
Muamalat.co.id, JAKARTA — PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) menegaskan keyakinannya untuk terus membagikan dividen secara konsisten kepada para pemilik saham hingga akhir tahun ini. Komitmen ini didukung oleh kinerja bisnis yang solid dan prospek pertumbuhan yang positif.
Direktur dan Corporate Secretary PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA), Suresh Vembu, menjelaskan bahwa kinerja bisnis perdagangan dan distribusi perseroan sejauh ini berjalan sesuai target yang telah ditetapkan. Ia juga memastikan tidak ada revisi baik terhadap anggaran maupun target perusahaan, mengindikasikan stabilitas operasional yang kuat dan terkendali.
Optimisme ini semakin diperkuat dengan kelanjutan pendapatan dari penjualan lahan dan utilitas di kawasan Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE). Interaksi dengan calon pembeli terus berlangsung, mendorong keyakinan Suresh terhadap pencapaian target penjualan lahan sebesar 80 hektare. Faktor ini menjadi pendorong utama dalam menjaga stabilitas keuangan perusahaan dan potensi pembagian dividen.
“Terkait dividen hingga akhir tahun ini, AKR selalu konsisten membagikan dividen dengan mempertimbangkan posisi kas dan kebutuhan lain,” ujar Suresh kepada Bisnis, dikutip Rabu (17/9/2025). Meskipun demikian, keputusan final mengenai besaran dividen akan ditentukan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) berdasarkan hasil kinerja akhir tahun yang komprehensif.
Kinerja finansial AKRA memang menunjukkan kekuatan yang signifikan. Pada semester I/2025, perseroan berhasil mencatat pertumbuhan laba yang mengesankan, melonjak 18% secara year-on-year menjadi Rp1,180 triliun. Peningkatan laba ini ditopang oleh beberapa pilar utama, termasuk kinerja segmen perdagangan dan distribusi yang solid, peningkatan penjualan lahan, serta lonjakan pendapatan utilitas di kawasan industri JIIPE yang luar biasa sebesar 317% menjadi Rp311 miliar, seiring dengan mulai beroperasinya berbagai industri di sana.
Berlandaskan capaian tersebut, AKRA telah menetapkan dividen interim sebesar Rp990 miliar. Langkah ini melanjutkan rekam jejak perusahaan selama delapan tahun berturut-turut dalam membagikan dividen dengan rasio pembayaran (payout ratio) rata-rata di atas 60% dari laba bersih.
“Hal ini memungkinkan pembagian dividen interim dan melanjutkan rekam jejak AKR selama 8 tahun dengan payout ratio rata-rata di atas 60%, dengan total dividen yang telah dibagikan sebesar Rp10,8 triliun sejak 2017,” terang Suresh, menekankan komitmen jangka panjang perusahaan terhadap pengembalian nilai bagi pemegang saham.
Suresh melanjutkan, perseroan juga memiliki arus kas operasi yang kuat dan net gearing yang rendah. Ini merupakan indikator penting dari resiliensi keuangan dan kapasitas untuk terus bertumbuh secara berkelanjutan. Dengan neraca keuangan yang kokoh ini, AKRA berada pada posisi yang sangat kuat untuk mendanai berbagai inisiatif ekspansi, sekaligus tetap konsisten dalam memberikan nilai tambah kepada para pemegang saham.
“Kami terus memperluas kapasitas penyimpanan di area pertumbuhan baru, memperkuat logistik BBM dan bahan kimia dasar, serta mendukung pasar industri melalui penyediaan utilitas kelas dunia, pelabuhan laut, dan layanan logistik di KEK JIIPE,” jelas Suresh, memaparkan strategi perusahaan untuk masa depan yang berdaya saing dan pertumbuhan yang agresif.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Ringkasan
PT AKR Corporindo Tbk. (AKRA) optimis untuk terus membagikan dividen kepada pemegang saham hingga akhir tahun, didukung oleh kinerja bisnis yang stabil dan prospek pertumbuhan yang positif. Perusahaan mencatat pertumbuhan laba 18% pada semester I/2025, didorong oleh kinerja segmen perdagangan dan distribusi, penjualan lahan, dan pendapatan utilitas di kawasan industri JIIPE.
AKRA telah menetapkan dividen interim sebesar Rp990 miliar dan memiliki rekam jejak delapan tahun berturut-turut dalam membagikan dividen dengan payout ratio di atas 60%. Perseroan memiliki arus kas operasi yang kuat dan net gearing yang rendah, memungkinkan ekspansi kapasitas penyimpanan dan dukungan terhadap pasar industri.