KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan Selasa (11/11/2025) dengan koreksi 0,29%, menutup sesi di level 8.366,52. Pelemahan IHSG ini sebagian besar dipicu oleh aksi ambil untung yang dilakukan para investor setelah periode penguatan sebelumnya.
Oktavianus Audi, VP Equity Retail Kiwoom Sekuritas Indonesia, menyoroti bahwa pergerakan IHSG sepanjang hari berlangsung fluktuatif. Namun, pasar menunjukkan kecenderungan melemah yang signifikan di sesi akhir perdagangan, mencerminkan sentimen hati-hati yang mulai mendominasi.
Untuk perdagangan Rabu (12/11/2025), Audi memproyeksikan IHSG masih berpotensi menghadapi pelemahan terbatas. Ia menetapkan rentang support di 8.283 dan resistance di 8.440 sebagai acuan pergerakan indeks.
Analisis teknikal dari Audi mengungkapkan bahwa indikator MACD mulai menunjukkan tren yang melandai, sementara RSI juga mengalami penurunan. “Hal ini menandakan momentum penguatan pasar yang mulai terbatas dan potensi konsolidasi,” ujar Audi kepada Kontan pada Selasa (11/11/2025).
Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham untuk Rabu (12/11/2025)
Lebih lanjut, Audi menjelaskan bahwa pergerakan IHSG pada Rabu (12/11/2025) akan sangat dipengaruhi oleh sejumlah sentimen penting. Di antaranya adalah rilis laporan keuangan emiten untuk kuartal III-2025, yang akan memberikan gambaran kinerja korporasi. Selain itu, pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS turut menjadi perhatian, serta penantian pasar terhadap data inflasi Amerika Serikat. Data ini krusial karena akan menjadi acuan utama bagi kebijakan suku bunga The Fed di masa mendatang.
“Pasar akan cenderung wait and see hingga ada kejelasan arah inflasi AS dan kebijakan suku bunga lanjutan dari bank sentral Amerika Serikat tersebut,” tambahnya, menekankan kehati-hatian investor.
Meskipun sentimen pasar cenderung waspada, Kiwoom Sekuritas tetap melihat peluang di saham-saham tertentu. Dari sisi teknikal, Kiwoom merekomendasikan dua saham menarik untuk dicermati: ERAA dengan rekomendasi trading buy di kisaran support Rp 426 dan resistance Rp 486. Serta GZCO dengan rekomendasi speculative buy di support Rp 274 dan resistance Rp 358.
Audi berpendapat, meskipun pasar saat ini berada dalam fase konsolidasi, peluang teknikal rebound masih sangat terbuka. Terutama pada saham-saham tertentu yang ditopang oleh katalis fundamental kuat dan memiliki valuasi yang menarik.
Pandangan serupa juga datang dari Maximilianus Nico Demus, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas. Ia memperkirakan IHSG berpotensi melemah pada perdagangan Rabu (12/11/2025), dengan rentang pergerakan antara 8.285 hingga 8.480.
“Sentimen utama yang akan sangat memengaruhi pergerakan pasar datang dari Amerika Serikat, yakni mengenai data inflasi. Ini menjadi perhatian serius bagi pelaku pasar karena dapat memengaruhi peluang penurunan suku bunga The Fed bulan depan,” jelas Nico, menyoroti dampak global terhadap pasar domestik.
Nico menambahkan, meskipun pasar secara umum cenderung berhati-hati, masih ada peluang pergerakan menarik di beberapa saham pilihan. Rekomendasinya meliputi GZCO (support 270, resistance 328), MBMA (support 660, resistance 730), dan ENRG (support 915, resistance 1.025).
Cek Prediksi Pergerakan Rupiah untuk Rabu (12/11/2025)
Ringkasan
IHSG ditutup melemah pada hari Selasa (11/11/2025) akibat aksi ambil untung, dan diproyeksikan masih berpotensi mengalami pelemahan terbatas pada hari Rabu (12/11/2025). Pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh rilis laporan keuangan emiten kuartal III-2025, pelemahan nilai tukar rupiah, dan data inflasi Amerika Serikat yang akan memengaruhi kebijakan suku bunga The Fed.
Kiwoom Sekuritas merekomendasikan saham ERAA (trading buy) dan GZCO (speculative buy), sementara Pilarmas Investindo Sekuritas merekomendasikan GZCO, MBMA, dan ENRG. Analis menekankan bahwa meskipun pasar cenderung wait and see, peluang teknikal rebound masih terbuka pada saham-saham dengan fundamental yang kuat.