NEW YORK. Pasar saham Wall Street kembali menunjukkan kekuatan pada pembukaan perdagangan Senin (4/8/2025), bangkit setelah pelemahan tajam di akhir pekan sebelumnya. Kenaikan ini didorong oleh ekspektasi yang semakin kuat akan pemangkasan suku bunga yang lebih agresif oleh Federal Reserve, menyusul rilis laporan ketenagakerjaan yang menunjukkan data lebih lemah dari perkiraan.
Pada bel pembukaan, tiga indeks utama Wall Street kompak bergerak ke zona hijau. Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 135,4 poin atau 0,31% ke level 43.724,02. Senada, Indeks S&P 500 menguat 33,7 poin atau 0,54% mencapai 6.271,71, sementara Nasdaq Composite memimpin kenaikan dengan lonjakan 203,8 poin atau 0,99% hingga menyentuh 20.853,90.
Pemicu utama di balik perubahan sentimen pasar ini adalah laporan pekerjaan bulan Juli yang mengecewakan. Data ini tidak hanya datang di bawah ekspektasi, tetapi juga memicu pelemahan intraday terparah bagi S&P 500 dalam lebih dari dua bulan pada Jumat lalu. Laporan suram tersebut, diperparah dengan revisi ke bawah untuk data bulan Mei dan Juni, secara jelas mengindikasikan perlambatan signifikan di pasar tenaga kerja. Kondisi ini lantas membuka ruang bagi para investor untuk meningkatkan spekulasi terkait prospek beberapa kali pemangkasan suku bunga oleh The Fed di tahun ini.
Menurut data terbaru dari CME FedWatch, keyakinan pasar akan pemangkasan suku bunga pada bulan September melonjak drastis menjadi 87,5%, naik signifikan dari 63,1% sepekan sebelumnya. Secara keseluruhan untuk tahun ini, pasar kini memprediksi setidaknya akan ada dua kali penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, yang totalnya mencapai sekitar 60 basis poin.
Di tengah diskusi mengenai kebijakan moneter, keputusan The Fed untuk menahan suku bunga pekan lalu tidak luput dari kritik tajam Presiden Donald Trump. Ia secara konsisten menyuarakan ketidakpuasannya, bahkan berulang kali mengancam akan memecat Ketua The Fed, Jerome Powell, dengan argumen bahwa suku bunga seharusnya berada pada level yang jauh lebih rendah. Ketidakpastian semakin diperparah dengan pengunduran diri mendadak Gubernur The Fed, Adriana Kugler. Langkah ini berpotensi memberikan celah bagi Trump untuk melakukan perombakan kepemimpinan di bank sentral, sehingga dapat lebih selaras dengan visi kebijakannya.
Danni Hewson, Kepala Analisis Keuangan di AJ Bell, memperingatkan bahwa potensi pemecatan Jerome Powell lebih awal dari jadwal dapat “mengguncang pasar” dan menjadi “pil pahit” yang sulit diterima investor. Selain dinamika internal Fed, sentimen pasar juga diperkeruh oleh kebijakan perdagangan Trump. Ia baru saja menandatangani perintah eksekutif yang memberlakukan bea masuk baru terhadap sejumlah negara, termasuk Kanada, Brasil, India, dan Taiwan, meskipun ada upaya negosiasi untuk mencapai kesepakatan yang lebih baik.
Dari sisi korporasi, saham Tesla terpantau naik 2,3% dalam perdagangan pra-pasar, menyusul transfer 96 juta saham senilai sekitar US$ 29 miliar kepada CEO Elon Musk. Sementara itu, fokus pasar pekan ini juga tertuju pada serangkaian data ekonomi AS penting. Laporan pesanan pabrik AS untuk bulan Juni dijadwalkan rilis pukul 10.00 ET. Selain itu, investor akan memantau laporan aktivitas bisnis pada hari Selasa dan angka klaim pengangguran di hari Kamis, yang menjadi indikator ekonomi utama tersisa minggu ini.
Di sisi internal The Fed, perhatian juga akan tertuju pada pidato Pejabat Fed Atlanta, Raphael Bostic, di akhir pekan. Musim laporan keuangan juga terus bergulir, dengan sejumlah perusahaan besar dari berbagai sektor siap merilis kinerja mereka minggu ini, termasuk Palantir, Eli Lilly, dan Disney. Menariknya, dari 330 perusahaan S&P 500 yang telah merilis pendapatan hingga Jumat lalu, mayoritas, yakni 80,6%, berhasil melampaui ekspektasi analis. Angka ini menandai tingkat pencapaian tertinggi sejak kuartal ketiga 2023, berdasarkan data yang dihimpun LSEG I/B/E/S.
Selain itu, beberapa saham terpantau bergerak signifikan. Saham Joby Aviation melonjak 5,7% menyusul laporan Bloomberg News yang menyebut perusahaan tersebut tengah mempertimbangkan akuisisi operator transportasi helikopter Blade Air Mobility, yang turut membuat saham Blade Air meroket 27,2%. Sementara itu, saham Spotify juga terapresiasi 5,2% setelah platform streaming musik global itu mengumumkan rencana kenaikan harga langganan bulanan paket individu premiumnya di beberapa pasar, yang akan efektif mulai September.
Ringkasan
Wall Street rebound pada pembukaan perdagangan Senin setelah mengalami pelemahan pekan lalu. Kenaikan ini didorong oleh ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed menyusul laporan ketenagakerjaan yang lebih lemah dari perkiraan. Keyakinan pasar akan pemangkasan suku bunga pada bulan September melonjak menjadi 87,5% menurut data dari CME FedWatch.
Selain kebijakan moneter, pasar juga dipengaruhi oleh ketidakpastian terkait kebijakan perdagangan Donald Trump dan pengunduran diri Gubernur The Fed, Adriana Kugler. Saham Tesla naik setelah transfer saham kepada Elon Musk, sementara fokus pasar tertuju pada data ekonomi AS dan laporan keuangan perusahaan besar seperti Palantir, Eli Lilly, dan Disney.