Simak Rekomendasi Teknikal Mirae Sekuritas saham SRTG, DKFT & ANTM Senin (15/9)

Muamalat.co.id JAKARTA. Kabar baik untuk investor! Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai pekan ini dengan energi positif. Pada pembukaan perdagangan Senin, 15 September 2025, pukul 09.00 WIB, IHSG tercatat menguat signifikan, naik 50,67 poin atau 0,67% ke level 7.909,31.

Menurut Tasrul Tannar, seorang analis dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, secara teknikal, IHSG masih menunjukkan sinyal yang menjanjikan untuk terus menguat. Proyeksi pergerakan IHSG pada hari Senin ini diperkirakan akan berada dalam rentang 7.712 hingga 7.936.

Sebagai informasi, pada penutupan perdagangan 12 September 2025, IHSG berhasil ditutup di angka 7.854,06, meningkat tajam sebesar +1.37% setelah bergerak fluktuatif antara 7.790,79 hingga 7.854,81. Analisis tren jangka pendek (periode 45 hari) menunjukkan fase konsolidasi dengan r-squared 0.698 dan slope 17.00. Z-Score yang berada di angka 1.03 mengindikasikan bahwa indeks saat ini berada pada level yang relatif tinggi. Selain itu, volume harian mencapai 311.557.582, melampaui rata-rata sebesar 296.502.068, yang menandakan adanya peningkatan partisipasi beli di pasar. Sinyal positif juga terlihat dari indikator MACD dengan munculnya histogram hijau dan garis sinyal yang mengarah ke atas, meskipun masih memerlukan konfirmasi lebih lanjut.

Namun, perlu diperhatikan juga indikator momentum yang menunjukkan kondisi jenuh beli, dengan nilai MFI 92.39, RSI 91.72, W%R -17.88, dan CMO 83.44. Dari sisi level harga, Resistance 1 berada di 7.885 (+0.39%) dan Resistance 2 di 7.936 (+1.05%), sementara Support 1 berada di 7.773 (-1.04%) dan Support 2 di 7.712 (-1.81%), yang juga berfungsi sebagai level cut loss. Strategi yang disarankan adalah memanfaatkan kenaikan harga menuju resistance untuk merealisasikan keuntungan (take profit), namun tetap disiplin dalam menjaga level cut loss di 7.712.

IHSG Menguat pada Senin (15/9/2025) Pagi, BBTN, MBMA, SMGR Top Gainers LQ45

Selain memberikan analisis teknikal untuk IHSG, Tasrul Tannar juga memberikan rekomendasi teknikal untuk beberapa saham pilihan. Berikut adalah rinciannya:

1. PT Saratoga Investama Sedaya (SRTG)

Daily, 1,925 (0.26%) – Buy on Rebound, TP 2,030 (5.45%). Saham SRTG saat ini berada dalam kondisi oversold, membuka potensi untuk rebound. Pada tanggal 12 September 2025, SRTG ditutup pada level 1.925 setelah bergerak di rentang 1.920–1.990. Data rata-rata pembelian asing tercatat 1.135.272, lebih rendah dibandingkan rata-rata penjualan asing sebesar 1.397.349, yang mengindikasikan adanya tekanan jual dari investor asing. Volume harian sebesar 6.899.100 juga berada di bawah rata-rata 10.843.984, menandakan penurunan partisipasi pasar. Secara teknikal, dalam jangka menengah (periode 108 hari), r-squared 0.685 dan korelasi 0.881 menunjukkan tren yang moderat, dengan Beta 1.519 yang mencerminkan volatilitas yang lebih tinggi dibandingkan pasar. Z-Score 1 dan slope 4.40 mengindikasikan pergerakan yang mendekati level normal historis. PVR 2.82 dan VVR 5.67 mengindikasikan adanya ketidakseimbangan antara harga dan volume yang berpotensi memicu volatilitas.

Mayoritas indikator momentum berada di zona oversold, dengan MFI 29.86, RSI 10.58, W%R -82.85, dan CMO -78.83, sementara MACD menunjukkan pelemahan dengan histogram berwarna merah. Level harga menempatkan Resistance 1 di 1.990 (+3.38%) dan Resistance 2 di 2.030 (+5.45%), sementara Support 1 berada di 1.900 (-1.30%) dan Support 2 di 1.860 (-3.38%) yang juga menjadi level cut loss. Strategi yang optimal adalah menunggu konfirmasi rebound di area support, dengan disiplin menerapkan cut loss di bawah level 1.860.

Pada awal perdagangan Senin (15/9/2025), saham SRTG dibuka pada level Rp 1.930 per saham.

Support : Rp 1.860 – Rp 1.990

Resistance : Rp 1.990 – Rp 2.030

Rekomendasi : Buy on rebound

SRTG Chart by TradingView

2. PT Central Omega Resources (DKFT)

Pada tanggal 12 September 2025, saham DKFT ditutup pada harga 685 setelah bergerak di rentang 685–700, berada di bawah garis tren 790 dan mendekati support di 655. Rata-rata pembelian asing tercatat 10.587.300, lebih rendah dari penjualan sebesar 10.384.998, mengindikasikan adanya distribusi saham. Sementara itu, volume harian mencapai 12.707.900, jauh di bawah rata-rata sebesar 76.020.211. Secara teknikal dalam jangka menengah (periode 110 hari), r-squared 0.913 dan korelasi 0.924 menunjukkan tren yang kuat dengan Beta 1.175 yang lebih volatil dari pasar. Z-Score 1.72 menandakan harga berada di atas rata-rata historis, slope 5.57 mendukung tren naik jangka menengah, sementara PVR 4.26 dan VVR 5.08 menunjukkan ketidakseimbangan antara harga dan volume.

Indikator momentum masih menunjukkan sinyal yang lemah: MACD negatif, MFI 35.29 dan RSI 36.05 mendekati area oversold, W%R -70.42 dan CMO -27.90 menegaskan kondisi jenuh jual. Resistance 1 berada di 705 (+2.92%) dan Resistance 2 di 720 (+5.11%), sementara Support 1 di 675 (-1.46%) dan Support 2 di 655 (-4.38%) yang juga menjadi level cut loss. Strategi yang disarankan adalah tetap menunggu rebound di area support dengan disiplin menerapkan cut loss di bawah level 655, serta menargetkan penguatan menuju 705–720.

Pada awal perdagangan Senin (15/9/2025), saham DKFT dibuka pada level Rp 695 per saham.

Support : Rp 655 – Rp 675

Resistance : Rp 705 – Rp 720

Rekomendasi : Buy on rebound

DKFT Chart by TradingView

3. PT Aneka Tambang (ANTM)

Saham ANTM pada 12 September 2025 ditutup pada harga 3.490, naik +2.95% setelah bergerak di rentang 3.420–3.520. Harga saat ini masih bergerak dalam kanal naik dengan garis tren di 3.512. Volume perdagangan mencapai 126.314.000, sedikit di bawah rata-rata sebesar 149.237.809, sementara investor asing mencatatkan pembelian sebesar 32.021.253, lebih tinggi dari penjualan sebesar 20.887.611. Parameter teknikal (periode 169 hari) menunjukkan r-squared 0.810 dan korelasi 0.604, menandakan tren yang cukup kuat meskipun korelasinya lemah. Beta 0.866 menandakan volatilitas yang lebih rendah, Z-Score 1.31 menunjukkan harga di atas rata-rata historis, dan slope 13.94 mengindikasikan tren naik yang tajam. PVR 2.62 dan VVR 2.98 mencerminkan keseimbangan antara harga dan volume dengan volatilitas yang stabil.

Momentum menunjukkan pelemahan, dengan MACD histogram merah tipis, MFI 37.00 dan RSI 35.37 mendekati area oversold, W%R -57.95 netral cenderung jenuh jual, dan CMO -29.25 menunjukkan tekanan jual yang dominan. Resistance 1 berada di 3.530 (+1.15%), Resistance 2 di 3.580 (+2.58%), Support 1 di 3.420 (-2.01%), dan Support 2 di 3.360 (-3.72%) yang juga menjadi level cut loss. Strategi optimal adalah melakukan akumulasi terbatas di area 3.420–3.360 dengan menerapkan cut loss di bawah 3.360 dan menargetkan harga 3.530–3.580.

Pada awal perdagangan Senin (15/9/2025), saham ANTM dibuka pada level Rp 3.490 per saham.

Support : Rp 3.420 – Rp 3.360

Resistance : Rp 3.530 – Rp 3.580

Rekomendasi : Buy on rebound

ANTM Chart by TradingView

Leave a Comment