CMNP Target Rp 4,18 Triliun: Peluang Investasi Saham Tahun Depan?


Muamalat.co.id – JAKARTA. PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) optimis membidik pertumbuhan pendapatan yang signifikan di tahun 2026. Perusahaan jalan tol ini menargetkan pendapatan menembus angka Rp 4,18 triliun.

Menurut Direktur Keuangan CMNP, Hasyim, target pendapatan konsolidasi CMNP pada tahun 2025 diproyeksikan mencapai Rp 3,39 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan pendapatan tahun 2024 yang tercatat sebesar Rp 2,9 triliun.

Lebih lanjut, CMNP memasang target yang lebih ambisius untuk tahun 2026, dengan proyeksi pendapatan mencapai Rp 4,18 triliun. Optimisme ini sejalan dengan pertumbuhan EBITDA konsolidasi yang diperkirakan mencapai Rp 2,12 triliun.

“Di tahun 2025, Waran Seri I telah selesai dilakukan *exercise* sehingga meningkatkan ekuitas dan memperkuat struktur permodalan perusahaan,” jelas Hasyim dalam paparan publik yang diadakan pada hari Selasa (2/12).

Citra Marga (CMNP) Benarkan Kejagung Tengah Mengusut Dugaan Korupsi Tol Cawang-Pluit

Selain target pendapatan, CMNP juga terus mengembangkan sejumlah proyek strategis. Direktur Operasional CMNP, Djoko Sapto M. Mulyo, mengungkapkan bahwa konstruksi jalan Tol Harbour Road II telah mencapai progres 32,8% hingga November 2025. Targetnya, progres akan mencapai 36,25% pada tahun 2026, dengan akumulasi proyek mencapai 70,27%.

Proyek Tol Depok – Antasari Seksi 3 diperkirakan akan mulai beroperasi pada tahun 2027. Sementara itu, Seksi 4 akan memasuki tahap konstruksi pada tahun 2027 dengan target operasional di tahun 2028.

Di sisi lain, pembangunan *rest area* di ruas Tol Cileunyi – Sumedang – Dawuan (Cisumdawu) telah mencapai 41,22%. CMNP menargetkan *rest area* ini dapat beroperasi pada saat Lebaran 2026. “*Rest area* ini akan dilengkapi dengan fasilitas lengkap bagi pengguna jalan, termasuk layanan untuk penyandang disabilitas dan kendaraan listrik,” imbuh Djoko.

Dari sisi lalu lintas, CMNP Grup memproyeksikan peningkatan trafik tol pada tahun 2026 dibandingkan tahun 2025. Meskipun beberapa ruas tol seperti CMNP, CMS, dan CKJT mengalami penurunan trafik pada tahun 2025 dibandingkan tahun 2024, ruas CMLJ dan Desari tetap mencatatkan peningkatan yang menggembirakan.

Untuk mendukung berbagai proyek ambisius ini, Hasyim menambahkan bahwa CMNP menganggarkan belanja modal atau *capital expenditure* (capex) sebesar Rp 6,1 triliun pada tahun 2026. Angka ini meningkat signifikan dibandingkan anggaran tahun 2025 yang sebesar Rp 3,21 triliun.

Dana capex ini akan dialokasikan untuk membiayai proyek Harbour Road II, pembangunan Seksi 3 dan 4 Tol Antasari – Depok – Salabenda, pembayaran utang kontraktor proyek Cisumdawu, serta pembangunan *rest area* di ruas Tol Cisumdawu. Pendanaan proyek akan berasal dari pinjaman perbankan, kas internal perusahaan, serta rencana aksi korporasi lainnya.

CMNP Gugat BHIT Rp 119 Triliun, Begini Prospek Kinerja Dua Emiten Tersebut

“Dengan pengelolaan keuangan yang baik dan progres konstruksi yang terus berjalan, CMNP optimis dapat meningkatkan kinerja keuangan dan memberikan kontribusi signifikan bagi pengembangan infrastruktur jalan tol di Indonesia,” tegas Hasyim.

Menanggapi target CMNP, *Senior Investment Information* Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menilai bahwa target pertumbuhan pendapatan CMNP di tahun 2026 cukup realistis, terutama jika melihat kinerja perusahaan pada kuartal III-2025. Pendapatan CMNP tercatat sebesar Rp 3,4 triliun per kuartal III 2025, meningkat dari Rp 2,72 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Namun, Nafan menyoroti adanya penurunan laba bersih sebesar 19,79% secara tahunan, dari Rp 901,26 miliar per September 2024 menjadi Rp 722,92 miliar per September 2025.

Penurunan laba bersih ini, menurut Nafan, merupakan dampak dari aksi korporasi CMNP yang masih agresif melakukan ekspansi proyek. “Ini tinggal dilihat bagaimana nanti CMNP mampu meningkatkan pendapatan di atas target yang ditetapkan,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (2/12/2025).

Intip Rekomendasi Saham Citra Marga Nusaphala (CMNP) yang Fokus Garap Proyek

Meskipun demikian, Nafan masih merekomendasikan investor untuk bersikap *wait and see* terhadap saham CMNP.

Sementara itu, *Head of Korea Investment* Sekuritas Indonesia, Muhammad Wafi, berpendapat bahwa CMNP sebenarnya sudah berada di jalur yang tepat (*on-track*) dalam menetapkan target pertumbuhan di tahun depan. Hal ini didukung oleh pendapatan pada kuartal III yang telah meningkat cukup signifikan secara *year on year* (YoY), berkat peningkatan trafik tol dan kontribusi proyek-proyek konsesi yang semakin stabil. “Target tahun 2026 masih realistis, asalkan tarif tol naik dan volume harian tetap kuat,” pendapatnya kepada Kontan, Selasa (2/12).

Beberapa sentimen positif yang dapat mendukung kinerja CMNP antara lain peningkatan mobilitas masyarakat, prospek ekonomi tahun 2026 yang solid, penyesuaian tarif tol, dan potensi proyek konsesi baru.

“Sementara itu, sentimen negatif berasal dari beban bunga yang masih tinggi, penurunan laba kuartal III akibat *cost financing* dan depresiasi, serta risiko perlambatan makroekonomi,” jelas Wafi.

Dari sisi valuasi, saham CMNP dinilai masih *fair*, bahkan cenderung murah, dengan *price to book value* (PBV) di kisaran 0,6x-0,7x. Bagi emiten jalan tol, nilai ini mengindikasikan bahwa arus kas perusahaan masih cukup stabil.

“Namun, harga pasar biasanya terdiskon untuk tol dengan *leverage* tinggi dan pertumbuhan yang membutuhkan *capex* besar. Jadi, valuasi belum mencerminkan pemulihan kinerja, namun perlu bukti perbaikan margin,” ungkapnya.

Wafi pun merekomendasikan *hold* untuk saham CMNP dengan target harga Rp 1.200 per saham.

Jajaran Komisaris Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP) Kompak Mengundurkan Diri

Ringkasan

PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk (CMNP) menargetkan pendapatan konsolidasi mencapai Rp 4,18 triliun pada tahun 2026, meningkat dari proyeksi Rp 3,39 triliun di tahun 2025 dan Rp 2,9 triliun di tahun 2024. Optimisme ini didukung oleh progres konstruksi proyek strategis seperti Tol Harbour Road II dan Tol Depok-Antasari, serta pembangunan rest area di ruas Tol Cisumdawu yang ditargetkan beroperasi saat Lebaran 2026.

Untuk mendukung target tersebut, CMNP menganggarkan belanja modal (capex) sebesar Rp 6,1 triliun di tahun 2026 yang akan dialokasikan untuk berbagai proyek infrastruktur. Analis menilai target CMNP realistis dengan catatan perusahaan mampu meningkatkan pendapatan di atas target yang ditetapkan dan didukung oleh faktor seperti peningkatan mobilitas masyarakat dan penyesuaian tarif tol. Saham CMNP direkomendasikan untuk di-*hold* dengan target harga Rp 1.200 per saham.

Leave a Comment