Muamalat.co.id JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan sesi I Kamis (4/9/2025) dengan pelemahan, ditutup turun 0,20% ke level 7.869. Pergerakan ini menjadi sorotan para pelaku pasar yang tengah mencermati sentimen domestik dan global.
Tim riset Phintraco Sekuritas menyoroti kondisi teknikal IHSG, menunjukkan bahwa penyempitan negative slope pada indikator MACD masih berlanjut. Selain itu, Stochastic RSI terlihat membentuk Golden Cross di area oversold, sebuah sinyal yang seringkali diinterpretasikan sebagai potensi pembalikan arah. Berdasarkan analisis ini, mereka memperkirakan IHSG berpotensi bergerak dalam rentang level 7.850-7.900 pada perdagangan sesi II.
Pada penutupan sesi I, hampir seluruh sektor di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan pelemahan. Hanya dua sektor yang berhasil bertahan di zona hijau: sektor siklikal yang memimpin dengan penguatan 1,74% dan sektor teknologi yang naik tipis 0,14%. Sementara itu, mayoritas sektor lainnya menunjukkan penurunan, di antaranya barang baku melemah 0,70%, kesehatan 0,58%, properti 0,48%, keuangan 0,35%, energi 0,31%, infrastruktur 0,16%, transportasi 0,11%, industri 0,03%, dan non siklikal 0,01%.
Aktivitas perdagangan di pasar saham mencatatkan total volume transaksi mencapai 234,38 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 8,31 triliun. Data menunjukkan bahwa sebanyak 297 saham mengalami kenaikan, 361 saham terkoreksi, dan 145 saham terpantau stagnan. Dinamika ini menggambarkan kondisi pasar yang cukup variatif di tengah minimnya pendorong sentimen.
Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, mengamati bahwa investor tampak mulai merealisasikan keuntungan (profit taking). Fenomena ini terjadi di tengah minimnya sentimen penggerak pasar yang kuat. Nafan juga menambahkan bahwa mayoritas bursa Asia justru terapresiasi pada periode yang sama, mengikuti reli yang melanda saham-saham teknologi di Amerika Serikat semalam, menunjukkan perbedaan arah dengan IHSG.
Pada perdagangan sesi I hari ini, beberapa emiten berhasil mencatatkan kenaikan signifikan dan menjadi top gainers:
- PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU) melonjak 28,79%
- PT Pioneerindo Gourmet International Tbk (PTSP) naik 24,88%
- PT Cakra Buana Resources Energi (CBRE) menguat 24,83%
Di sisi lain, daftar emiten yang menjadi top losers di sesi perdagangan I meliputi:
- PT Tempo Inti Media Tbk (TMPO) anjlok 14,93%
- PT Ginting Jaya Energi Tbk (WOWS) turun 14,58%
- PT Pyridam Farma Tbk (PYFA) melemah 10,94%