Saham Gudang Garam (GGRM) Ambles 3,41% di Tengah Kabar PHK Massal

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Harga saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM) mengalami penurunan tajam, anjlok 3,41% ke posisi Rp 8.500 pada perdagangan Senin (8/9/2025) pukul 10.30 WIB. Penurunan ini menambah panjang deretan pelemahan GGRM, yang secara tahun berjalan (YTD) telah ambles hingga 35,78%, menunjukkan tekanan signifikan pada saham perusahaan rokok tersebut.

Keterpurukan harga saham GGRM hari ini disinyalir kuat berkaitan dengan merebaknya isu Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal yang menerpa perusahaan. Kabar PHK di Gudang Garam mulai mencuat setelah sebuah video singkat menjadi viral di berbagai platform media sosial. Video yang menyentuh hati itu menampilkan suasana perpisahan penuh emosi antarpekerja yang disebut-sebut terdampak PHK, dengan momen berjabat tangan, berpamitan, dan berpelukan.

Kendati demikian, di tengah kencangnya isu yang beredar, belum ada konfirmasi resmi mengenai validitas video tersebut, apakah itu rekaman terbaru atau sudah lama beredar. Hingga berita ini diterbitkan, pihak manajemen Gudang Garam masih belum memberikan pernyataan resmi terkait rumor PHK massal yang tengah menjadi sorotan publik tersebut.

Pergerakan harga saham dan isu PHK ini sejalan dengan tekanan pada performa keuangan Gudang Garam. Berdasarkan laporan kinerja keuangan hingga semester I-2025, perusahaan memang sedang menghadapi tantangan berat. Kenaikan tarif cukai rokok yang terus menerus dan semakin menjamurnya produk rokok murah di pasaran telah menjadi dua faktor utama yang mengimpit kinerja Gudang Garam secara signifikan.

Laporan keuangan semester I 2025, yang dipublikasikan melalui keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 31 Juli 2025, menunjukkan betapa parahnya dampak tekanan tersebut. Gudang Garam hanya mampu membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 117,16 miliar.

Angka laba GGRM ini menandai penurunan yang sangat drastis, merosot hingga 87,34% dibandingkan dengan laba di periode yang sama tahun sebelumnya, yang kala itu masih mencapai Rp 925,52 miliar. Penurunan laba bersih ini tidak lepas dari menyusutnya pendapatan perusahaan.

Pada semester I 2025, pendapatan Gudang Garam tercatat sebesar Rp 44,37 triliun. Angka ini juga menunjukkan penurunan signifikan sebesar 11,29% jika dibandingkan dengan pendapatan pada semester I 2024 yang mencapai Rp 50,02 triliun, menegaskan bahwa perusahaan berada dalam periode yang penuh tantangan finansial.

Leave a Comment