
Muamalat.co.id – JAKARTA. PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) mencatatkan kinerja impresif di semester pertama 2025 dan diprediksi akan mempertahankan tren pertumbuhan positif hingga akhir tahun. Penjualan dan laba bersih perusahaan kompak menunjukkan peningkatan signifikan.
Pendapatan DSNG mencapai angka fantastis, yaitu Rp 6,08 triliun di semester I-2025. Ini merupakan lonjakan sebesar 29,28% (YoY) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (Rp 4,7 triliun). Kenaikan ini berdampak positif pada laba bersih, yang melonjak hingga 80% (YoY) menjadi Rp 915 miliar. Pendorong utama peningkatan ini adalah kombinasi peningkatan volume dan harga jual rata-rata minyak sawit mentah (CPO).
Direktur Utama DSNG, Andrianto Oetomo, menjelaskan bahwa pertumbuhan volume penjualan CPO sejalan dengan kenaikan produksi tandan buah segar (TBS) sebesar 3,9% (YoY) mencapai 1,1 juta ton di semester I-2025. Lebih lanjut, harga jual rata-rata (ASP) CPO juga mengalami peningkatan signifikan, naik 19,3% (YoY) menjadi Rp 14.575 per kg pada periode yang sama.
Laba Bersih Dharma Satya (DSNG) Melonjak 80% di Semester I-2025, Ditopang Kinerja CPO
Analis menilai kinerja DSNG yang kuat ini menunjukkan ketahanan perusahaan dalam menghadapi fluktuasi sektor CPO. Marvin Lievincent, Equity Analyst Phillip Sekuritas, menyebut hal ini sebagai hasil dari eksekusi yang solid dan diversifikasi aliran pendapatan. Ia memprediksi pendapatan DSNG akan mencapai Rp 11,38 triliun dan laba bersih Rp 1,95 triliun pada akhir tahun 2025.
Pandangan optimistis juga disampaikan oleh Raka Junico, Research Analyst MNC Sekuritas. Ia melihat minyak sawit tetap menjadi primadona minyak nabati global karena skala produksinya yang besar dan kegunaannya yang luas di berbagai sektor industri, bahkan mulai merambah industri perawatan kulit dan kosmetik. Program B40 pemerintah, yang diperkirakan menyerap 1,2 juta – 1,7 juta ton CPO, turut berkontribusi pada penguatan harga dengan mengurangi pasokan untuk ekspor. Ditambah dengan bea ekspor yang lebih tinggi dan subsidi, hal ini diperkirakan akan memperketat pasokan global dan mempertahankan momentum kenaikan harga CPO. Raka memproyeksikan produksi TBS DSNG mencapai 2,23 juta ton sepanjang tahun 2025, menghasilkan penjualan CPO sebanyak 664 ribu ton. Ia memperkirakan harga CPO akan terus menguat hingga akhir tahun 2025 karena permintaan yang kuat, baik domestik maupun global, yang juga dipengaruhi oleh dampak La Nina pada tahun 2025-2026. Proyeksi Raka untuk pendapatan dan laba bersih DSNG di akhir tahun 2025 adalah masing-masing Rp 11,8 triliun dan Rp 2 triliun, mewakili pertumbuhan sekitar 16,5% (YoY) untuk pendapatan dan 72,6% (YoY) untuk laba bersih.
Kinerja Emiten CPO Membaik, Cermati Saham Pilihan Analis
Rekomendasi Saham
Kinerja positif DSNG juga tercermin pada pergerakan sahamnya. Saham DSNG telah naik 73,68% YTD (year to date) menurut data RTI. Rasio Price to Earning Ratio (PER) DSNG saat ini sebesar 9,55x dan Price to Book Value (PBV) sebesar 1,68x. Marvin memproyeksikan PER DSNG akan berada di level 9,53x dan PBV 1,65x pada akhir tahun 2025, sementara Raka memperkirakan PER akan turun ke 8x dan PBV menjadi 1,4x pada Desember mendatang.
Meskipun prospek cerah, DSNG tetap menghadapi sejumlah tantangan. Cuaca ekstrem, perubahan kebijakan pemerintah, dan peningkatan pasokan minyak nabati lain tetap menjadi risiko yang perlu diwaspadai.
Terlepas dari potensi risiko tersebut, Marvin merekomendasikan beli untuk saham DSNG dengan target harga Rp 1.760 per saham, sedangkan Raka merekomendasikan beli dengan target harga Rp 1.750 per saham.
DSNG Chart by TradingView
Ringkasan
PT Dharma Satya Nusantara Tbk (DSNG) mencatat kinerja keuangan yang sangat baik di semester pertama 2025, dengan pendapatan Rp 6,08 triliun (naik 29,28% YoY) dan laba bersih Rp 915 miliar (naik 80% YoY). Peningkatan ini didorong oleh kenaikan volume dan harga jual rata-rata CPO, seiring dengan peningkatan produksi tandan buah segar (TBS).
Analis memproyeksikan pertumbuhan positif DSNG berlanjut hingga akhir 2025. Proyeksi pendapatan dan laba bersih bervariasi, dengan perkiraan pendapatan antara Rp 11,38 triliun hingga Rp 11,8 triliun, dan laba bersih antara Rp 1,95 triliun hingga Rp 2 triliun. Meskipun ada potensi risiko seperti cuaca ekstrem, beberapa analis merekomendasikan beli saham DSNG dengan target harga sekitar Rp 1.750 – Rp 1.760 per saham.