Muamalat.co.id, JAKARTA — Di tengah arus keluar dana asing (outflow) yang mencapai Rp358,27 miliar pada perdagangan Kamis (18/9/2025) dan total Rp61,56 triliun sepanjang tahun 2025 (year to date/ytd), sejumlah saham Indonesia tetap menjadi incaran investor asing. Fenomena ini menunjukkan adanya selektivitas investasi di tengah ketidakpastian pasar.
Saham-saham unggulan tersebut menunjukkan kinerja yang menarik bagi investor asing. PT Aneka Tambang Tbk. (ANTM), misalnya, mencatatkan net buy asing yang signifikan, mencapai Rp6,14 triliun ytd. Keberhasilan ANTM ini diikuti oleh PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) dengan net buy asing sebesar Rp4,64 triliun ytd. Kinerja positif juga ditunjukkan oleh PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) dengan net buy asing Rp3,47 triliun ytd, dan PT Astra International Tbk. (ASII) yang mencapai Rp2,44 triliun ytd. Bahkan, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) turut menarik minat investor asing dengan net buy sebesar Rp888,13 miliar ytd.

Minat investor asing terhadap saham-saham tertentu ini mendapatkan dukungan dari analis. Tim Riset JP Morgan, misalnya, memberikan pandangan positif terhadap ASII dan TLKM. Mereka melihat potensi peningkatan imbal hasil bagi pemegang saham ASII berkat tinjauan strategis perusahaan pasca-pengumuman pendapatan kuartal kedua 2025, termasuk peningkatan praktik alokasi modal dan rasio pembayaran dividen yang lebih tinggi. Sementara untuk TLKM, JP Morgan optimistis terhadap keunggulan kompetitif struktural perusahaan, didukung oleh operasi terintegrasi, dominasi di layanan mobile broadband, dan jaringan layanan fixed-line yang komprehensif. Meskipun mengakui adanya tantangan persaingan, JP Morgan tetap melihat potensi pertumbuhan layanan fixed-line.
Pendapat positif juga disampaikan oleh Devi Harjoto, Equity Analyst OCBC Sekuritas, yang merekomendasikan beli untuk ANTM dengan target harga Rp4.150 per lembar. Rekomendasi ini didasarkan pada optimisme terhadap segmen emas dan bijih nikel ANTM, yang ditopang oleh harga jual rata-rata (ASP) dan volume penjualan yang kuat.
Data Bloomberg memperkuat sentimen positif ini. Konsensus analis menunjukkan rekomendasi beli yang kuat untuk beberapa saham unggulan. Sebanyak 25 sekuritas merekomendasikan beli untuk ASII (dengan target harga Rp5.788 per lembar dalam 12 bulan ke depan), 30 sekuritas untuk TLKM (target harga Rp3.442), 22 sekuritas untuk ANTM (target harga Rp3.694), dan 31 sekuritas untuk BBRI (target harga Rp4.600). Meskipun AMMN hanya mendapatkan satu rekomendasi beli, empat sekuritas lainnya memberikan rekomendasi hold dengan target harga Rp7.566 per lembar.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ringkasan
Meskipun terjadi outflow asing sebesar Rp358,27 miliar pada 18 September 2025 dan Rp61,56 triliun secara tahunan, beberapa saham Indonesia tetap diminati investor asing. Saham-saham seperti ANTM (Rp6,14 triliun net buy), TLKM (Rp4,64 triliun), AMMN (Rp3,47 triliun), dan ASII (Rp2,44 triliun) menunjukkan kinerja positif dan menarik minat investor. BBRI juga mencatatkan net buy sebesar Rp888,13 miliar.
Analis dari JP Morgan memberikan pandangan positif terhadap ASII dan TLKM, mengingat potensi peningkatan imbal hasil dan keunggulan kompetitif. OCBC Sekuritas merekomendasikan beli untuk ANTM dengan target harga Rp4.150. Konsensus analis dari Bloomberg juga menunjukkan rekomendasi beli yang kuat untuk ASII, TLKM, ANTM, dan BBRI, menunjukkan sentimen positif terhadap saham-saham tersebut meskipun terdapat ketidakpastian pasar.