JAKARTA – UBS Group AG, salah satu pemegang saham utama PT Bumi Resources Tbk (BUMI), kembali menarik perhatian pasar modal dengan aksi penjualan saham signifikan yang baru-baru ini diumumkan. Transaksi ini menambah daftar aktivitas jual-beli saham emiten pertambangan tersebut oleh raksasa keuangan global itu, menunjukkan dinamika pengelolaan portofolio investasi mereka di tengah gejolak pasar.
Melalui keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI), terungkap bahwa UBS Group AG melepas sebanyak 588.905.500 lembar saham BUMI pada tanggal 9 Oktober 2025. Dengan harga transaksi Rp 146,525 per saham, aksi korporasi ini berhasil mengucurkan dana segar sekitar Rp 86,29 miliar bagi entitas keuangan tersebut.

Irana Candra Mala, Corporate Secretary Bumi Resources, menjelaskan dalam keterangan resminya pada Rabu (15/10/2025) bahwa penjualan saham BUMI oleh UBS Group AG tersebut dilakukan “untuk kegiatan lindung nilai derivatif klien.” Pernyataan ini memberikan gambaran akan strategi manajemen risiko investasi yang diterapkan oleh UBS bagi portofolio kliennya di tengah volatilitas pasar.
Pasca transaksi ini, kepemilikan saham BUMI oleh UBS Group AG mengalami penyesuaian signifikan. Jumlah saham yang dipegang berkurang dari semula 26.302.247.734 saham atau setara 7,08% menjadi 25.713.342.234 saham, yang kini merepresentasikan 6,92% dari total saham beredar.
Aksi jual saham BUMI ini bukanlah yang pertama bagi UBS Group AG dalam waktu dekat. Sebelumnya, pada tanggal 16 September 2025, UBS juga telah melepas 306.758.500 saham dengan harga sekitar Rp 117,0585 per saham, menghasilkan sekitar Rp 35,91 miliar.
Menariknya, sehari berselang, pada 17 September 2025, perusahaan investasi tersebut justru melakukan pembelian saham BUMI sebanyak 89.966.900 lembar pada harga Rp 113,4274 per saham, dengan total nilai transaksi mencapai sekitar Rp 10,20 miliar. Fluktuasi transaksi ini menunjukkan dinamika pengelolaan portofolio saham BUMI oleh UBS Group AG yang aktif melakukan penyesuaian strategi.