Sejumlah emiten ini terdampak banjir Sumatra, cermati rekomendasi sahamnya

Muamalat.co.id – JAKARTA. Banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat tidak hanya menimbulkan korban jiwa dan kerusakan fisik, tetapi juga memukul aktivitas ekonomi di kawasan tersebut. 

Kajian Center of Economic and Law Studies (Celios) memperkirakan total kerugian akibat bencana ini mencapai Rp 68,67 triliun. Nilai tersebut mencakup kerusakan infrastruktur, gangguan aset produktif, hingga hilangnya pendapatan masyarakat dan pelaku usaha.

Efek berantai dari bencana ini ikut dirasakan sejumlah emiten yang memiliki aset dan operasi strategis di Sumatra. 

Cek Rekomendasi Saham MINA, ENRG, BRMS, EMTK, RATU dan WIFI untuk Kamis (4/12)

Perusahaan seperti PT United Tractors Tbk (UNTR), PT Austindo Nusantara Jaya Tbk (ANJT), PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC), dan PT Jasa Marga Tbk (JSMR) menghadapi tekanan dari gangguan operasional hingga potensi peningkatan biaya perbaikan aset.

Secara makro, para ekonom memperkirakan bencana ini dapat mengurangi pertumbuhan ekonomi pada Kuartal IV-2025 sebesar 0,08% hingga 0,12%. Jika pemulihan berjalan lambat, koreksi berpotensi melebar hingga 0,6%.

Di tingkat korporasi, UNTR berisiko mengalami perlambatan distribusi alat berat dan terganggunya operasi tambang. ANJT diperkirakan mencatat penurunan volume panen karena akses ke kebun rusak. 

  UNTR Chart by TradingView  

MEDC menghadapi hambatan logistik dan potensi force majeure di beberapa titik operasi. Sementara JSMR perlu menyiapkan anggaran tambahan untuk perbaikan sejumlah ruas tol yang terdampak banjir.

“Gangguan yang terjadi pada emiten-emiten tersebut umumnya bersifat jangka pendek. Namun tekanan terhadap pendapatan kuartalan dan arus kas tetap perlu dicermati karena proses klaim asuransi biasanya memakan waktu,” kata Pengamat pasar modal dan Founder Republik Investor, Hendra Wardana, Minggu (7/12/2025).

Intip Rekomendasi Saham Mitra Adiperkasa (MAPI) di Tengah Sinyal Pemulihan

Bagi investor, Hendra menilai volatilitas akibat bencana harus disikapi dengan rasional. Fundamental perusahaan tetap menjadi penentu utama apakah dampaknya bersifat sementara atau berpotensi memengaruhi kinerja jangka panjang. 

Emiten dengan proteksi asuransi kuat, arus kas sehat, dan diversifikasi usaha dinilai lebih cepat pulih. Sektor defensif seperti perbankan, telekomunikasi, dan consumer staples tetap menjadi penopang stabilitas IHSG.

Dari sisi rekomendasi, sejumlah saham terdampak tetap dianggap menarik. UNTR diproyeksi menuju harga Rp32.000 per saham, MEDC direkomendasikan sebagai speculative buy dengan target Rp1.599, ANJT berpotensi rebound ke Rp2.100, dan JSMR dinilai cocok untuk strategi buy on weakness di area Rp3.380 dengan target Rp4.000.

Hendra juga menyoroti peluang di emiten lain yang tidak terdampak langsung bencana. Menurutnya, EMTK memiliki prospek positif seiring penguatan ekosistem digital. INDY masih menarik sebagai speculative buy, WIFI kuat dari sisi momentum, dan SCMA mulai kembali mencuri perhatian investor.

IHSG Lagi-Lagi Mencetak Rekor Sepanjang Hayat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

Dengan membaiknya sentimen global dan kuatnya pasar domestik, Hendra menilai gejolak akibat bencana di Sumatra tidak akan menghambat tren bullish IHSG. “Bencana ini bersifat sektoral. Justru volatilitas yang muncul bisa menjadi jendela akumulasi bagi investor menjelang fase bullish berikutnya,” ujarnya.

Leave a Comment