Muamalat.co.id JAKARTA. PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS), emiten batubara milik Grup Sinar Mas, mengalami penurunan kinerja keuangan yang signifikan pada semester I-2025, di tengah tantangan besar yang melanda industri batubara global.
Laporan keuangan perusahaan menunjukkan penurunan pendapatan usaha year on year (YoY) sebesar US$ 1,14 miliar. Penurunan ini terutama disebabkan oleh koreksi penjualan batubara ke luar negeri yang mencapai 47,45% YoY, menjadi US$ 482,08 juta. Sebaliknya, penjualan domestik justru meningkat 47,24% YoY, mencapai US$ 662,34 juta. Kontras ini menunjukkan pergeseran signifikan dalam pasar batubara, dengan permintaan domestik yang lebih kuat dibandingkan pasar ekspor.

Imbas dari penurunan pendapatan, laba bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk GEMS juga anjlok drastis, yakni 52,14% YoY menjadi US$ 151,67 juta. Kondisi ini menggarisbawahi tekanan yang dialami GEMS akibat fluktuasi harga batubara internasional.
Penjualan dan Laba Bersih Golden Energy Mines (GEMS) Turun pada Semester I-2025
Indy Naila, Investment Analyst Edvisor Provina Visindo, menjelaskan bahwa tekanan harga batubara menjadi faktor utama penurunan kinerja GEMS. Proporsi ekspor GEMS yang cukup besar membuat perusahaan sangat rentan terhadap penurunan permintaan global, terutama dari pasar utama seperti China dan India. Lebih lanjut, Indy menambahkan bahwa “Biaya operasional GEMS yang cenderung tetap membuat margin operasional mereka tertekan.”
Menariknya, meskipun pendapatan usaha menurun, beban pokok penjualan GEMS justru meningkat 1,34% YoY menjadi US$ 743,33 juta pada semester I-2025. Kondisi ini semakin memperparah tekanan pada profitabilitas perusahaan.
Tren negatif kinerja GEMS diperkirakan akan berlanjut dalam jangka pendek hingga menengah. Harga batubara global yang belum pulih sepenuhnya akan menyulitkan GEMS untuk mencapai average selling price (ASP) yang lebih baik dibandingkan semester I-2025. Untuk mengatasi hal ini, GEMS perlu melakukan upaya mitigasi risiko, seperti efisiensi operasional secara menyeluruh dan diversifikasi bisnis ke sektor di luar batubara.
GEMS Chart by TradingView
Indy menyarankan strategi wait and see bagi investor, memprediksi pergerakan saham GEMS akan cenderung sideways. Meskipun demikian, ia memberikan target harga saham GEMS di level Rp 10.450 per saham.
“Pada dasarnya, tekanan harga batubara akan memaksa emiten batubara untuk melakukan diversifikasi bisnis atau pengendalian produksi,” pungkas Indy.
Ringkasan
Kinerja keuangan PT Golden Energy Mines Tbk (GEMS) pada semester I-2025 mengalami penurunan signifikan. Pendapatan usaha anjlok US$ 1,14 miliar (YoY) akibat penurunan penjualan ekspor batubara sebesar 47,45% (YoY), meskipun penjualan domestik meningkat. Laba bersih juga turun drastis 52,14% (YoY) menjadi US$ 151,67 juta, dipengaruhi oleh tekanan harga batubara internasional dan peningkatan beban pokok penjualan.
Penurunan kinerja GEMS disebabkan oleh tekanan harga batubara global dan proporsi ekspor yang besar. Analis memprediksi tren negatif akan berlanjut dalam jangka pendek hingga menengah, menyarankan strategi wait and see bagi investor dengan target harga saham di Rp 10.450 per saham. GEMS perlu melakukan mitigasi risiko melalui efisiensi operasional dan diversifikasi bisnis untuk menghadapi tantangan ini.