Harga Aset Kripto Anjlok Tertekan Aksi Jual, Begini Kata OJK

Muamalat.co.id DENPASAR. Otoritas Jasa Keuangan memberikan imbauan terkait harga aset kripto yang terpantau ambles beberapa waktu terakhir. Tekanan ini terjadi di tengah sentimen global yang memburuk dan menyebabkan dominasi sentimen risk-off.

Hasan Fawzi, Kepala Eksekutif Pengawas Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset Keuangan Digital, dan Aset Kripto OJK menyampaikan bahwa pada dasarnya mayoritas aset kripto yang diperdagangkan di domestik itu adalah instrumen non-domestik.

Apa lagi aset kripto merupakan instrumen keuangan yang memiliki karakteristik sendiri, salah satunya adalah adanya sensitivitas atas volatilitas perubahan harga yang sangat cepat merespons fenomena global.

Sehingga, tekanan yang terjadi di global tentu berpengaruh secara langsung terhadap kripto yang diperdagangkan di exchanger domestik. 

Bitcoin Anjlok 5% dalam ‘Sunday Slam’ Saat Likuidasi Melonjak

Oleh sebab itu, Hasan mengimbau investor untuk makin meningkatkan literasi mengenai karakteristik instrumen ini.

“Nah, karenanya respons OJK kami mengimbau kepada seluruh investor atau konsumen aset kripto domestik untuk terus meningkatkan pemahaman akan karakteristik dari instrumen ini,” ujar Hasan saat ditemui dalam agenda OECD di Bali, Senin (1/12/2025).

Lebih lanjut ia menegaskan bahwa OJK juga terus melakukan berbagai rangkaian kegiatan literasi keuangan digital ke berbagai kota dan daerah, dalam rangka mendorong tingkat pemahaman dan pemahaman yang lebih baik dalam konteks perdagangan kripto bagi para investor dan konsumen dalam negeri.

Asal tahu saja, harga aset kripto misalnya Bitcoin (BTC) sempat terjun bebas ke level di bawah US$ 90.000 bahkan hingga nyaris terlempar dari zona US$ 80.000 beberapa waktu terakhir. 

Padahal pada bulan Oktober 2025 kemarin, harga BTC sempat menyentuh all time high (ATH) sebesar US$ 125.000. Tak hanya BTC, tekanan juga terjadi pada aset kripto lain seperti Solana (SOL), Ethereum (ETH), hingga BNB.

Tiga Kekuatan Besar Penentu Arah Baru Industri Kripto Global

Penurunan tajam yang terjadi saat periode ini disebut karena meningkatnya ketidakpastian mengenai arah pemangkasan suku bunga Amerika Serikat atau Fed Rate menjelang Desember 2025 dan kebijakan SEC yang tidak menempatkan aset kripto sebagai fokus utama dalam prioritas pemeriksaan 2026.

Selain itu, Indeks sentimen Fear & Greed global anjlok drastis ke level 21 menunjukkan kondisi ketakutan yang ekstrem, dan hal ini mempengaruhi keputusan investor ritel maupun institusi di berbagai negara. 

Leave a Comment