Rekomendasi Saham BTPS, DEWA, ADRO Hari Ini dari Mirae Sekuritas

Muamalat.co.id JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan hari ini dengan volatilitas yang cukup terasa. Setelah sempat dibuka menguat, IHSG kemudian berbalik melemah pada Selasa (26/8/2025) pukul 09.08 WIB, terkoreksi 19,959 poin atau 0,25% menuju level 7.906,948.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Tasrul Tannar, mengamati bahwa indikator teknikal IHSG saat ini berada dalam posisi netral dengan kecenderungan bearish. Ia memprediksi pergerakan indeks pada Selasa (26/8/2025) akan berfluktuasi dalam rentang 7.836 hingga 7.972.

Sebelumnya, pada 25 Agustus 2025, IHSG ditutup di level 7.926,91, setelah bergerak dalam rentang 7.951,98–7.915,05. Secara analisis teknikal jangka pendek (30 hari), indeks ini menunjukkan R-squared 0.845, Z-score 1.43, dan slope positif 25.73, mengindikasikan tren yang masih konsisten meskipun momentum penguatan mulai melemah. Area teknikal penting yang perlu diperhatikan meliputi level resistance di 7.972–8.013 dan support di 7.884–7.836, dengan level kritis 7.836 sebagai batas risiko utama. Indikator teknikal secara keseluruhan cenderung netral-bearish: MACD sedikit negatif, MFI 45.04 berada di level moderat, RSI 51.88 netral, sementara W%R -43.23 condong bearish, dan CMO -3.76 menegaskan adanya tekanan jual.

Situasi ini mencerminkan fase konsolidasi bagi IHSG, di mana peluang rebound terbuka jika indeks mampu bertahan di atas level support yang krusial. Konfirmasi tren bullish baru akan terlihat apabila indeks berhasil menembus area resistance yang telah ditetapkan. Volume perdagangan tercatat sebesar 448.527.491 saham, jauh melampaui rata-rata 283.414.498, menunjukkan peningkatan aktivitas pasar yang signifikan. Penting untuk dicermati, selama indeks bertahan di atas level 7.836, potensi penguatan masih ada. Namun, jika level kunci ini berhasil ditembus, risiko koreksi yang lebih dalam akan semakin besar.

IHSG Melemah ke 7.906,9 di Pagi Ini (26/8), SCMA, ASII, BRPT Jadi Top Losers LQ45

Selain analisis komprehensif untuk IHSG, Tasrul Tannar juga menyajikan rekomendasi teknikal untuk beberapa saham pilihan. Berikut adalah rinciannya:

1. PT Bank BTPN Syariah Tbk (BTPS)

Saham BTPS (BTPS.JK) ditutup pada level 1.435 pada 25 Agustus 2025, setelah sebelumnya bergerak di rentang 1.455–1.425. Mengawali perdagangan Selasa (26/8/2025), saham BTPS dibuka di level Rp 1.435 per saham. Analisis teknikal menunjukkan bahwa saham ini tergolong dalam kategori menengah (131 hari) dengan R-squared 0.862, korelasi 0.850, dan Beta 1.196, yang mengindikasikan tingkat volatilitas yang tinggi. Z-score 1.49 dan slope 5.40 menegaskan tren menengah yang masih terjaga.

Area teknikal kunci untuk BTPS berada pada resistance 1.465–1.490 dan support 1.410–1.380, dengan level cut loss yang disarankan di 1.380. Indikator teknikal menunjukkan kondisi yang kurang menguntungkan: MACD negatif, MFI 50.05 netral, RSI 17.76 berada di zona oversold, serta W%R -62.93 dan CMO -64.48 yang secara kuat menegaskan adanya tekanan jual.

Meskipun demikian, kondisi ini mengisyaratkan fase koreksi yang sedang berlangsung, namun peluang rebound tetap terbuka jika harga saham BTPS mampu bertahan di atas level support. Volume perdagangan terakhir tercatat 8.675.400 saham, sedikit di bawah rata-rata 13.107.472, menunjukkan minat beli yang masih terbatas. Namun, nilai PVR 2.15 dan VVR 5.67 menyoroti volatilitas saham yang tetap tinggi. Dari sisi investor asing, terlihat akumulasi tipis dengan foreign buy sebesar 3.493.789 yang lebih besar dari foreign sell 1.549.168. Potensi rebound jangka pendek dapat muncul, tetapi konfirmasi tren naik yang solid baru akan terjadi jika harga berhasil menembus rentang 1.465–1.490 dengan volume yang kuat. Oleh karena itu, rekomendasi untuk saham BTPS adalah: Trading Buy.

Support : Rp 1.410 – Rp 1.380

Resistance : Rp 1.465 – Rp 1.490

Rekomendasi : Trading Buy

  BTPS Chart by TradingView  

2. PT Darma Henwa Tbk (DEWA)

Pada penutupan 25 Agustus 2025, saham DEWA (DEWA.JK) berada di level 226, setelah bergerak dalam rentang 230–222. Saat pembukaan perdagangan Selasa (26/8/2025), saham ini dibuka di level Rp 228 per saham. Saham DEWA dikategorikan sebagai jangka pendek (45 hari) dengan R-squared 0.778, korelasi 0.907, dan Beta 1.691, menunjukkan tingkat volatilitas yang tinggi. Z-score 1.22 dan slope 1.51 mengindikasikan tren menengah yang masih terjaga.

Level teknikal krusial untuk DEWA mencakup area resistance di 230–234 dan support di 218–212, dengan level cut loss yang disarankan di 212. Indikator teknikal masih menunjukkan kelemahan: MACD negatif, MFI 37.02, RSI 40.34 mendekati kondisi oversold, W%R -56.49, dan CMO -19.32, yang semuanya menegaskan tekanan jual yang ada.

Volume perdagangan terakhir tercatat 239.543.500 saham, masih di bawah rata-rata 433.803.024, menandakan minat beli yang terbatas meskipun saham ini memiliki volatilitas tinggi (PVR 4.92, VVR 5.73). Dari sisi investor asing, terjadi akumulasi tipis dengan foreign buy sebesar 78.472.593, lebih besar dari foreign sell 60.589.369. Meskipun demikian, rebound jangka pendek berpotensi terjadi jika harga mampu bertahan di atas level support. Konfirmasi tren naik yang lebih kuat untuk saham DEWA baru akan terlihat jika harga berhasil menembus area resistance 230–234 dengan volume perdagangan yang solid. Rekomendasi untuk saham DEWA adalah: Trading Buy.

Support : Rp 218 – Rp 212

Resistance : Rp 230 – Rp 234

Rekomendasi : Trading Buy

  DEWA Chart by TradingView  

3. PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)

Saham ADMR (ADMR.JK) mengakhiri perdagangan 25 Agustus 2025 di level 1.010, bergerak dalam rentang 1.025–1.005. Pada awal perdagangan Selasa (26/8/2025), saham ADRO dibuka di level Rp 1.740 per saham. Secara teknikal, saham ADMR tergolong dalam kategori menengah (124 hari) dengan R-squared 0.710, korelasi 0.811, dan Beta 1.157, yang menunjukkan volatilitas di atas rata-rata pasar. Z-score 1.05 dan slope 2.48 mengindikasikan tren menengah yang masih terjaga.

Area teknikal penting untuk ADMR meliputi resistance di 1.040–1.070 dan support di 990–965, dengan level cut loss yang disarankan di 965. Kondisi teknikal saat ini masih bearish: MACD negatif, RSI 26.39 dan W%R -80.30 sudah menunjukkan kondisi oversold, sementara MFI 6.12 netral dan CMO -47.22 secara tegas mengindikasikan tekanan jual. Sinyal-sinyal ini menunjukkan bahwa saham ADMR berada dalam fase koreksi, namun potensi rebound jangka pendek terbuka jika harga mampu bertahan di atas level support.

Volume perdagangan tercatat 24.354.100 saham, lebih rendah dari rata-rata 40.859.744, menandakan minat beli yang terbatas meskipun volatilitas saham tetap tinggi (PVR 2.52, VVR 6.01). Dari sisi investor asing, terjadi akumulasi tipis dengan foreign buy 4.242.692 sedikit lebih besar dari foreign sell 4.057.667. Rebound berpotensi terjadi di atas rentang 990–965. Namun, konfirmasi tren naik yang kuat baru akan terlihat jika harga berhasil menembus rentang resistance 1.040–1.070 dengan volume perdagangan yang solid. Rekomendasi untuk saham ADMR adalah: Buy on Weakness.

Support : Rp 990 – Rp 965

Resistance : Rp 1.040 – Rp 1.070

Rekomendasi : Buy on Weakness

  ADMR Chart by TradingView

Ringkasan

Pada tanggal 26 Agustus 2025, IHSG dibuka dengan volatilitas dan analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia memprediksi pergerakan indeks akan berfluktuasi. Analisis teknikal menunjukkan IHSG berada dalam fase konsolidasi, dengan peluang rebound jika bertahan di atas support krusial 7.836. Rekomendasi saham dari Mirae Sekuritas meliputi BTPS, DEWA dengan rekomendasi Trading Buy dan ADMR dengan rekomendasi Buy on Weakness.

Rekomendasi tersebut didasarkan pada analisis teknikal masing-masing saham, termasuk level support dan resistance yang perlu diperhatikan. Indikator teknikal seperti MACD, RSI, dan volume perdagangan digunakan untuk memberikan rekomendasi. Investor disarankan untuk mempertimbangkan level cut loss yang telah ditentukan untuk mengelola risiko.

Leave a Comment