Saham ADRO, ADMR, TLKM & BBCA bawa Indeks Bisnis-27 dibuka menguat

Muamalat.co.id , JAKARTA — Indeks Bisnis-27 dibuka menguat seiring kenaikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Kamis (18/12/2025). Penguatan indeks didorong oleh kenaikan saham ADRO, ADMR, TLKM, hingga BBCA.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), indeks hasil kerja sama Bursa dengan harian Bisnis Indonesia ini tumbuh 0,62% ke 554,96 hingga pukul 09.02 WIB. Tercatat sebanyak 19 saham menguat, 5 terkoreksi, dan 3 stagnan.

Saham dengan kenaikan harga tertinggi dipimpin oleh PT Alamtri Resources Indonesia Tbk. (ADRO) sebesar 5,23% ke Rp1.910 per saham, lalu PT Alamtri Minerals Indonesia Tbk. (ADMR) yang menguat 3,86% menjadi Rp1.480.

: Indeks Bisnis-27 Ditutup Menghijau, Saham JPFA, MAPI, hingga MEDC Melaju

Saham lain yang terapresiasi adalah PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) dengan kenaikan 2% menjadi Rp3.570 per saham dan saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga bertumbuh sebesar 1,25% ke Rp8.125.

Adapun penurunan ditorehkan saham PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) yang terkoreksi 1,63% ke Rp1.205 per saham, sementara PT Dharma Satya Nusantara Tbk. (DSNG) terkoreksi 1% menjadi Rp1.480 per saham.

: : Saham DSNG, BBCA, dan BBNI Tekan Indeks Bisnis-27 Dibuka Melemah

IHSG sendiri menguat 0,54% ke 8.724,28 hingga pukul 09.02 WIB. Hari ini, indeks komposit dibuka pada level 8.705,14 dan sempat ke posisi 8.730,71.

Dalam perkembangan sebelumnya, Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk mempertahankan BI-Rate di level 4,75%, dengan suku bunga deposit facility sebesar 3.75% dan lending facility sebesar 5.50%.

: : Tekanan Jual Warnai Indeks Bisnis-27, Sebanyak 11 Saham Masih Naik

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan bahwa keputusan tersebut sejalan dengan fokus BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi.

BI, lanjutnya, akan terus mencermati ruang pelonggaran lanjutan, didukung proyeksi inflasi 2026 yang tetap terkendali dalam sasaran 2,5%, serta kebutuhan untuk memperkuat momentum pertumbuhan ekonomi.

“Secara teknikal, IHSG masih dalam posisi uptrend dalam jangka menengah panjang. Namun dalam jangka pendek, masih cenderung bergerak konsolidasi,” ujar Valdy dalam publikasi riset harian, Rabu (17/12/2025).

Dia menuturkan IHSG masih di atas level MA5, MA20, MA50 dan MA200 atau dalam area bullish. Namun demikian, saat ini momentumnya dinilai melambat.

Sementara itu, Stochastic RSI yang membentuk Golden Cross di dekat area oversold membuka peluang rebound jangka pendek. IHSG pun diperkirakan masih akan berkonsolidasi di 8.600-8.750, selama ditutup di bawah level 8.750. 

__________ 

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Leave a Comment