Trump Kembali Serang Powell, Mau Gugat Proyek Renovasi The Fed

Muamalat.co.id , JAKARTA – Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kini sedang mempertimbangkan langkah hukum serius terhadap Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell. Ancaman gugatan ini dipicu oleh proyek renovasi kantor pusat bank sentral yang dinilai mengalami pembengkakan biaya signifikan, serta kritik tajam atas kebijakan moneter The Fed.

Melalui unggahan di media sosial, Trump kembali menyuarakan kekecewaannya terhadap Powell. Ia secara terbuka mengkritik keputusan The Fed untuk menahan suku bunga acuan, sekaligus menyoroti buruknya pengelolaan proyek renovasi yang berada di bawah pengawasan Powell.

Trump berpendapat bahwa “kerusakan yang ditimbulkan Powell karena selalu terlambat tidak terhitung jumlahnya”. Meskipun demikian, ia meyakini bahwa ekonomi AS saat ini begitu tangguh sehingga mampu “melampaui” kinerja Powell dan Dewan Gubernur The Fed yang ia sebut “pasif”.

“Namun, saya mempertimbangkan untuk mengizinkan gugatan besar terhadap Powell karena pekerjaan yang mengerikan dan sangat tidak kompeten dalam mengelola pembangunan Gedung The Fed,” tulis Trump, seperti dikutip dari Bloomberg pada Rabu (13/8/2025).

Rencana kontroversial ini juga dikonfirmasi oleh Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt. Ketika ditanya mengenai kemungkinan gugatan pemerintahan AS terhadap Powell terkait renovasi tersebut, Leavitt menyatakan, “Itu yang presiden katakan. Dia sedang mempertimbangkannya. Saya akan membiarkan presiden yang menjelaskannya langsung,” tanpa memberikan detail lebih lanjut kepada wartawan dalam jumpa pers.

Pernyataan Trump ini sontak memicu gejolak di pasar finansial. Kurva imbal hasil obligasi AS dilaporkan semakin curam, dengan imbal hasil tenor 10 tahun berbalik naik dari tekanan data inflasi, bahkan menyentuh level tertinggi sesi.

Sebelumnya pada Selasa, data inflasi inti AS untuk bulan Juli menunjukkan peningkatan, meskipun kenaikan harga barang cenderung moderat. Data ini meredam kekhawatiran mengenai tekanan harga akibat tarif dan justru memperkuat ekspektasi pasar akan pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada September mendatang.

Proyek renovasi kantor pusat The Fed memang telah lama menjadi sorotan dan menjadi salah satu amunisi utama dalam kampanye tekanan Trump terhadap Powell, yang dinilainya gagal memangkas biaya pinjaman. Bahkan, bulan lalu Trump melakukan kunjungan langka ke kantor pusat The Fed untuk meninjau langsung lokasi konstruksi. Kunjungan tersebut sempat dianggap sebagai jeda singkat dari ketegangan antara keduanya.

Namun, kritik Trump kembali menguat setelah The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga pada Juli. Periode ini juga ditandai dengan gejolak lain, di mana Trump memecat Kepala Biro Statistik Tenaga Kerja AS setelah laporan melemahnya pasar tenaga kerja dirilis.

Selama masa kepemimpinannya, Trump berulang kali mendesak Powell untuk mundur, dan bahkan sempat mempertimbangkan pemecatan langsung. Namun, ia kemudian memutuskan untuk menunggu hingga masa jabatan Powell berakhir demi menghindari guncangan pasar yang lebih besar.

Saat ini, Menteri Keuangan AS Scott Bessent tengah aktif mencari kandidat pengganti Powell, dan Trump dijadwalkan akan mengumumkan pilihannya pada musim gugur tahun ini.

Selain itu, Trump juga telah memanfaatkan peluang lebih awal untuk mempengaruhi arah kebijakan The Fed dengan menunjuk Stephen Miran, penasihat ekonominya, sebagai anggota Dewan Gubernur The Fed. Miran akan menggantikan Adriana Kugler yang masa jabatannya berakhir pada Januari 2026. Penunjukan ini masih menunggu konfirmasi dari Senat.

Leave a Comment