Muamalat.co.id JAKARTA. Kinerja PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) tampak lesu sepanjang periode Januari-September 2025.
APLN mencatatkan pendapatan prapenjualan alias marketing sales Rp 1,24 triliun per September 2025.
Kontribusi terbesar berasal dari segmen rumah tapak, yang menunjukkan daya serap kuat melalui proyek-proyek seperti Podomoro Park Bandung, Bukit Podomoro Jakarta, dan Podomoro Golf View.
Sayangnya, marketing sales APLN di periode ini turun dari raihan di periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 1,37 triliun per September 2024.
Corporate Secretary PT Agung Podomoro Land Tbk Justini Omas mengatakan, permintaan terhadap hunian tapak masih bergerak positif seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat.
Agung Podomoro Land (APLN) Catat Marketing Sales Rp 881 Miliar pada Semester I-2025
Untuk menyesuaikan kondisi daya beli masyarakat yang melemah, APLN juga menerapkan strategi penjualan yang lebih adaptif.
“Salah satunya dengan menghadirkan unit-unit rumah yang berukuran lebih compact sehingga harganya lebih terjangkau tanpa mengurangi kualitas dan value kawasan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (26/11).
Di kuartal IV 2025, APLN masih optimistis bahwa penjualan dan pendapatan usaha akan tumbuh positif dibandingkan kuartal sebelumnya.
Momentum perayaan Natal dan liburan akhir tahun akan menjadi sumber utama pendapatan berulang, baik dari sektor perhotelan maupun pusat perbelanjaan.
Justini bilang, berbagai stimulus yang diberikan pemerintah ke sektor riil diharapkan mampu menciptakan keyakinan konsumen untuk melakukan transaksi maupun investasi di sektor properti.
APLN mengaku percaya bahwa dengan adanya dukungan penuh dari pemerintah, baik dalam bentuk stimulus pajak maupun suku bunga rendah, hingga akhir tahun penjualan properti masih berpeluang tumbuh.
“Kami juga optimistis momentum Natal dan liburan akhir tahun akan memberikan dampak positif bagi bisnis mal dan hotel milik APLN di berbagai kota di Indonesia,” paparnya.
Saham Eks MSCI Mulai Stabil, Begini Kata Analis
Per 30 September 2025, APLN mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 2,64 triliun, terkoreksi 4,7% dibandingkan Rp2,77 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Pada periode yang sama, pengakuan penjualan naik menjadi Rp1,65 triliun, atau tumbuh 1,2% dibandingkan kuartal III 2024 sebesar Rp1,63 triliun. Sementara itu, pendapatan berulang dari sektor perhotelan dan mal sebesar Rp988,8 miliar, turun 13,3% dari Rp1,14 triliun.
Kinerja perusahaan pada tahun ini mengalami koreksi tipis akibat penjualan hotel Pullman Ciawi Vimala Hills pada akhir tahun 2024.
“Namun demikian, penjualan aset dengan value tinggi tersebut mampu memperkuat fundamental bisnis perusahaan, terutama dengan adanya percepatan pelunasan utang,” katanya.
Sayangnya, APLN membukukan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias rugi bersih Rp 57,95 miliar per kuartal III 2025. Kerugian ini membengkak dibanding rugi bersih Rp 41,34 miliar per kuartal III 2024.