Trump Pecat Pejabat The Fed, Wall Street Langsung Merosot!

Muamalat.co.idPasar Wall Street menunjukkan pergerakan mendatar pada perdagangan Selasa (26/8/2025), diselimuti ketidakpastian. Kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan keputusan mengejutkan Presiden Donald Trump yang memecat salah satu gubernur bank sentral Federal Reserve, menjadi dua faktor utama yang menekan indeks saham utama, sekaligus membangkitkan kembali kekhawatiran serius mengenai independensi The Fed.

Melansir Reuters, pada pukul 09.49 pagi waktu setempat, indeks Dow Jones Industrial Average tercatat turun tipis 26,31 poin atau 0,06% menuju level 45.256,16. Serupa, S&P 500 melemah 8,19 poin atau 0,13% ke posisi 6.431,13, diikuti oleh Nasdaq Composite yang terkoreksi 53,53 poin atau 0,25% ke 21.395,76. Kinerja pasar ini mencerminkan sentimen hati-hati investor, dengan enam dari 11 sektor di S&P 500 mengalami penurunan, di mana sektor komunikasi memimpin pelemahan sebesar 0,6%.

Langkah kontroversial Presiden Donald Trump untuk memberhentikan Gubernur The Fed Lisa Cook, dengan alasan dugaan penyimpangan dalam perolehan kredit pemilikan rumah, menjadi sorotan utama. Keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya ini tidak hanya menimbulkan ketidakpastian baru terhadap arah kebijakan moneter Amerika Serikat, tetapi juga terjadi hanya beberapa pekan menjelang rapat penting bank sentral. Analis pasar menilai, tindakan ini berpotensi menghadapi gugatan hukum, namun jika berhasil, Trump akan memiliki kesempatan untuk menunjuk anggota baru Dewan Gubernur The Fed, sejalan dengan desakannya agar suku bunga diturunkan.

Menanggapi dinamika politik dan ekonomi ini, Peter Andersen, pendiri Andersen Capital Management, berkomentar, “Kalau sebelumnya hanya berupa ancaman, sekarang sudah ada tindakan nyata. Itu membuat komunitas investasi lebih waspada.” Selain gejolak di tubuh The Fed, para investor juga tengah menanti dengan cermat rilis laporan keuangan Nvidia serta data inflasi kunci pekan ini. Kedua elemen ini dipandang krusial dalam menentukan arah kebijakan suku bunga ke depan dan memengaruhi tren kecerdasan buatan (AI), dua tema besar yang selama berbulan-bulan telah mendorong reli pasar.

Pasar Saham AS Mencapai Valuasi Tertinggi dalam Sejarah

Meskipun tekanan inflasi masih terasa, pelaku pasar saham AS tetap memproyeksikan adanya pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada September. Ekspektasi ini didorong oleh beberapa faktor: sinyal dovish dari Ketua The Fed Jerome Powell, data pelemahan pasar tenaga kerja, serta perkembangan terbaru di internal bank sentral. Sementara itu, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun dan 30 tahun menunjukkan kenaikan, berbanding terbalik dengan dolar yang melemah terhadap mayoritas mata uang utama.

Rilis laporan keuangan Nvidia pada Rabu (27/8) diprediksi akan menjadi katalis signifikan bagi pasar. Investor secara intens menantikan panduan terbaru dari perusahaan, termasuk dampaknya dari kesepakatan pembagian pendapatan dengan pemerintah AS. Euforia seputar kecerdasan buatan (AI) telah mengangkat valuasi S&P 500 melampaui rata-rata jangka panjangnya. Oleh karena itu, kegagalan Nvidia untuk memenuhi ekspektasi berpotensi memicu aksi jual substansial di pasar. Di tengah antisipasi ini, saham Nvidia sendiri tercatat turun tipis.

Berupaya Rombak The Fed, Trump Pecat Salah Satu Petinggi

Di sisi lain pasar, beberapa saham menunjukkan pergerakan positif. Saham Advanced Micro Devices (AMD) melonjak 1,6% setelah Truist Securities menaikkan rekomendasinya menjadi “buy” dari “hold”. Demikian pula, saham Eli Lilly melonjak 4,2% menyusul laporan positif mengenai pil eksperimennya yang mampu menurunkan berat badan pasien diabetes hingga 10,5%. Lonjakan paling drastis terlihat pada saham EchoStar yang melesat 76% ke rekor tertinggi baru, menyusul kesepakatan AT&T untuk mengakuisisi lisensi spektrum nirkabel perusahaan satelit tersebut senilai US$23 miliar. Bersamaan dengan itu, data ekonomi AS menunjukkan bahwa pesanan barang modal manufaktur naik lebih tinggi dari perkiraan pada Juli, sementara pelaku pasar juga mencermati komentar Presiden The Fed Richmond, Thomas Barkin, untuk sinyal tambahan terkait arah kebijakan moneter.

Petinggi The Fed New York: Era Suku Bunga Rendah Belum Berakhir

Ringkasan

Pasar Wall Street mengalami pergerakan mendatar akibat kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS dan pemecatan Gubernur The Fed oleh Donald Trump. Keputusan Trump ini memicu kekhawatiran tentang independensi bank sentral, apalagi dilakukan menjelang rapat penting The Fed. Indeks Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq Composite mencatatkan penurunan tipis sebagai respons terhadap sentimen pasar yang berhati-hati.

Investor kini menantikan rilis laporan keuangan Nvidia dan data inflasi untuk petunjuk arah kebijakan suku bunga. Laporan Nvidia dianggap krusial mengingat euforia AI telah mendorong valuasi S&P 500 melampaui rata-rata jangka panjang. Sementara itu, saham AMD dan Eli Lilly mengalami kenaikan, sedangkan saham EchoStar melonjak signifikan setelah kesepakatan dengan AT&T.

Leave a Comment