Saham Lapis Kedua: Peluang Cuan Lebih Besar dari Saham Blue Chip?

Muamalat.co.id  JAKARTA. Kinerja saham lapis kedua, atau yang dikenal dengan istilah second liner, terus mencuri perhatian di pasar modal. Mereka secara konsisten menunjukkan performa yang jauh lebih cemerlang jika dibandingkan dengan saham berkapitalisasi besar atau big caps. Fenomena ini didorong oleh perubahan signifikan dalam preferensi investor, yang kini semakin terpikat untuk memburu potensi keuntungan (capital gain) dari saham-saham berkapitalisasi kecil-menengah ini.

Ekky Topan, seorang Investment Analyst dari Infovesta Utama, menjelaskan bahwa tren ini bukanlah kebetulan. Sejak awal tahun 2025, saham lapis kedua secara konsisten membukukan kinerja yang superior. Menurutnya, daya tarik utama bagi banyak investor domestik adalah peluang capital gain yang lebih besar pada second liner dibandingkan dengan saham big caps. “Alhasil, ruang kenaikan saham [big caps] tersebut relatif terbatas dalam jangka pendek,” ujar Ekky, seperti yang disampaikannya pada Kamis (4/9), mengindikasikan pergeseran fokus investor ke aset yang lebih dinamis.

Daya pikat saham lapis kedua tidak hanya terbatas pada potensi keuntungan semata. Valuasi mereka sering kali dinilai jauh lebih menarik, menjadikannya magnet investasi yang kuat. Selain itu, saham-saham second liner kerap diuntungkan oleh berbagai katalis positif. Ini bisa berasal dari aksi korporasi yang signifikan seperti right issue dan akuisisi, adanya perbaikan substansial dalam kinerja keuangan perusahaan, hingga munculnya sentimen sektoral yang kuat, seperti perkembangan hilirisasi, dorongan pada energi terbarukan, atau kenaikan harga komoditas tertentu yang memberikan angin segar bagi sektor terkait.

IHSG Masih Berpotensi Tertekan Senin (8/9), Cek Saham Rekomendasi Analis

Data kinerja indeks secara gamblang juga mengonfirmasi dominasi saham lapis kedua. IDX SMC Composite berhasil mencatat kenaikan impresif sebesar 5,89% dalam sebulan terakhir, mencapai level 372,50. Sementara itu, IDX SMC Liquid juga tidak kalah, dengan kenaikan 2,43% ke level 327,89 dalam periode yang sama. Kinerja year-to-date (ytd) kedua indeks ini jauh lebih menawan; IDX SMC Composite melesat 16,11% dan IDX SMC Liquid naik 8,37%. Angka-angka ini secara signifikan melampaui pertumbuhan IHSG yang pada periode yang sama hanya mencatat kenaikan 9,83% ytd, menegaskan superioritas second liner.

Ekky Topan lebih lanjut mengidentifikasi bahwa sektor bahan baku, energi terbarukan, dan teknologi menjadi pendorong utama di balik performa gemilang saham second liner selama beberapa bulan terakhir. Sektor-sektor ini menghadirkan peluang pertumbuhan yang menarik bagi investor.

Nafan Aji Gusta, seorang Senior Market Analyst dari Mirae Asset Sekuritas, senada dengan pandangan tersebut. Ia berpendapat bahwa lonjakan harga pada beberapa saham lapis kedua utamanya ditopang oleh pertumbuhan fundamental yang solid dari perusahaan-perusahaan terkait. Kondisi ini kian memperkuat daya tarik saham second liner di mata investor yang secara spesifik mengincar pertumbuhan kinerja yang konsisten dan berkelanjutan.

Tonton: IHSG Menguat Hari ini, 10 Saham LQ45 dengan PER Terendah & Tertinggi 2 September 2025

Melihat kombinasi valuasi menarik, serangkaian katalis positif, serta dukungan fundamental solid yang terus mengalir, prospek bagi IDX SMC Composite maupun IDX SMC Liquid untuk melanjutkan tren positif mereka hingga akhir tahun ini tampak sangat terbuka. Ini menjadi sinyal kuat bagi investor yang mencari peluang di tengah dinamika pasar modal.

Ringkasan

Saham lapis kedua atau second liner menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan saham berkapitalisasi besar (big caps), didorong oleh preferensi investor yang mencari potensi keuntungan lebih tinggi. Analis melihat tren ini sebagai akibat dari peluang capital gain yang lebih besar pada saham lapis kedua, serta valuasi yang lebih menarik dan katalis positif seperti aksi korporasi dan perbaikan kinerja keuangan.

Kinerja indeks IDX SMC Composite dan IDX SMC Liquid secara signifikan melampaui pertumbuhan IHSG, mengonfirmasi dominasi saham lapis kedua. Sektor bahan baku, energi terbarukan, dan teknologi menjadi pendorong utama, didukung oleh pertumbuhan fundamental perusahaan yang solid. Prospek saham lapis kedua dinilai positif hingga akhir tahun ini.

Leave a Comment