seluruh saham tersebut kini dapat kembali diperdagangkan di lantai bursa mulai Selasa, 26 Agustus 2025.
Berdasarkan pernyataan resmi BEI pada Senin, 25 Agustus 2025, pembukaan kembali perdagangan saham ini berlaku efektif sejak sesi I hari ini. Secara spesifik, perdagangan saham PYFA di pasar reguler dan pasar tunai, termasuk Waran Seri I Pyridam Farma (PYFA-W), kini kembali aktif di seluruh pasar.

Respons pasar terhadap pembukaan suspensi saham PYFA terlihat positif. Berdasarkan pantauan Kontan.co.id, saham emiten farmasi ini langsung melonjak 5,50% ke level Rp 575 per saham pada Selasa (26/8) pukul 10.20 WIB. Kinerja impresif PYFA tidak hanya terbatas pada hari ini; dalam sebulan terakhir, harga sahamnya telah tumbuh signifikan sebesar 31,88%. Bahkan, sejak awal tahun, saham ini telah melesat luar biasa hingga 173,81% secara year to date (ytd).
Bersamaan dengan PYFA, pembukaan gembok perdagangan saham juga diberlakukan untuk KBLV, IMPC, dan FUTR mulai Selasa, 26 Agustus 2025. Saham KBLV, emiten penyedia layanan internet broadband, turut mengalami lonjakan harga yang signifikan. Tercatat, harganya naik 11,71% mencapai Rp 248 per saham pada sesi perdagangan hari ini di pasar reguler dan pasar tunai. Kinerja KBLV memang telah memukau investor, dengan kenaikan fantastis sebesar 350,91% dalam sebulan terakhir dan meroket 175,56% secara year to date.
Beralih ke saham IMPC, produsen dan distributor bahan bangunan, yang juga kembali aktif diperdagangkan di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi I hari ini. Saham ini langsung menunjukkan performa positif, melesat 9,70% ke level Rp 905 per saham pada awal perdagangan Selasa (26/8/2025). Dalam rentang sebulan terakhir, saham IMPC telah mencatatkan kenaikan impresif sebesar 104,75%, dan sejak awal tahun, pertumbuhannya mencapai 144,59% secara year to date.
Begitu pula dengan saham FUTR, yang kini kembali dapat diperdagangkan di pasar reguler dan pasar tunai mulai sesi I hari ini. Emiten yang baru saja mengumumkan transisi fokus bisnisnya ke sektor energi terbarukan ini langsung mencatat pertumbuhan harga sebesar 9,52%, mencapai level Rp 184 per saham. Kinerja FUTR dalam sebulan terakhir sangat menonjol dengan lonjakan 247,17%, meskipun pertumbuhan year to date-nya relatif lebih moderat di angka 23,49%.
Berbeda halnya dengan saham-saham sebelumnya, PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT), emiten di sektor properti, menunjukkan respons yang berbeda setelah dibuka kembali perdagangannya di pasar reguler dan pasar tunai. Meskipun sempat terjadi pergerakan yang volatil pada awal perdagangan hari ini, saham HBAT cenderung stagnan di level Rp 136 per saham. Kendati demikian, kinerja jangka panjangnya tetap menarik; dalam sebulan terakhir, saham ini tumbuh 84,93%, dan sejak awal tahun, telah melonjak impresif sebesar 285,71% secara year to date.
Ringkasan
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencabut suspensi perdagangan saham PYFA, KBLV, IMPC, FUTR, dan HBAT mulai 26 Agustus 2025. Pembukaan suspensi ini langsung direspon positif oleh pasar, terutama oleh saham PYFA yang melonjak 5,50% di awal perdagangan, serta KBLV dan IMPC yang juga mengalami kenaikan signifikan.
Selain PYFA, saham KBLV, IMPC, dan FUTR juga menunjukkan performa positif setelah suspensi dicabut. KBLV naik 11,71%, IMPC melonjak 9,70%, dan FUTR tumbuh 9,52%. Berbeda dengan yang lain, saham HBAT cenderung stagnan meskipun sebelumnya mencatatkan pertumbuhan yang signifikan dalam sebulan terakhir dan secara year to date.