IHSG Konsolidasi Usai Cetak Rekor, Cermati Rekomendasi Saham untuk Jumat (28/11)

Muamalat.co.id JAKARTA. Usai mencatatkan rekor tertinggi, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhirnya ditutup melemah pada perdangan Kamis (27/11/2025). Analis memproyeksikan pergerakan indeks akan berada dalam fase konsolidasi pada Jumat (28/11/2025).

Pada akhir perdagangan Kamis (27/11/2025), IHSG ditutup melemah 0,65% ke level 8.545,86.

Tekanan terutama datang dari sektor non-cyclicals, healthcare, dan teknologi, ditambah koreksi pada sejumlah saham berkapitalisasi besar yang kembali membebani pergerakan indeks.

Sentimen pasar juga cenderung berhati-hati menjelang rilis sejumlah data ekonomi domestik pada awal pekan depan, mulai dari Manufacturing PMI, inflasi, hingga kinerja perdagangan Oktober.

“Pasar sedang wait and see menjelang data penting yang akan keluar awal pekan depan,” kata Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas, Alrich Paskalis Tambolang kepada Kontan, Kamis (27/11/2025).

Menakar Prospek IHSG Tembus Level 9.000 pada Akhir Tahun 2015, Ini Kata Analis

Dari eksternal, bursa Asia bergerak positif pada Kamis, mengikuti reli lanjutan di Wall Street yang ditopang ekspektasi kuat terhadap pemangkasan suku bunga The Fed bulan depan. Jepang mencatat penguatan solid yang dipimpin sektor teknologi, sekaligus didukung rencana stimulus fiskal baru senilai 11,5 triliun yen.

Sementara itu, pasar Tiongkok bergerak beragam, dengan saham teknologi melanjutkan kenaikan, tetapi sektor properti tertekan setelah China Vanke mengajukan penundaan pembayaran obligasi.

Ke depan, pasar global akan mencermati rilis JOLTs Job Openings AS untuk September yang diperkirakan berada di kisaran 7 juta. Meski pasar AS tidak beroperasi penuh karena libur Thanksgiving, data ini tetap menjadi perhatian karena menjadi petunjuk ketahanan pasar tenaga kerja dan arah kebijakan moneter The Fed.

IHSG Melemah 0,65% ke 8.545 pada Kamis (27/11/2025), BUMI, AADI, TLKM Top Losers LQ45

Secara teknikal, Alrich menilai IHSG mulai menunjukkan fase konsolidasi setelah reli tajam. Indikator MACD histogram bergerak sideways, sementara Stochastic RSI mulai mengarah turun.

“Momentum penguatan mulai mereda dan membuka peluang pullback untuk menguji area MA5 sebagai support dinamis jangka pendek,” ujarnya.

Untuk perdagangan Jumat (28/11/2025), IHSG diperkirakan bergerak dalam rentang support 8.500 dan resistance 8.600, dengan pivot di 8.550.

“Kami memperkirakan IHSG berada dalam fase konsolidasi dengan rentang 8.500 sampai 8.600,” tegas Alrich.

Adapun saham-saham pilihan Phintraco Sekuritas untuk Jumat meliputi PT Vale Indonesia Tbk (INCO), PT TBS Energy Utama Tbk (TOBA), PT Astra Agro Lestari Tbk (AGRO), PT Bank Jago Tbk (ARTO) dan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK).

Leave a Comment