
JAKARTA – Pasar valuta asing mencatatkan awal yang positif bagi mata uang domestik. Rupiah spot terpantau menguat pada perdagangan Kamis (9/10/2025) pagi. Tepat pukul 09.02 WIB, nilai tukar rupiah berada di level Rp 16.556 per dolar Amerika Serikat (AS). Angka ini merepresentasikan apresiasi sebesar 0,10% dibandingkan posisi penutupan sehari sebelumnya yang tercatat di Rp 16.573 per dolar AS, demikian data dari Muamalat.co.id.
Tren penguatan rupiah ini selaras dengan pergerakan mayoritas mata uang di kawasan Asia. Pada sesi perdagangan pagi ini, banyak mata uang regional menunjukkan kekuatan terhadap dolar AS. Won Korea memimpin penguatan dengan kenaikan signifikan sebesar 0,28%. Diikuti oleh dolar Taiwan yang menguat 0,20%, peso Filipina dengan 0,15%, dan rupiah yang juga mencatatkan apresiasi sebesar 0,10%. Mata uang lain seperti yen Jepang dan dolar Singapura sama-sama menguat 0,08%, sementara dolar Hong Kong naik 0,02% dan ringgit Malaysia sedikit menguat 0,01% terhadap greenback.
Namun, tidak semua mata uang Asia beruntung. Baht Thailand dan yuan China justru tercatat melemah terhadap dolar AS pada pagi hari ini, dengan pelemahan masing-masing sebesar 0,30% dan 0,17%. Kondisi ini menunjukkan adanya dinamika beragam di pasar valuta asing regional.
Rupiah Kamis (9/1) Berpotensi Bergerak Melemah
Pergerakan mata uang Asia ini sejalan dengan tren pelemahan indeks dolar global. Indeks yang menjadi tolok ukur nilai tukar dolar AS terhadap enam mata uang utama dunia tersebut, tercatat di level 98,76. Angka ini lebih rendah dibandingkan posisi sehari sebelumnya yang berada di 98,91, mengindikasikan tekanan jual terhadap dolar AS di pasar global.