Utang Baru RI Menggunung! Kemenkeu Tarik Rp 463,7 Triliun Hingga 2025

Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah merealisasikan penarikan utang baru yang signifikan, mencapai Rp 463,7 triliun hingga Agustus 2025. Angka ini setara dengan 59,8 persen dari total target pembiayaan utang yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025, yakni sebesar Rp 775,9 triliun.

Di sisi lain, pemerintah juga gencar mengoptimalkan pembiayaan nonutang. Tercatat, pembiayaan nonutang berhasil dihimpun sebesar Rp 38 triliun hingga Agustus 2025. Jumlah ini telah mencakup 23,8 persen dari pagu yang direncanakan sebesar Rp 159,7 triliun, menunjukkan diversifikasi sumber pembiayaan yang dilakukan oleh Kemenkeu.

Menanggapi capaian ini, Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono menegaskan bahwa “Pemenuhan pembiayaan utang berjalan on track.” Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers APBN KiTa pada Senin (22/9), menyoroti keyakinan Kementerian Keuangan terhadap pengelolaan fiskal negara.

Thomas Djiwandono lebih lanjut menjelaskan bahwa Kemenkeu telah menerapkan berbagai langkah mitigasi risiko dalam mengelola pembiayaan utang. Pertama, pengadaan pembiayaan utang dilakukan secara prudent, fleksibel, oportunistik, dan terukur. Pendekatan ini mencakup pertimbangan matang terhadap aspek timing (waktu), sizing instrument (ukuran instrumen), maupun currency mix (campuran mata uang) untuk mencapai efisiensi dan stabilitas.

Kedua, strategi mitigasi risiko juga melibatkan pelaksanaan prefunding untuk antisipasi kebutuhan, pembentukan cash buffer yang memadai sebagai cadangan, serta active cash and debt management. Dengan kombinasi langkah-langkah ini, total pembiayaan anggaran yang telah direalisasikan pemerintah, baik dari utang maupun nonutang, mencapai Rp 425,7 triliun hingga Agustus 2025.

Realisasi ini setara dengan 69,1 persen dari pagu pembiayaan anggaran yang dirancang senilai Rp 616,2 triliun. Thomas Djiwandono kembali menegaskan bahwa “Dari segi pembiayaan realisasi hingga akhir Agustus mencapai Rp 425,7 triliun,” menggarisbawahi komitmen dan kemajuan Kementerian Keuangan dalam mengelola keuangan negara untuk mendukung program pembangunan.

Ringkasan

Kementerian Keuangan telah menarik utang baru sebesar Rp 463,7 triliun hingga Agustus 2025, setara dengan 59,8% dari target APBN 2025. Pemerintah juga mengoptimalkan pembiayaan nonutang, dengan realisasi sebesar Rp 38 triliun atau 23,8% dari target, menunjukkan diversifikasi sumber pendanaan.

Wakil Menteri Keuangan, Thomas Djiwandono, menyatakan bahwa pemenuhan pembiayaan utang berjalan sesuai rencana. Kemenkeu menerapkan mitigasi risiko melalui pengadaan utang yang prudent, fleksibel, dan terukur, serta strategi prefunding dan pembentukan cash buffer. Total pembiayaan anggaran yang terealisasi mencapai Rp 425,7 triliun hingga Agustus 2025, atau 69,1% dari pagu yang dirancang.

Leave a Comment