Muamalat.co.id JAKARTA – Pergerakan nilai tukar rupiah di pasar spot menunjukkan stabilitas dengan kecenderungan menguat tipis pada awal perdagangan hari ini. Pada Kamis (28/8/2025), rupiah membuka sesi di level Rp 16.359 per dolar Amerika Serikat (AS).
Kondisi ini merefleksikan penguatan tipis sebesar 0,06% jika dibandingkan dengan penutupan hari sebelumnya yang tercatat di angka Rp 16.368 per dolar AS. Fluktuasi nilai tukar rupiah ini berjalan seirama dengan tren mayoritas mata uang di Asia.
Hingga pukul 11.55 WIB, dinamika pergerakan mata uang di kawasan Asia memperlihatkan dominasi tren positif. Won Korea Selatan memimpin daftar penguatan dengan melonjak signifikan sebesar 0,48%, menjadikannya mata uang dengan performa terbaik di Asia.
Diikuti oleh dolar Taiwan yang naik 0,26% dan yen Jepang yang terkerek 0,16%. Kemudian, ringgit Malaysia turut terangkat 0,15%, bersamaan dengan baht Thailand yang menanjak 0,14% dalam menghadapi tekanan dari the greenback.
Beberapa mata uang Asia lainnya juga berhasil membukukan apresiasi. Peso Filipina terapresiasi 0,09%, sedangkan dolar Singapura dan yuan China sama-sama menguat tipis sebesar 0,04%. Rupee India tidak ketinggalan, mencatatkan kenaikan 0,03% terhadap dolar AS.
Namun, di tengah gelombang penguatan ini, dolar Hong Kong tampil sebagai pengecualian. Mata uang tersebut mencatat pelemahan terdalam di Asia, dengan penurunan sebesar 0,06% terhadap dolar Amerika Serikat pada periode yang sama.
Ringkasan
Pada Kamis, 28 Agustus 2025, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka pada level Rp 16.359, menunjukkan penguatan tipis sebesar 0,06% dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Pergerakan rupiah ini sejalan dengan tren mayoritas mata uang di Asia yang cenderung positif.
Won Korea Selatan memimpin penguatan mata uang Asia, diikuti oleh dolar Taiwan dan yen Jepang. Sementara itu, dolar Hong Kong menjadi satu-satunya mata uang di Asia yang mengalami pelemahan terhadap dolar AS pada periode yang sama.