Smelter Nikel MDKA Lampaui Target: 42% Produksi Semester I-2025

Muamalat.co.id – JAKARTA. PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) terus memacu produksi nikel jenis mixed hydroxide precipitate (MHP) melalui sejumlah smelter nikel baru yang tengah beroperasi dan dikembangkan. Langkah agresif ini ditempuh melalui anak usahanya, PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA), yang membangun tiga smelter nikel berteknologi high pressure acid leach (HPAL).

Salah satu smelter yang telah beroperasi dan berkontribusi signifikan adalah smelter milik PT ESG New Energy Material. Train A smelter ini, yang mulai beroperasi sejak Desember 2024, menunjukkan peningkatan produksi yang pesat. Pada kuartal II-2025, produksi nikel MHP mencapai 6.080 ton, meningkat signifikan dari 4.569 ton pada kuartal I-2025. Hal ini menjadikan total produksi nikel MHP pada paruh pertama tahun 2025 mencapai 10.649 ton.

Pencapaian ini menunjukkan progres yang positif menuju target produksi tahunan MDKA yang dipatok antara 25.000 hingga 30.000 ton nikel MHP. Produksi pada paruh pertama tahun ini telah mencapai 42,6% dari target minimal 25.000 ton, sebuah indikator kinerja yang sangat menggembirakan.

Kenaikan produksi berdampak positif pada penjualan. Pada kuartal II-2025, penjualan nikel MHP mencapai 9.465 ton dengan harga jual rata-rata (ASP) US$ 12.266 per ton. Setelah dikurangi biaya tunai sebesar US$ 8.995 per ton (setelah kredit kobalt), margin kas per ton nikel MHP mencapai US$ 3.271. Total margin kas dari penjualan nikel MHP selama paruh pertama tahun 2025 diperkirakan mencapai US$ 30,96 juta, menunjukkan profitabilitas yang kuat dari operasi ini. Tom Malik, General Manager Corporate Communication MDKA, menegaskan bahwa capaian ini berkontribusi signifikan terhadap kinerja perusahaan secara keseluruhan.

Prospek produksi nikel MHP di masa mendatang semakin cerah. Train B smelter PT ESG, yang mulai berproduksi pada akhir kuartal II-2025, akan memberikan tambahan pasokan. Lebih lanjut, proses persiapan bahan baku atau feed preparation plant (FPP) yang sebelumnya berada di Morowali, akan dipindahkan ke FPP baru di lokasi tambang SCM pada kuartal IV-2025. FPP baru ini nantinya akan memasok bijih nikel untuk dua smelter lain, yaitu yang dikelola oleh PT Meiming New Energy Material dan PT Sulawesi Nickel Cobalt (SLNC).

Smelter SLNC, yang mulai dibangun di Morowali pada Januari 2025, masih dalam tahap konstruksi dan ditargetkan rampung pada pertengahan tahun 2026. Smelter ini diharapkan mampu menghasilkan hingga 90.000 ton nikel MHP per tahun, dengan produksi bertahap sebanyak 22.500 ton per tahun dalam empat tahap. Hingga akhir kuartal II-2025, progres konstruksi smelter SLNC telah mencapai 29%, sementara konstruksi FPP di SCM mencapai 16%. Proses instalasi seluruh autoclave smelter telah selesai, dan penggalian jalur pipa untuk distribusi FPP ke smelter juga telah dimulai.

Pemegang Saham Petrosea Melepas 240 Juta Saham PTRO untuk Mengerek Free Float

Tambah Free Float, Green Era Jual 4,01 Juta Saham Barito Renewables Energy (BREN)

Ringkasan

PT Merdeka Copper Gold Tbk. (MDKA) melalui anak usahanya, MBMA, telah melampaui target produksi nikel MHP pada semester I-2025. Produksi mencapai 10.649 ton, atau 42,6% dari target minimal 25.000 ton, dengan kontribusi signifikan dari smelter PT ESG New Energy Material Train A yang beroperasi sejak Desember 2024. Penjualan nikel MHP pada kuartal II-2025 mencapai 9.465 ton dengan margin kas yang kuat, menunjukkan profitabilitas operasi yang tinggi.

Keberhasilan ini didorong oleh peningkatan produksi smelter Train A dan akan diperkuat oleh operasional Train B pada akhir kuartal II-2025 serta pembangunan smelter baru. Pemindahan feed preparation plant (FPP) ke lokasi tambang SCM pada kuartal IV-2025 akan mendukung pasokan bijih nikel untuk smelter PT Meiming dan PT Sulawesi Nickel Cobalt (SLNC), yang ditargetkan rampung pada pertengahan 2026 dengan kapasitas produksi hingga 90.000 ton nikel MHP per tahun.

Leave a Comment