Red Planet (PSKT) Tutup Sementara Hotel Pusako Bukittinggi Mulai 1 Januari 2026

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Emiten perhotelan, PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT), telah mengumumkan keputusan penting terkait operasional Hotel Pusako Bukittinggi. Terhitung mulai 1 Januari 2026, hotel tersebut akan menjalani penutupan sementara untuk proses renovasi menyeluruh. Langkah strategis ini diambil guna memastikan terjaganya standar kualitas layanan dan keselamatan tamu di tengah persaingan industri perhotelan.

Seandy Khusen, Corporate Secretary PSKT, menjelaskan bahwa proses renovasi di Hotel Pusako Bukittinggi dijadwalkan untuk dimulai dalam waktu dekat. Jangka waktu pasti pengerjaan akan ditetapkan setelah selesainya kajian teknis yang komprehensif.

Dampak dari penutupan sementara ini juga akan berimbas pada kebutuhan tenaga kerja. PSKT tengah mengkaji ulang struktur karyawan di unit tersebut, dan tidak menutup kemungkinan akan ada penyesuaian jumlah sesuai kebutuhan operasional serta kepatuhan terhadap hukum ketenagakerjaan yang berlaku. Seandy menegaskan, PSKT berkomitmen untuk mengevaluasi dan berkomunikasi secara transparan dengan karyawan yang terdampak. Berbagai opsi akan ditawarkan, termasuk penempatan ulang, penyediaan perumahan sementara, atau pemutusan hubungan kerja (PHK) yang disertai dengan pemberian hak normatif.

Keputusan strategis ini merupakan hasil risalah rapat direksi yang dilaksanakan pada 10 November 2025, dan kemudian disetujui melalui keputusan sirkuler pengganti rapat dewan komisaris pada 11 November 2025. Seandy juga menambahkan, berdasarkan laporan konsolidasi kuartal III-2025, Hotel Pusako berkontribusi sekitar 7% dari total pendapatan dan 2% dari total aset perseroan. Oleh karena itu, dampak dari penutupan ini terhadap kinerja PSKT secara konsolidasi diperkirakan tidak akan material. Meskipun Hotel Pusako Bukittinggi dihentikan sementara, operasional hotel-hotel lain dalam jaringan PSKT dipastikan tetap berjalan normal.

Namun, di balik rencana strategis renovasi tersebut, kinerja keuangan PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT) pada kuartal III-2025 menunjukkan tekanan. Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis pada Jumat (24/10/2025), pendapatan PSKT tercatat mengalami penurunan sebesar 4,16% secara tahunan (year-on-year/YoY) menjadi Rp 37,69 miliar hingga akhir September 2025.

Penurunan ini didominasi oleh mayoritas pos pendapatan inti. Secara rinci, pendapatan kamar terkoreksi 3,60% YoY menjadi Rp 33,43 miliar, diikuti oleh pendapatan makanan dan minuman yang anjlok signifikan 36,20% YoY menjadi Rp 1,59 miliar. Selain itu, pendapatan dari sewa ruang juga menurun 5,35% YoY menjadi Rp 587,28 juta, serta pendapatan dari pembatalan yang terkoreksi 30,28% YoY menjadi Rp 254,73 juta.

Kendati demikian, tidak semua segmen pendapatan menunjukkan tren negatif. Dua pos berhasil mencatatkan pertumbuhan impresif: pendapatan service management melonjak 281,46% YoY mencapai Rp 822,37 juta, dan penjualan lain-lain yang naik 5,44% YoY menjadi Rp 1,01 miliar.

Di sisi lain, peningkatan beban usaha turut menekan laba perusahaan. Beban umum dan administrasi naik 10,29% YoY menjadi Rp 26,46 miliar. Akibatnya, rugi operasi PSKT membengkak menjadi Rp 7,81 miliar, melonjak dari posisi rugi Rp 5,08 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, pos pendapatan bunga PSKT merosot 43,06% YoY menjadi hanya Rp 19,10 juta. Kondisi semakin diperparah dengan rugi selisih kurs bersih yang membengkak tajam 400,28% YoY menjadi Rp 9,05 juta. Meskipun beban keuangan berhasil ditekan 36,74% YoY menjadi Rp 672,47 juta, rugi sebelum pajak perseroan tetap meningkat dari Rp 5,75 miliar menjadi Rp 8,15 miliar.

Setelah memperhitungkan beban pajak tangguhan yang turun tipis 1,54% YoY menjadi Rp 192,71 juta, rugi periode berjalan PSKT untuk kuartal III-2025 tercatat sebesar Rp 7,96 miliar. Angka ini merepresentasikan peningkatan kerugian sebesar 43,23% YoY dibandingkan dengan rugi Rp 5,55 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Leave a Comment