VALE, EMTK, MDKA: Analisis Teknikal & Rekomendasi Saham Mirae Sekuritas

Muamalat.co.id JAKARTA. Kabar baik di awal perdagangan! Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan taringnya dengan dibuka di zona hijau pagi ini. Data dari Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui RTI menunjukkan IHSG melesat 68,80 poin atau 0,89% ke level 7.816,71 pada pukul 09.02 WIB, Jumat (12/9/2025).

Tasrul Tannar, Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, memprediksi bahwa secara teknikal, IHSG sedang memasuki fase konsolidasi. Ia memperkirakan pergerakan IHSG pada hari Jumat (12/9/2025) akan berada dalam rentang yang cukup lebar, antara 7.650 hingga 7.872.

Sebagai catatan, pada tanggal 11 September 2025, IHSG menutup perdagangan di level 7,747.90, dengan fluktuasi harga harian yang bergerak antara 7,742.60 dan 7,819.10. Analisis data menunjukkan beberapa indikator menarik. Nilai r-squared sebesar 0.717 mengindikasikan bahwa sekitar 71.7% dari pergerakan harga dapat dijelaskan oleh variabel-variabel terkait, menandakan adanya hubungan yang cukup kuat antara harga dan volume transaksi. Sementara itu, Z-Score sebesar 1.07 menunjukkan bahwa harga masih berada dalam kisaran normal, tanpa adanya fluktuasi yang ekstrem. Lebih lanjut, Slope sebesar 18.25 mengindikasikan adanya tren kenaikan yang cukup kuat dalam jangka pendek. Total volume transaksi tercatat sebesar 310,294,735, dengan average volume sebesar 293,530,787, yang menunjukkan aktivitas pasar yang terbilang tinggi. Untuk level resistensi, Resistance 1 berada di 7,821 dan Resistance 2 di 7,872. Di sisi lain, Support 1 berada di 7,710 dan Support 2 di 7,650.

Penting untuk dicermati, jika harga bergerak turun melewati level support yang telah disebutkan, ada kemungkinan koreksi harga akan terjadi. Indikator MACD saat ini menunjukkan sinyal bullish dengan histogram hijau yang semakin membesar, yang menandakan adanya momentum beli yang kuat. Namun, perlu diwaspadai, MFI yang berada di angka 77.18 menunjukkan kondisi overbought, yang mengindikasikan adanya tekanan beli yang sangat tinggi. Hal serupa juga terlihat pada RSI yang berada di angka 75.16, yang juga menunjukkan kondisi jenuh beli. Indikator W%R yang berada di -52.30 dan CMO di 50.31 mengindikasikan bahwa meskipun ada tekanan beli yang kuat, pasar masih memiliki ruang untuk pergerakan lebih lanjut. Akan tetapi, dengan RSI yang sudah mendekati level overbought, potensi koreksi jangka pendek tetap terbuka, terutama jika harga sampai menembus level support di 7,650. Oleh karena itu, level cut loss di 7,650 disarankan sebagai level proteksi untuk menghindari potensi kerugian yang lebih besar.

IHSG Diproyeksi Sideways, Cermati Rekomendasi Saham Analis untuk Jumat (12/9)

Selain memberikan analisis teknikal terhadap IHSG, Tasrul Tannar juga memberikan rekomendasi teknikal untuk beberapa saham pilihan. Berikut adalah rinciannya:

1. PT Vale Indonesia Tbk (INCO)

Harga penutupan saham INCO.JK pada tanggal 11 September 2025 adalah 3,740, yang mencatatkan penurunan sebesar 3.36% dari harga sebelumnya yaitu 3,870. Pergerakan harga saham INCO.JK pada hari itu berkisar antara 3,700 hingga 3,930, dengan volume perdagangan mencapai 12,475,100 saham. Secara teknikal, saham INCO.JK menunjukkan tren naik dalam jangka menengah, yang didukung oleh r-squared sebesar 0.794, beta sebesar 1.518, dan slope sebesar 16.04. Hal ini mengindikasikan volatilitas yang tinggi dan tren bullish. PVR sebesar 2.92 dan VVR sebesar 4.02 menunjukkan pasar yang likuid dan sehat. Rata-rata pembelian oleh investor asing (Avg. Foreign Buy) berada di 3,275.22, sementara rata-rata penjualan oleh investor asing (Avg. Foreign Sell) berada di 3,619,476.

Namun, beberapa indikator seperti MACD masih menunjukkan penurunan, dengan MFI di 27.70, RSI di 15.71, W%R di -82.69, dan CMO di -68.58, yang secara keseluruhan mengindikasikan sedikit tekanan penurunan harga. Dengan level cut loss di 3,650, investor disarankan untuk mempertahankan posisi selama harga tidak turun lebih jauh. Level resistensi terdekat berada di 3,860 dan 3,920, sementara level support berada di 3,720 dan 3,650.

Pada awal perdagangan hari Jumat (12/9/2025), saham VALE dibuka di level Rp 3.770 per saham.

Support : Rp 3.650 – Rp 3.720

Resistance : Rp 3.860 – Rp 3.920

Rekomendasi : Buy on weakness

INCO Chart by TradingView

2. PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK)

Harga penutupan saham EMTK.JK pada tanggal 11 September 2025 tercatat di 1,220. Berdasarkan analisis teknikal, r-squared sebesar 0.826 dan korelasi sebesar 0.771 menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara harga saham dan volume perdagangan. Beta sebesar 1.467 mengindikasikan volatilitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan pasar secara keseluruhan, sementara Z-Score sebesar 1.36 menunjukkan bahwa harga saham berada dalam zona wajar, tidak overbought maupun oversold. Slope sebesar 24.29 menandakan tren naik yang cukup kuat. Volume perdagangan saat ini tercatat sebesar 67,840,100, lebih rendah dibandingkan dengan volume rata-rata harian sebesar 165,889,757. Level Resistance 1 berada di 1,270 dan Resistance 2 berada di 1,310, sementara level Support 1 berada di 1,200 dan Support 2 berada di 1,175.

Rata-rata pembelian oleh investor asing (Avg. Foreign Buy) tercatat di 23,048,041, sedangkan rata-rata penjualan oleh investor asing (Avg. Foreign Sell) tercatat di 18,708,200. Indikator teknikal lainnya menunjukkan potensi koreksi: MFI di 29.18 menandakan adanya aliran uang keluar dari saham; RSI di 0.72 menunjukkan bahwa saham mendekati kondisi jenuh jual, yang dapat mengindikasikan potensi pembalikan arah; W%R di -58.30 dan CMO di -98.56 menunjukkan momentum negatif yang cukup kuat. MACD juga menunjukkan indikasi penurunan. Oleh karena itu, level cut loss disarankan pada harga 1,175 untuk mitigasi risiko.

Pada awal perdagangan hari Jumat (12/9/2025), saham EMTK dibuka di level Rp 1.225 per saham.

Support : Rp 1.175 – Rp 1.200

Resistance : Rp 1.270 – Rp 1.310

Rekomendasi : Buy on weakness

EMTK Chart by TradingView

3. PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)

Harga penutupan saham MDKA.JK berada di 2,500, mengalami penurunan sebesar 1.85% pada hari ini. Analisis selama 123 hari menunjukkan r-squared sebesar 0.857, korelasi sebesar 0.919, dan beta sebesar 1.57, menandakan hubungan yang kuat dengan indikator teknikal, pengaruh eksternal yang stabil, serta volatilitas yang lebih tinggi dari pasar. Z-score sebesar 1.47 menunjukkan pergerakan harga yang normal. Slope sebesar 10,66, PVR sebesar 3,30, dan VVR sebesar 7,01 menandakan tren positif yang berkelanjutan. Volume perdagangan harian mencapai 106,312,500 saham, sedikit di atas rata-rata sebesar 95,032,813. Resistance 2 berada di 2,640 (+5,60%), Resistance 1 berada di 2,580 (+3,20%), Support 1 berada di 2,470 (-1,20%), Support 2 berada di 2,420 (-3,20%) dengan cut loss di 2,420.

Rata-rata pembelian oleh investor asing (Avg. Foreign Buy) sebesar 9,838,724 dan rata-rata penjualan oleh investor asing (Avg. Foreign Sell) sebesar 17,003,965 menunjukkan adanya tekanan jual dari investor asing. MACD menunjukkan penurunan, MFI berada di 25.89, RSI berada di 19.18, W%R berada di -83.75, dan CMO berada di -61.63, yang secara keseluruhan mengindikasikan potensi koreksi dalam jangka pendek. Meskipun ada potensi kenaikan dalam jangka menengah, risiko penurunan tetap ada dengan level cut loss di 2,420.

Pada awal perdagangan hari Jumat (12/9/2025), saham MDKA dibuka di level Rp 2.550 per saham.

Support : Rp 2.420 – Rp 2.470

Resistance : Rp 2.580 – Rp 2.640

Rekomendasi : Buy on weakness

MDKA Chart by TradingView

Ringkasan

Pada tanggal 12 September 2025, IHSG dibuka di zona hijau dan diprediksi oleh Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia memasuki fase konsolidasi dengan rentang pergerakan antara 7.650 hingga 7.872. Analisis teknikal juga diberikan untuk beberapa saham pilihan, termasuk VALE, EMTK, dan MDKA. Level support, resistance, dan rekomendasi cut loss juga disertakan untuk masing-masing saham.

Rekomendasi untuk ketiga saham tersebut adalah *Buy on weakness*, dengan memperhatikan level support dan resistance yang telah disebutkan. Investor disarankan untuk mempertimbangkan indikator teknikal dan level cut loss untuk memitigasi risiko. Perlu diperhatikan bahwa kondisi *overbought* pada IHSG secara umum meningkatkan potensi koreksi jangka pendek.

Leave a Comment