INET Rights Issue Rp 3,2 Triliun: Ekspansi FTTH Lebih Luas!

Muamalat.co.id JAKARTA. PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET), emiten yang bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi, tengah bersiap untuk melakukan ekspansi besar-besaran guna memperkuat infrastruktur digital di Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat mendorong konektivitas dan pertumbuhan ekonomi digital di seluruh pelosok negeri.

Direktur Utama Sinergi Inti Andalan Prima, Muhammad Arif, mengungkapkan bahwa INET berencana untuk menerbitkan saham baru melalui mekanisme Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), atau yang lebih dikenal dengan istilah rights issue, dengan target perolehan dana mencapai Rp 3,2 triliun. Dana segar ini akan menjadi amunisi utama dalam mewujudkan ambisi ekspansi perusahaan.

Dalam aksi korporasi ini, INET berencana untuk melepas sebanyak 12,8 miliar saham baru dengan harga yang ditetapkan sebesar Rp 250 per saham. Menariknya, para pemegang saham lama INET akan mendapatkan hak istimewa, yaitu memperoleh empat HMETD untuk setiap tiga saham yang mereka miliki. Hal ini memberikan kesempatan bagi investor lama untuk mempertahankan proporsi kepemilikan mereka dalam perusahaan.

Aksi korporasi ini dirancang secara matang untuk mendanai berbagai proyek infrastruktur generasi mendatang yang krusial. Fokus utama adalah perluasan jaringan Fiber to the Home (FTTH) yang akan menjangkau lebih banyak rumah tangga dan bisnis dengan koneksi internet super cepat. Selain itu, INET juga akan mengembangkan sistem kabel laut domestik dan internasional, yang akan meningkatkan kapasitas dan redundansi jaringan telekomunikasi Indonesia.

“Kami akan secara agresif memperluas jaringan FTTH dengan teknologi Wi-Fi 7 terbaru, terutama di wilayah Bali, Lombok, dan Jawa. Selain itu, kami juga akan memperkuat sistem kabel laut kami, termasuk rute penting Jakarta-Batam-Singapura,” jelas Arif dalam sebuah paparan yang diadakan pada Senin (1/12). Langkah ini menunjukkan komitmen INET untuk menghadirkan konektivitas yang handal dan berkecepatan tinggi di seluruh Indonesia.

Arif optimis bahwa pasar untuk ekspansi FTTH di Indonesia sangat menjanjikan, mengingat penetrasi fixed broadband di Indonesia yang masih relatif rendah, yaitu sekitar 15%. Angka ini jauh tertinggal dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, yang mengindikasikan potensi pertumbuhan yang signifikan di masa depan.

Selain pengembangan internal, INET juga mengumumkan rencana untuk mengakuisisi dua perusahaan strategis yang akan memperkuat ekosistem bisnisnya melalui ekspansi anorganik. Langkah ini merupakan strategi cerdas untuk mempercepat pertumbuhan dan memperluas jangkauan pasar INET.

Salah satu perusahaan yang akan diakuisisi adalah PT Trans Hybrid Communication (THC), di mana INET akan mengambil alih 60% saham pengendali. THC merupakan perusahaan yang bergerak di bidang layanan IP internet dengan teknologi NAP, IP Transit, Dedicated Internet, Colocation Server, dan Managed Services. Akuisisi ini akan memperkuat posisi INET sebagai penyedia solusi konektivitas yang komprehensif.

Selain THC, INET juga berencana untuk mengakuisisi 53,57% saham pengendali PT Personel Alih Daya Tbk (PADA). PADA adalah perusahaan yang bergerak di bidang manajemen outsourcing. Akuisisi ini akan memperkuat kapabilitas pendukung bisnis INET, memungkinkan perusahaan untuk fokus pada pengembangan inti bisnisnya.

“Akuisisi Trans Hybrid Communication akan melengkapi layanan konektivitas dan data center interconnect kami, sementara PADA akan memperkuat kapabilitas pendukung bisnis kami,” pungkas Arif. Dengan strategi ekspansi yang komprehensif ini, INET siap untuk menjadi pemain kunci dalam transformasi digital Indonesia.

Ringkasan

PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) berencana melakukan rights issue dengan target dana Rp 3,2 triliun untuk ekspansi infrastruktur digital, terutama perluasan jaringan Fiber to the Home (FTTH) dengan teknologi Wi-Fi 7 di wilayah Bali, Lombok, dan Jawa, serta penguatan sistem kabel laut domestik dan internasional. INET optimis dengan potensi pasar FTTH di Indonesia karena penetrasi fixed broadband yang masih rendah.

Selain ekspansi internal, INET juga berencana mengakuisisi 60% saham PT Trans Hybrid Communication (THC) yang bergerak di bidang layanan IP internet dan 53,57% saham PT Personel Alih Daya Tbk (PADA) yang bergerak di bidang manajemen outsourcing. Akuisisi ini bertujuan memperkuat ekosistem bisnis dan mendukung kapabilitas pendukung bisnis INET.

Leave a Comment