Muamalat.co.id JAKARTA. Rupiah berhasil menguat pada penutupan perdagangan Kamis, 7 Agustus 2025, menguatkan posisinya terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di level Rp 16.287 per dolar AS. Penguatan ini mencapai 0,46% dibandingkan posisi sehari sebelumnya di angka Rp 16.362 per dolar AS.
Penguatan rupiah ini sejalan dengan tren penguatan mayoritas mata uang Asia terhadap dolar AS. Penguatan paling signifikan terlihat pada peso Filipina (0,82%), disusul dolar Taiwan (0,66%). Rupiah sendiri berada di posisi ketiga dengan penguatan 0,46%, diikuti won Korea Selatan (0,46%), baht Thailand (0,29%), yen Jepang (0,27%), dolar Singapura (0,23%), yuan China (0,06%), dan rupee India (0,02%). Bahkan dolar Hong Kong pun ikut menguat tipis, sebesar 0,001% terhadap dolar AS.

Berbeda dengan tren penguatan tersebut, ringgit Malaysia menjadi satu-satunya mata uang Asia yang melemah terhadap dolar AS pada hari ini, mencatat pelemahan sebesar 0,02%.
Rupiah Menguat ke Rp 16.308 Per Dolar AS di Tengah Hari Ini (7/8)
Sementara itu, indeks dolar AS, yang mengukur nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia lainnya, mengalami penurunan. Indeks ini tercatat di angka 97,99, turun dari posisi sehari sebelumnya di 98,17. Penurunan indeks dolar AS ini turut berkontribusi pada penguatan rupiah.
Ringkasan
Rupiah menguat signifikan pada Kamis, 7 Agustus 2025, mencapai Rp 16.287 per dolar AS, meningkat 0,46% dari hari sebelumnya. Penguatan ini menempatkan rupiah di posisi ketiga penguatan terkuat di Asia, setelah peso Filipina dan dolar Taiwan, seiring dengan tren penguatan mayoritas mata uang Asia terhadap dolar AS.
Penguatan rupiah juga dipengaruhi oleh penurunan indeks dolar AS yang mencapai 97,99, turun dari 98,17. Hanya ringgit Malaysia yang melemah di antara mata uang Asia lainnya terhadap dolar AS pada hari tersebut. Penguatan ini menunjukkan tren positif nilai tukar Rupiah terhadap mata uang utama dunia.