Muamalat.co.id – JAKARTA. Gelombang tekanan yang menghantam Bitcoin (BTC) kembali menyeret pasar kripto secara keseluruhan, menciptakan sentimen negatif di kalangan investor.
Data dari CoinMarketCap pada Senin (24/11) pukul 15.30 WIB menunjukkan bahwa Bitcoin (BTC) mengalami penurunan signifikan sebesar 9,41% dalam sepekan terakhir, mencapai harga US$86.767,08. Ethereum (ETH) juga merasakan dampaknya, anjlok 11,64% ke level US$2.823,68. XRP tak luput dari koreksi, melemah 9,08% menjadi US$2,06.
Fyqieh Fachrur, Analis Tokocrypto, menjelaskan bahwa penurunan tajam ini dipicu oleh menyusutnya total kapitalisasi pasar kripto menjadi US$2,84 triliun. Pelemahan ini memicu kekhawatiran di pasar bahwa level support US$2,80 triliun akan kembali diuji, sehingga mendorong para pelaku pasar untuk mengambil posisi defensif. Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa koreksi Bitcoin yang menembus area US$85.000 turut menyeret penurunan harga altcoin.
“Bitcoin menjadi faktor utama yang menyeret pasar kripto secara keseluruhan,” ungkap Fyqieh kepada Kontan, Senin (24/11).
Situasi ini diperburuk oleh pasar derivatif yang mencatat *funding rate* negatif, serta Indeks Fear & Greed yang menunjukkan level *extreme fear*. Kondisi ini membuat para pelaku pasar enggan untuk mengambil risiko dan berinvestasi pada aset-aset berisiko.
Jaya Sukses Makmur (RISE) Akan Membagikan Saham Bonus untuk Pemegang Saham
Sementara itu, Christopher Tahir, Co-founder CryptoWatch dan Pengelola Channel Duit Pintar, berpendapat bahwa pelemahan pasar kripto juga dipengaruhi oleh menguatnya kembali sentimen penghindaran risiko secara global. “Sentimen *risk-off* dari investor global menyebabkan *outflow* dari ETF Bitcoin, yang kemudian menekan harga *spot*,” jelasnya.
Menilik sentimen hingga akhir tahun, Fyqieh memperkirakan bahwa dinamika pasar akan sangat dipengaruhi oleh aliran dana ETF, perubahan regulasi, serta respons investor besar terhadap kondisi makro yang masih belum pasti, termasuk dampak *Quantitative Tightening* (QT) yang dilakukan oleh The Fed.
Senada dengan Fyqieh, Christopher menambahkan bahwa arah kebijakan The Fed akan menjadi faktor dominan. Menurutnya, pasar saat ini tengah menantikan kepastian mengenai apakah pemangkasan suku bunga lanjutan benar-benar akan terjadi.
Mengenai prospek harga ke depan, Christopher memperkirakan bahwa Bitcoin berpotensi menutup tahun di kisaran US$75.000. Di sisi lain, Fyqieh menilai bahwa dalam skenario *bearish*, Bitcoin masih berpotensi melemah jika gagal kembali menguji rentang harga US$70.000-US$90.000. Ethereum (ETH) juga berpotensi tertekan ke level US$2.500-US$3.500, sementara XRP dalam skenario terburuk dapat stagnan atau bahkan turun ke kisaran US$1,50-US$3.
Berkaitan dengan strategi investasi, Christopher menyarankan agar investor lebih fokus pada aset-aset kripto yang berkapitalisasi besar dan sudah mapan. “Tetap pilih aset yang *well-established* daripada memilih aset yang masih baru, terutama untuk investasi jangka panjang,” tegasnya. Ia juga berpendapat bahwa Bitcoin masih menjadi aset yang paling defensif di tengah tekanan pasar saat ini.
Fyqieh menambahkan bahwa peluang pada aset-aset alternatif (altcoin) tetap terbuka, namun investor harus sangat selektif. Ia menyoroti beberapa altcoin yang memiliki korelasi yang lebih rendah dengan Bitcoin atau memiliki momentum teknikal tertentu.
“Dalam kondisi pasar yang masih tertekan akibat penurunan Bitcoin yang menyeret banyak altcoin, ada beberapa aset kripto yang tetap layak dilirik karena menunjukkan struktur harga yang kuat,” ujarnya.
Fyqieh menilai bahwa Zcash (ZEC), Starknet (STRK), dan SOON adalah aset-aset yang masih menunjukkan struktur yang menarik, meskipun risiko jangka pendeknya tinggi. ZEC memiliki korelasi negatif terhadap Bitcoin, STRK didukung oleh sentimen fundamental dari pengembangan jaringan, sementara SOON menawarkan potensi *rebound* agresif, meskipun dengan risiko yang jauh lebih tinggi.
IHSG Berpeluang Lanjut Menguat pada Selasa (25/11), Ini Kata Analis
Ringkasan
Pasar kripto mengalami tekanan signifikan yang dipicu oleh penurunan Bitcoin, yang menyeret harga Ethereum dan XRP. Analis Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menyebutkan bahwa penurunan ini dipicu oleh menyusutnya kapitalisasi pasar kripto dan kekhawatiran akan pengujian level support, sementara Christopher Tahir dari CryptoWatch menyoroti sentimen penghindaran risiko global sebagai faktor pendorong.
Menghadapi ketidakpastian pasar, Christopher menyarankan investor untuk fokus pada aset kripto berkapitalisasi besar dan mapan seperti Bitcoin. Fyqieh menambahkan bahwa peluang di altcoin masih ada, tetapi investor harus selektif, menyoroti Zcash (ZEC), Starknet (STRK), dan SOON sebagai aset yang menunjukkan struktur menarik meskipun berisiko tinggi.