Jakarta, IDN Times – Pekan perdagangan 26-30 Oktober 2025 mencatatkan performa kurang memuaskan bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang harus terkoreksi. Meskipun demikian, di balik pergerakan pasar yang cenderung lesu, panggung bursa tetap diwarnai oleh drama kenaikan dan penurunan harga saham yang signifikan. Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan adanya sepuluh saham yang berhasil meraup keuntungan tertinggi (top gainers) dan sepuluh saham lainnya yang harus menelan kerugian terdalam (top losers) sepanjang periode tersebut.
Sorotan utama tertuju pada kinerja fantastis PT Sunson Textile Manufacturer Tbk (SSTM), yang melesat hingga 95,31 persen, menjadikannya jawara kenaikan harga saham. Di sisi lain, PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) justru mencatatkan performa paling “terboncos”, anjlok nyaris 36 persen. Pergerakan kontras ini menggambarkan dinamika pasar modal yang selalu menarik untuk dicermati.
Berikut adalah rincian saham-saham yang menjadi primadona keuntungan dan yang terperosok dalam kerugian sepanjang pekan ini:
1. Saham-Saham dengan Kenaikan Tertinggi (Top Gainers)
Di tengah tekanan IHSG, beberapa emiten mampu mencatatkan lonjakan harga yang mengesankan. Berikut adalah daftar sepuluh saham yang paling menguntungkan (top gainers) sepanjang pekan ini, menunjukkan resiliensi dan potensi pertumbuhan di tengah pasar yang bergejolak:
-
PT Sunson Textile Manufacturer Tbk (SSTM): Melonjak 95,31 persen, mencapai harga Rp875 per saham.
-
PT Puri Global Sukses Tbk (PURI): Menguat 50,65 persen, ditutup pada Rp464 per saham.
-
PT Inocycle Technology Group Tbk (INOV): Mendaki 50 persen, berakhir di Rp144 per saham.
-
PT Purisentul Permai Tbk (KDTN): Tumbuh 44,64 persen, dengan harga akhir Rp162 per saham.
-
PT Gudang Garam Tbk (GGRM): Naik 41,51 persen, mencapai Rp17.300 per saham.
-
PT Perintis Triniti Properti Tbk (TRIN): Melonjak 34 persen, pada harga Rp402 per saham.
-
PT Multitrend Indo Tbk (BABY): Melesat 33,08 persen, menjadi Rp535 per saham.
-
PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT): Menguat 30,80 persen, ditutup di Rp1.890 per saham.
-
PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK): Naik 29,81 persen, mencapai Rp270 per saham.
-
PT Kentanix Supra International Tbk (KSIX): Tumbuh 29,63 persen, berakhir di Rp350 per saham.
2. Saham-Saham dengan Penurunan Tertinggi (Top Losers)
Di sisi lain, tidak semua saham beruntung. Beberapa emiten justru harus menghadapi tekanan jual yang signifikan, menyebabkan nilai saham mereka tergerus dalam. Berikut adalah daftar sepuluh saham dengan penurunan terdalam (top losers) yang patut menjadi perhatian para investor:

-
PT Buana Listya Tama Tbk (BULL): Terjun bebas 35,88 persen, menjadi Rp218 per saham.
-
PT Indonesia Pondasi Raya Tbk (IDPR): Ambles 28,26 persen, ditutup pada Rp330 per saham.
-
PT Star Pacific Tbk (LPLI): Terkoreksi 2 persen, berakhir di Rp540 per saham.
-
PT Pakuan Tbk (UANG): Melemah 26,92 persen, dengan harga akhir Rp2.090 per saham.
-
PT Multi Makmur Lemindo Tbk (PIPA): Jatuh 25,38 persen, pada harga Rp294 per saham.
-
PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA): Anjlok 22,60 persen, ditutup di Rp805 per saham.
-
PT Protech Mitra Perkasa Tbk (OASA): Terpangkas 22,48 persen, menjadi Rp200 per saham.
-
PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SMLE): Menukik 21,23 persen, berakhir di Rp282 per saham.
-
PT Citra Putra Realty Tbk (CLAY): Tergelincir 21,15 persen, mencapai Rp2.870 per saham.
-
PT Wahana Pronatural Tbk (WAPO): Merosot 18,22 persen, ditutup pada Rp175 per saham.
3. Performa IHSG: Anjlok dan Kapitalisasi Pasar Menyusut
Koreksi yang terjadi pada IHSG memang cukup signifikan. Selama lima hari perdagangan pekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok sebesar 1,3 persen. Penurunan ini membawa IHSG ditutup pada level 8.163,875, jauh di bawah posisi pekan sebelumnya yang berada di level 8.271,722. Pelemahan IHSG secara langsung berdampak pada nilai keseluruhan pasar modal.

Sejalan dengan anjloknya IHSG, kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mengalami penyusutan yang cukup besar. Tercatat, sepanjang periode perdagangan pekan ini, kapitalisasi pasar hanya mencapai Rp14.857 triliun. Angka ini mencerminkan kemerosotan sebesar 2,48 persen jika dibandingkan dengan pekan sebelumnya yang masih berada di angka Rp15.234 triliun. Kondisi ini mengindikasikan bahwa sentimen pasar secara keseluruhan memang sedang kurang kondusif bagi para pelaku pasar.
IHSG Sepekan Koreksi, Kapitalisasi Pasar Susut Jadi Rp14.857 T
IHSG Anjlok Tutup Pekan, 5 Saham Ini Masih Bisa Cuan
Kapitalisasi Pasar Nvidia Lampaui Gabungan PDB Jepang, India, Inggris
Ringkasan
Pada pekan perdagangan 26-30 Oktober 2025, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi. Meskipun demikian, terdapat saham-saham yang mencatatkan kinerja signifikan. PT Sunson Textile Manufacturer Tbk (SSTM) menjadi top gainer dengan kenaikan 95,31%, sementara PT Buana Listya Tama Tbk (BULL) menjadi top loser dengan penurunan nyaris 36%.
Selain SSTM dan BULL, terdapat daftar saham lain yang masuk kategori top gainers dan top losers selama periode tersebut. Penurunan IHSG sebesar 1,3% turut menyebabkan penyusutan kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI) menjadi Rp14.857 triliun, mencerminkan sentimen pasar yang kurang kondusif.