Rating Indonesia Aman! Kemenkeu Tanggapi Positif Rating R&I BBB+

Lembaga pemeringkat global asal Jepang, Rating and Investment Information, Inc. (R&I), kembali mengukuhkan peringkat kredit Indonesia pada level BBB+ dengan outlook stabil. Keputusan ini, yang diumumkan pada 24 Oktober 2025, disambut positif oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu), yang melihatnya sebagai cerminan kuatnya kepercayaan internasional terhadap ketahanan ekonomi Indonesia serta konsistensi kebijakan fiskal dan moneter yang tetap berhati-hati.

Menurut Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Deni Surjantoro, afirmasi R&I tersebut menunjukkan komitmen berkelanjutan Indonesia dalam menjaga stabilitas ekonomi di tengah gejolak global. “Afirmasi R&I menegaskan kembali kepercayaan terhadap ketahanan fundamental ekonomi Indonesia serta kebijakan fiskal dan moneter yang tetap prudent,” jelas Deni dalam keterangan resminya, Minggu (2/11). Pernyataan ini menggarisbawahi fondasi ekonomi yang kokoh, ditopang oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil, inflasi yang terkendali, dan disiplin pemerintah dalam pengelolaan anggaran.

Deni lebih lanjut menambahkan bahwa kinerja ekonomi nasional sepanjang tahun 2024 menunjukkan capaian yang solid, terutama didorong oleh kuatnya konsumsi domestik. Hal ini menjadi salah satu indikator penting yang memperkuat keyakinan R&I terhadap prospek ekonomi Indonesia ke depan.

Tak hanya itu, R&I juga memberikan apresiasi terhadap keberhasilan pemerintah menjaga inflasi dalam rentang target 2,5 persen plus minus 1 persen, stabilitas nilai tukar rupiah, serta posisi cadangan devisa yang memadai, cukup untuk membiayai kebutuhan impor dan pembayaran utang luar negeri selama enam bulan. Defisit transaksi berjalan pun diperkirakan akan tetap rendah dan terkendali, mencerminkan sektor eksternal yang sehat.

Dari sisi fiskal, lembaga pemeringkat ini menyoroti komitmen teguh Indonesia dalam menjaga defisit anggaran di bawah 3 persen Produk Domestik Bruto (PDB). Sepanjang tahun 2024, defisit tercatat sebesar 2,3 persen. Untuk tahun 2025, pemerintah menyesuaikan target menjadi 2,78 persen guna mengakomodasi pembiayaan program prioritas, sementara proyeksi untuk tahun 2026 diperkirakan tetap terjaga di kisaran 2,68 persen. R&I memperkirakan rasio utang pemerintah terhadap PDB akan bertahan di sekitar 40 persen, menandakan ruang fiskal yang sehat dan berkelanjutan.

Meskipun demikian, R&I turut menekankan pentingnya upaya berkelanjutan dalam memperluas basis penerimaan negara, memperkuat reformasi struktural, dan meningkatkan kemudahan berusaha guna mencapai target pertumbuhan jangka menengah yang lebih tinggi. Selain itu, R&I juga menyoroti peran strategis lembaga baru Danantara sebagai bagian dari upaya pemerintah memperkuat pembiayaan pembangunan dan memperluas inklusi ekonomi.

Deni menegaskan bahwa hasil penilaian R&I ini menjadi dorongan signifikan bagi pemerintah untuk terus mempertahankan kredibilitas kebijakan ekonominya. “Dengan mempertahankan peringkat BBB+ dan outlook Stabil, Indonesia menunjukkan komitmen kuat terhadap reformasi ekonomi, pengelolaan fiskal yang kredibel, serta pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan,” pungkasnya. Afirmasi peringkat ini juga berfungsi sebagai sinyal positif bagi investor internasional bahwa Indonesia mampu menjaga stabilitas makroekonomi dan fiskal secara konsisten di tengah ketidakpastian global yang terus berlanjut.

Ringkasan

Lembaga pemeringkat R&I kembali menegaskan peringkat kredit Indonesia pada level BBB+ dengan outlook stabil. Kementerian Keuangan menyambut positif keputusan ini, yang dianggap sebagai cerminan kepercayaan internasional terhadap ketahanan ekonomi Indonesia dan konsistensi kebijakan fiskal dan moneter yang prudent.

Afirmasi ini didukung oleh fundamental ekonomi yang kokoh, pertumbuhan ekonomi yang stabil, inflasi yang terkendali, dan pengelolaan anggaran yang disiplin. R&I juga mengapresiasi upaya pemerintah menjaga inflasi, stabilitas nilai tukar rupiah, cadangan devisa yang memadai, serta komitmen menjaga defisit anggaran di bawah 3 persen PDB. Pemerintah terus berkomitmen pada reformasi ekonomi, pengelolaan fiskal yang kredibel, serta pembangunan inklusif dan berkelanjutan.

Leave a Comment