Rupiah Berpotensi Melemah Senin (3/11), The Fed Masih Menahan Laju Mata Uang Garuda

Muamalat.co.id JAKARTA

Nilai tukar rupiah menunjukkan performa yang cenderung menguat setelah mengakhiri perdagangan Jumat, 31 Oktober 2025, dengan posisi yang relatif stabil. Mata uang Garuda berhasil mencatatkan penguatan tipis di tengah dinamika pasar global.

Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup menguat tipis 0,03% dari perdagangan sebelumnya, mencapai level Rp 16.631 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (31/10/2025). Penguatan serupa juga terlihat pada kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI), di mana rupiah naik 0,09% menjadi Rp 16.625 per dolar AS, menunjukkan konsistensi pergerakan positif di berbagai sumber data.

Menanggapi pergerakan ini, Presiden Komisaris HFX Internasional Berjangka, Sutopo Widodo, menyoroti beberapa faktor kunci. Ia mencermati bahwa pernyataan “hawkish” Ketua The Fed Jerome Powell yang mengindikasikan ketidakpastian pemangkasan suku bunga pada Desember, sempat menahan laju penguatan rupiah. Namun, sentimen positif muncul dari laporan kesepakatan dagang sementara antara AS dan China, yang pada akhirnya memberikan ruang bagi mata uang Garuda untuk menunjukkan kekuatannya di akhir pekan.

Melihat ke depan, untuk perdagangan Senin, 3 November 2025, Sutopo memprediksi rupiah masih akan berada dalam bayang-bayang dominasi dolar AS. Sikap ketat The Fed yang terus dipertahankan diyakini akan tetap menjadi tekanan signifikan bagi mata uang negara-negara berkembang (emerging markets), termasuk rupiah itu sendiri.

Meskipun demikian, ada beberapa faktor domestik yang berpotensi menahan pelemahan lebih lanjut. Sutopo menekankan bahwa intervensi dan kebijakan stabilisasi dari Bank Indonesia (BI), serta fundamental ekonomi domestik yang relatif terjaga, diharapkan dapat menjadi penyeimbang. Kondisi ini memungkinkan rupiah untuk mencapai potensi konsolidasi dengan penguatan yang terbatas.

Dengan mempertimbangkan berbagai dinamika tersebut, Sutopo memproyeksikan bahwa nilai tukar rupiah akan bergerak dalam rentang Rp 16.550 hingga Rp 16.700 per dolar AS untuk perdagangan pada Senin, 3 November 2025.

Leave a Comment