JAKARTA — JP Morgan, salah satu institusi keuangan global terkemuka, memproyeksikan Bank Indonesia (BI) akan melakukan pemangkasan signifikan suku bunga acuan, diperkirakan mencapai level 4 persen pada akhir tahun 2025. Prediksi ini selaras dengan tren penurunan suku bunga global yang diharapkan, serta sejalan dengan upaya pemerintah dalam mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Proyeksi optimis ini disampaikan oleh Gioshia Ralie, CEO & Senior Country Officer JP Morgan Indonesia, dalam konferensi pers bertajuk “Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi dan Pasar Saham Indonesia 2025” di Jakarta, Kamis (4/9/2025). Gioshia menyebut tahun 2025 sebagai periode yang menarik, di mana volatilitas pasar global diharapkan dapat lebih rendah, meskipun masih akan dipengaruhi oleh dinamika geopolitik dan kebijakan suku bunga Amerika Serikat.
Gioshia Ralie meyakini bahwa dalam waktu dekat, suku bunga global berpotensi turun, yang akan membuka ruang bagi Bank Indonesia untuk turut menurunkan suku bunga domestik. Menurutnya, langkah pemangkasan suku bunga ini akan memberikan kontribusi positif signifikan terhadap perekonomian Indonesia, khususnya dalam mendukung implementasi program-program prioritas pemerintah yang terangkum dalam inisiatif Asta Cita, sehingga mampu menopang pertumbuhan ekonomi baik pada tahun ini maupun tahun depan.
Melengkapi analisis tersebut, Henry Wibowo, Head of Indonesia Research & Strategy JP Morgan Indonesia, turut mengonfirmasi tren suku bunga global yang memang mengarah ke bawah. Tim ekonomi global JP Morgan, sebut Henry, memproyeksikan adanya pemangkasan sebesar 75 basis poin oleh Federal Reserve (The Fed) pada tahun ini. Untuk Indonesia, JP Morgan juga memprediksi hal serupa, dengan suku bunga acuan BI diperkirakan turun dari 5 persen saat ini menuju 4,25 persen, sebelum mencapai target 4 persen seperti yang diindikasikan sebelumnya.
Sebagai konteks historis, Bank Indonesia sendiri telah menunjukkan konsistensinya dalam melonggarkan kebijakan moneter pada tahun 2025. Sejak awal tahun, BI telah memangkas suku bunga acuan sebanyak empat kali, masing-masing 25 basis poin, pada bulan Januari, Mei, Juli, dan Agustus. Total penurunan mencapai 100 basis poin, sehingga suku bunga BI yang sebelumnya berada di level 6 persen, kini telah stabil di angka 5 persen.
Dalam berbagai kesempatan Rapat Dewan Gubernur (RDG), Bank Indonesia juga secara konsisten menegaskan bahwa masih terdapat ruang yang memadai untuk melakukan penurunan suku bunga lebih lanjut. Pernyataan ini menegaskan komitmen BI untuk menjaga stabilitas sekaligus mendukung momentum pertumbuhan ekonomi nasional.
Ringkasan
JP Morgan memproyeksikan Bank Indonesia (BI) akan memangkas suku bunga acuan hingga 4% pada akhir tahun 2025. Prediksi ini didasarkan pada ekspektasi penurunan suku bunga global dan upaya pemerintah mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. CEO & Senior Country Officer JP Morgan Indonesia, Gioshia Ralie, menyatakan 2025 sebagai periode menarik dengan volatilitas pasar yang lebih rendah.
Head of Indonesia Research & Strategy JP Morgan Indonesia, Henry Wibowo, mengonfirmasi tren penurunan suku bunga global, dengan prediksi pemangkasan 75 basis poin oleh The Fed. JP Morgan juga memprediksi suku bunga acuan BI akan turun dari 5% menjadi 4,25% sebelum mencapai target 4%. BI sendiri telah menurunkan suku bunga sebanyak empat kali pada tahun 2025 menjadi 5% dan mengindikasikan ruang untuk penurunan lebih lanjut.