4 Saham UMA BEI: PSKT, INTA, SSMS, SFAN dalam Pengawasan Ketat

Muamalat.co.id – JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan adanya 4 saham yang masuk radar Unusual Market Activity (UMA) pada perdagangan Jumat (28/11/2025). 

Keempat saham tersebut antara lain PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT), PT Intraco Penta Tbk (INTA), PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) dan PT Surya Fajar Capital Tbk (SFAN). 

Dalam rangka perlindungan Investor, BEI menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham INTA dan PSKT yang di luar kebiasaan (Unusual Market Activity). 

Sejumlah Saham Masuk Radar UMA, Perhatikan Catatan Analis Berikut

BEI juga menginformasikan adanya indikasi pola transaksi yang tidak wajar pada saham SSMS dan SFAN yang di luar kebiasaan atau UMA

“Pengumuman UMA tidak serta merta menunjukkan adanya pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal,” ujar Yulianto Aji Sadono, Kepala Divisi Pengawasan Transaksi dalam keterangannya, Jumat (28/11/2025). 

Sehubungan dengan terjadinya Unusual Market Activity atas empat saham tersebut, BEI menyampaikan bahwa Bursa saat ini sedang mencermati perkembangan pola transaksi saham – saham tersebut. 

Oleh karena itu, para investor diharapkan untuk memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi bursa; mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya. 

Sejumlah Saham Masuk UMA, Analis Ingatkan Risiko Koreksi Tajam

Lalu, investor diminta untuk mengkaji kembali rencana corporate action perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS.

Serta mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi. 

Akhir pekan lalu, saham PSKT naik 34,34% ke Rp 266. Sejak awal tahun sahamnya naik 786,67%. Kemudian, saham INTA akhir pekan lalu naik 8,82% ke Rp 74. Sejak awal tahun sahamnya naik 516,67%. 

Berikutnya, saham SSMS akhir pekan lalu turun 0,93% ke Rp 1.595. Sejak awal tahun naik 31,82%. Serta saham SFAN akir pekan lalu turun 0,26% ke Rp 1.935. Sejak awal tahun sahamnya naik 5,16%.

Leave a Comment