Rupiah Melemah ke Rp 16.653 per Dolar AS pada Siang Ini (23/9), Mayoritas Asia Turun

Nilai tukar rupiah menunjukkan pergerakan yang bergejolak pada perdagangan siang ini, berbalik melemah tajam terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Tercatat pada pukul 12.20 WIB, rupiah di pasar spot terpantau merosot 0,25%, menempatkan posisinya di angka Rp 16.653 per dolar AS.

Padahal, sesi perdagangan dibuka dengan optimisme, di mana rupiah sempat mencatatkan penguatan di pagi hari, mencapai level Rp 16.603 per dolar AS sebelum akhirnya tekanan jual mendominasi.

Pergerakan rupiah yang melemah ini sejalan dengan tren di sebagian besar pasar mata uang Asia. Rupee India menjadi yang paling tertekan, anjlok 0,35% di kawasan. Dibelakangnya, won Korea Selatan dan baht Thailand masing-masing mengalami koreksi sebesar 0,2%. Beberapa mata uang Asia lainnya turut terpapar tekanan, seperti dolar Singapura dan peso Filipina yang sama-sama terkoreksi 0,06%, diikuti oleh dolar Hong Kong yang tertekan 0,05%, serta yen Jepang yang melemah tipis 0,04%.

Namun, tidak semua mata uang Asia terpapar sentimen negatif. Dolar Taiwan justru menunjukkan kinerja impresif, mencatat penguatan terbesar di kawasan dengan kenaikan 0,07%. Ringgit Malaysia juga berhasil menguat 0,03%, sementara yuan China berhasil mempertahankan posisi dengan kenaikan tipis 0,01% terhadap the greenback pada siang ini.

Rupiah Dibuka Menguat ke Rp 16.603 Per Dolar AS Hari Ini (23/9), Mayoritas Asia Naik

Menanggapi pelemahan rupiah ini, Pengamat Mata Uang, Ibrahim Assuabi, memberikan pandangannya. Menurut Ibrahim, fluktuasi negatif pada nilai tukar rupiah saat ini tak lepas dari serangkaian pernyataan dan testimoni Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa yang dinilainya tidak mencerminkan sikap seorang pejabat keuangan negara. Ibrahim menggarisbawahi bahwa pernyataan-pernyataan tersebut cenderung bernuansa politis, seolah-olah menyederhanakan dan menganggap enteng capaian yang telah dirintis oleh Menteri Keuangan sebelumnya, Sri Mulyani. “Seharusnya fokus utama Purbaya adalah pada kinerja dan kebijakan, bukan melontarkan pernyataan yang justru membingungkan pasar,” tegas Ibrahim pada Senin (22/9).

Dengan dinamika yang ada, Ibrahim memproyeksikan bahwa pergerakan rupiah untuk hari Selasa (23/9) akan berada dalam rentang yang ketat, diperkirakan bergerak di kisaran Rp 16.600 hingga Rp 16.650 per dolar AS.

Leave a Comment