Hadapi Tekanan Harga Batubara, Indika Energy (INDY) Fokus Lakukan Efisiensi

Muamalat.co.id JAKARTA. Kinerja PT Indika Energy Tbk (INDY) mengalami tekanan seiring lesunya harga dan permintaan batubara. INDY pun telah menyiapkan strategi antisipasi untuk mempertahankan kinerja dalam waktu dekat.

Mengutip materi paparan publik, pendapatan INDY terkoreksi 19,1% year on year (yoy) menjadi US$ 1,44 miliar per kuartal III-2025. Pada saat yang sama, laba bersih INDY tergerus 98,6% yoy menjadi tinggal US$ 0,5 juta.

Penurunan ini sangat dipengaruhi segmen bisnis batubara INDY yang lesu lewat anak usahanya PT Kideco Jaya Agung. Per kuartal III-2025, pendapatan Kideco menyusut 18% yoy menjadi US$ 1,15 miliar.

Dari sisi operasional, volume produksi batubara oleh Kideco berkurang 4,5% yoy menjadi 22,2 juta ton. Volume penjualan batubara Kideco juga terkikis 4,3% yoy menjadi 22,2 juta ton. Hal ini terjadi bersamaan dengan harga jual rata-rata batubara Kideco yang turun 14,7% yoy menjadi US$ 49,4 per ton.

Indika Energy (INDY) Akan Uji Coba Produksi Emas dari Proyek Awak Mas di Akhir 2026

Direktur Utama Indika Energy Azis Armand menyampaikan, harga batubara akhir-akhir ini mengalami tren penurunan, bahkan sempat menyentuh level paling rendah, sehingga cukup berdampak pada kinerja operasional dan keuangan INDY. Namun, INDY melihat bahwa pemulihan di pasar batubara sudah mulai terjadi dan diharapkan hal itu akan membantu perbaikan kinerja perusahaan.

Dalam kondisi pasar yang penuh ketidakpastian, INDY mesti melakukan penyesuaian melalui efisiensi biaya. Strategi ini tidak hanya diterapkan INDY sebagai perusahaan holding, melainkan juga di seluruh anak usaha.

Selain itu, INDY juga aktif melakukan peninjauan ulang terhadap seluruh capital expenditure (capex) atau belanja modal perusahaan. Sejauh ini, mayoritas capex INDY ditujukan untuk pengembangan proyek tambang emas Awak Mas yang dioperasikan anak usaha PT Masmindo Dwi Area.

“Kami komitmen untuk selesaikan proyek ini, tapi capex harus dijaga agar tidak cost overrun,” kata Azis dalam paparan publik, Kamis (27/11/2025).

Director & Group Chief Financial Officer Indika Energy Retina Rosabai menambahkan, seluruh anak usaha INDY telah melakukan efisiensi belanja operasional atau operating expenditure (opex) sekitar 5%–10% sebagai bagian dari strategi di tengah ketidakpastian pasar batubara.

“Capex yang bisa kami tunda juga akan ditunda sampai harga komoditas membaik,” tutur dia.

Kembali mengutip materi paparan publik, hingga kuartal III-2025, INDY merealisasikan capex sebesar US$ 82,1 juta atau hanya 33,4% dari total capex perusahaan tahun ini sebesar US$ 246,1 juta. Proyek Tambang Emas Awak Mas menjadi kontributor utama penyerapan capex INDY yakni sebesar US$ 53,3 juta.

Saham Turun di MSCI Small Cap, Manajemen KLBF Fokus Tingkatkan Kinerja Fundamental

  INDY Chart by TradingView

Leave a Comment